"DIA MENGGODAMU, HAHAHA!"
Rose tertawa puas setelah aku pulang dan menceritakan apa yang Tiffany katakan. Untung saja gadis ini belum pergi dan masih setia menjajah kamarku, aku bisa mengajaknya bercerita apa saja yang Tiffany lakukan.
Sedangkan aku terduduk merinding di atas karpet. Aku tidak pernah menyangka kata-kata 'kamu menggemaskan' bisa keluar dari mulut seorang dosen. Sekarang aku malah takut pergi ke kampus dan bertemu dengannya.
"Astaga, Joy. Kenapa kau bertemu orang seperti dia? Ahahaha."
"Aku juga tidak tahu, bodoh! Rasanya aku mau menghilang saat mendengarnya."
"Tapi bukankah bagus?" Rose menaik turunkan alisnya menggoda sambil melahap ayam gorengnya.
"Bagus apanya?"
Rose mengedikkan bahu. "Kau seperti punya sugar moㅡ"
"DIAM!"
Aku menutup telingaku, tidak ingin mendengar sisa katanya. Dasar Rose gila, dia sama sekali tidak membantu. Masalahku tampaknya semakin bertambah. Sebenarnya aku ragu haruskah mengkategorikan Tiffany sebagai masalah atau bukan. Hanya saja, sikapnya mirip seperti Rose; tukang goda.
Tapi dia dosenku!
Ya ampun, ada apa dengan dunia?
"Aku yakin dia tidak serius." Rose melanjutkan. "Pikirkan saja, dia kan dosen."
Aku tidak menanggapi, masih terlalu bingung untuk berucap. Pandanganku mengenai Tiffany dari yang semula wanita anggun dan tenang berubah seratus persen.
"Lagi pula, mana mau dia dengan manusia boring sepertimu."
"Kalau kau hanya akan menghina dan menambah beban pikiranku, pulang saja sana!"
Aku geram. Mengapa temanku brengsek begini?
Sepanjang malam itu aku merenungi perkataan Tiffany dan mendengar ejekan Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
breathtaking
FanfictionJoy, mahasiswi yang cerita asmaranya begitu datar, tiba-tiba dibuat kacau oleh kedatangan dosen barunya.