03| NAFASYA JIHAN ALBARASTA |

23 2 3
                                    

MOHON MAAF APABILA ADA KESAMAAN DALAM CERITA BAIK NAMA ATAUPUN LATAR.

CERITA INI DIBUAT ASLI DARI OTAK AUTHOR DAN JIKA DITEMUKAN KESAMAAN DALAM CERITA ITU MURNI TIDAK SENGAJA.
JADI DILARANG COPY CERITA INI.

AND I HOPE YOU LIKE MY STORY.

⊙⊙⊙
*
*
*

Tak terasa waktu ujianpun hampir lenyap sementara faysa seorang diri masih fokus dengan dunianya.

"Fasya segera kumpulkan waktu sudah hampir habis."

"Bentar bu, ini sedikit lagi"jawabnya panik.

"Panik ngga tuh"sahut seorang dari arah belakang.Siapa lagi kalo bukan Arrio Algantar.

"Bacot"umpat fasya mendengar penuturan dari rio.

Kringgg....
Tanpa diundang tapi jika memang sudah waktunya bel akan berbunyi sebagai tanda ganti mata pelajaran

"Baiklah anak anak karna jam ibu sudah habis ibu tutup wassala-"

"Ibu aku udah."pekik fasya serambi meletakkan kertas jawabannya di atas meja guru.

"Iya.ibu tutup wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Terima kasih bu..."
"Walaikumsalam bu."jawab murid yang merasa beragama islam, sedangkan yang tidak,mengucapkan terimakasih.

"Huh bebas."gumam fasya setelah bu sri keluar dari kelasnya.

"GUYS! kita jam kos! Pak ali gak ada disekolah...."ujar salah satu anak kelas yang baru saja dari toilet, sekaligus menggali informasi.

"Seruis lo?"

"Iya gue serius sya"
"Yes..."ucapnya girang.

"Huh...."
"Alhamdulillah..."
"Syukurlah kalo gitu"
"Akhirnya ya allah"
Begitulah kira kira ketika anak kelas jam kos.(jam kosong)

"Kantin yok?!"usul bram.

"Eh gak ada, gak ada, gak ada yang ke kantin walaupun jam kos tetap dikelas.Titik gak ada nego."ujar radit tegas selaku ketua kelas 11 ipa 1.

"Tapi kan cuman sebentar dit"keluhnya saat usulan di tolak.Tapi bukan bram melainkan yang duduk di bangku belakang fisha alias kembarannya fasya.

"Kalo ada yang keluar satu langkah aja dari kelas, saya akan keluar detik itu juga untuk mencari guru pengganti."tegasnya.

"Iya iya."
"Sombong amat"
Cibiran anak kelaspun mulai keluar satu persatu mengumati dan menggibahi ketuanya yang sangat sulit diajak kompromi.

"Aishh...bosen deh,dah gak ada hp, gak ada komik,gak ada game, gak ada ayang beb."keluh fasya meletangkan kedua tangannya diatas meja bersamaan dengan kepalanya yang ia biarkan menempel pada mejanya.

"Huft...."tarikan napas panjang keluar dari indra pengecapan qila yang juga sama seperti fasya mengeluhkan keadaannya saat ini.

"Gak ada novel,gak ada tv, gak ada amoh,gak ada komah gak ada sosol"ujarnya melanjutkan perkataan fasya.

Sementara,fisha dan rara sibuk membaca buku yang di pegangnya masing masing.

"Gue punya ide!"ujar bram sepontan.

"DARI DEPAN KITA TAMPAN.DARI SAMPING KITA TAMPAN.DARI MANA MANA SAJA KITA TETAP TAMPAN...."teriak bram, bernyanyi dengan seksama, dan juga tanpa disuruh.

"Humpfft..hahahahahaha."respon anak kelas pun tak lumput dari fasya yang melihat tingkah 3 bujang di kelasnya. Yang paling over aktif.

"Dari samping aku cantikk...dari depan aku cantik....dari mana mana aku tetap canntikk...."sahut fasya membalas nyanyian dari grup cowok.

"Oh...nantangin..."gumam bram.

"SEMUANYA YANG LAKI! DARI DEPAN GUE TAMPAN"Ajakkan bram yang membara

"DARI BELAKANG GUE?"Tanya rio sambil menyanyi juga berteriak

"TAMPAN"Jawab mereka kompak.

"DARI MANA MANA SAJA GUE?"tanya fadil juga sama seperti rio

"TETAP TAMPANN......."

"Dari depan kita tamvan....dari samping kita tamvan dari mana mana saja kita tetap tamvan...."sorak mereka bernyanyi dengan puas dan di akhiri intonasi akhir yang semakain rendah.

"Iya!! bapak tau kalian udah tampan dari lahir."sahut seorang guru yang muncul secara ajaib diambang daun pintu kelas 11 ipa 1.

"Eh bapak agus...."sapa bram dengan mode akrabnya.

***

"FASYA..."suara yang merdu nan keras itu keluar dari seorang gadis yang bernama fisha.

"Balikin gak?!"Ujarnya garang.

"Balikin cepetannn"Geram fisha karena ulah kakaknya yang sangat suka menjahilinya.

Ting.
"Udah makan belum...."ujarnya membaca pesan yang baru saja terkirim.

"Iihhh pasya balikin nggak sini!!! aku mau bales dulu!..."pintanya tak henti henti mengejar mengelilingi rumahnya yang cukup untuk mereka bermain kejar kejaran.

"ngga akan"

"FASYA!!!"Teriaknya sekuat tenaga agar seluruh rumah mengetahuinya.

Humphh
Dalam hitungan detik fasya membukam mulut adiknya agar seisi rumah tidak ada yang tahu tentang hal ini.

"Sseshhht"ringis fasya saat telapak tangannya digigit oleh adiknya.

Dengan gerakan cepat fisha berhasil merebut handphonenya dari tangan sang ratu jail kakaknya sendiri.

Wluee...ejeknya menujulurkan lidahnya sedikit keluar, lalu berlari kekamarnya tanpa dikejar oleh fasya.

"Fisha...fisha..."gumamnya lalu berjalan ke arah dapur untuk mencari makanan.

"Laper nih habis main sama bocil."monolognya sambil mengusap peurtnya yang sudah berbunyi sedari tadi.



Pov :
Fasya jihan albarasta, anak pertama dari keluarga ternama di kota besar.
Hidup mewah dan tercukupi fasya maklumi karena dirinya lahir di keluarga pembisnis, namun di kehidupannya yang serba ada itu hanya satu yang belum pernah ia rasakan kumpul bersama dengan seluruh anggota keluarga dan berguarau bersama .
Fasya berharap ia akan ada satu masa dimana keluarganya bisa berkumpul bersama dan bergurau bersama.

*
*
*
⊙⊙⊙
Hello guys gimana nih ceritanya?
Thor penasaran nih sama opini kamu ....?
Thor tunggu ya....

See you...
:)


PESAN untuk sahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang