01| KHAURA INTAN PERMATA |

31 2 0
                                    

MOHON MAAF APABILA ADA KESAMAAN DALAM CERITA BAIK NAMA ATAUPUN LATAR.

CERITA INI DIBUAT ASLI DARI OTAK AUTHOR DAN JIKA DITEMUKAN KESAMAAN DALAM CERITA ITU MURNI TIDAK SENGAJA.
JADI DILARANG COPY CERITA INI.

AND I HOPE YOU LIKE MY STORY.



"Rara...turun nak sarapan dulu."seru intan <mama rara> dari bawah yang sedang menyiapkan sarapan dimeja makan.

"Sayang masak apa?"tanya suaminya yang sudah datang terlebih dahulu diruang makan.

"Kesukaan kamu ayam kecap"jawab intan seraya berjalan kedapur mengambil mangkok sayur terakhir didapur.

"Meoww"suara makhluk berbulu putih itu mendekati kaki arya<suami intan juga ayah dari dua anak>

"SAYANG"pekiknya kuat detik itu juga saat kucing berbulu putih itu menempelkan tubuhnya dikakinya.

Intan menahan tawanya setelah meletakkan mangkok sayur dimeja makan lalu mengangkat tubuh kucingnya dan membawanya ke tempat ruangan yang sudah disedaikan untuk perkucingan.

"Ayah?"panggil rara ketika melihat ayahnya berdiri kaku di belakang kursi setelah membersihkan kamarnya yang berantakan dilantai atas.

"AYAH"serunya sedikit membentak ayahnya karna yang dipanggil sama sekali tidak merespon.

"Ah iya nak"akhirnya arya merespon panggilan putrinya dan mengalihkan keadaan dengan pergi ke dapur untuk mencuci tangan.

"Rara cuci tangan lalu makan"perintah intan setelah mengembalikan geci <kucing rara> dirumahnya.

"Iya mah"jawabnya pelan lalu menuyusul ayahnya yang sedang cuci tangan didapur.

"Ayah"pekik rara sengaja mengejutkan arya.sementara yang dikejutkan hanya diam walaupun sepintas ia terlihat terkejut.

"Ayah tadi kenapa?"tanya rara sambil mencuci tangannya disamping
ayahnya.

"Biasalah"jawab arya dingin lalu pergi meninggalkan rara sendiri.

"Ayah kenapa sih"gumamnya heran dengan ayahnya sendiri.

"Mah."panggil rara ketika melihat mamahnya datang untuk mencuci tangan.

"Hm"respon intan berdehem sambil membasuh tangannya.

"Ayah tadi kenapa?mah"tanya rara pelan takut terdengar oleh pemilik panggilan.

"Biasa kucing kamu lepas lagi"jawabnya santai.

"Si geci mah?"sontak rara mnegucapkannya.

"Iya..."jawab intan lembut.

"Ck,geci...."geramnya mepengepalkan tangan kanannya seolah ingin menghajar kucingnya detik itu juga.

"Udah,lagian juga cuman kucing."ujar intan menyadarkan rara yang seolah ingin menghajar musuhnya.

"Sarapan"lanjut intan pergi ke ruang makan yang disusul oleh rara.

***
~~~~~~~~~~~~

PESAN untuk sahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang