Di saat Mala menaiki tangga tiba tiba Mala terpeleset dan hampir saja dia terjatuh. Namun ada seseorang yang menangkap Mala. Mala pun melihat seseorang itu dan ternyata itu adalah mie goreng yang di atasnya ada sambal dan cuka. Awokawok, yaa itu adalah Didi.
Di saat Mala dan Didi beradu pandang, tanpa Mala sadari Rakha mengintip dari balik tiang. 'kenapa sih harus dia yang nolongin Mala, kenapa ga gua aja, gua ga mau ada sosok pahlawan yang ngelingungin Mala selain gua' batin Rakha.
Mala yang mendengar itu pun langsung menengok kanan kiri. Rakha yang menyadari bahwa Mala akan menengok pun langsung mengumpat di balik tiang.
Tidak berselang lama pun Mala tersadar bahwa dia masih di pegang oleh Didi.
"Lo ngapain natap natap gua??" Tanya Mala dengan muka D-A-T-A-R. "Gua itu nolongin lo, kalo gua ga nolongin lo, palingan lo udah mati gegara jatuh dari tangga" sahut Didi dengan nada santai namun terdengar kesal sambil tersenyum miring. "Setidaknya lo berterima kasih kek" lanjut Didi.
Mala pun yang saat itu sedang tak menatap Didi langsung membalikkan wajahnya. "Gua ga perlu bantuan lo, lagi pula kalo lo ga nolongin gua, gua juga ga bakal jatuh" sahut Mala tanpa ekspresi selain D-A-T-A-R, cuek, dan pastinya sedingin kutub.
"Lo jadi cewe ga tau berterima kasih banget ya, udah di tolongin juga" kata Didi kesal. Tanpa sepatah kata pun Mala pergi meninggalkan Didi.
Didi yang melihat itu pun berdecak kesal. "ckk aaahh" dengan muka yang tidak bersahabat Didi pun langsung menuju kelas nya.
***
"Anak anak, kita kedatangan murid baru" ucap Bu Rani walkes di kelas itu. "silahkan masuk" lanjut Bu Rani.
"Halo nama gua Mala, gua pindahan dari Yogya, semoga kita bisa berteman dengan baik" ucap Naura dengan sedikit ekspresi, mungkin hanya sejumput saja dan tidak lupa dengan wajah yang D-A-T-A-R.
"Halo gua Rakha, gua sodara nya Mala, smoga kita bisa berteman dengan baik" ucap Rakha juga memperkenalkan diri dengan muka DATAR nya.
𝐷𝑢ℎℎ 𝑑𝑒𝑓𝑖𝑛𝑖𝑠𝑖 𝑗𝑜𝑑𝑜ℎ 𝑦𝑎𝑎, 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑘𝑢𝑡𝑢𝑏, 𝑘𝑎𝑙𝑜 𝑒𝑚𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑝𝑎𝑘 𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑢𝑡𝑢𝑏, 𝑡𝑟𝑢𝑠𝑠 𝑎𝑛𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑝𝑎 𝑑𝑜𝑛𝑔?? 𝑊𝑘𝑘
Mendengar hal itu siswa siswa di kelas itu mulai mencibir.
"Kok bisa yaa mereka sodara tapi sekelas"
"Satu di antar mereka keknya ada yang ga naik kelas deh, makanya mereka sekelas"
"Kok bisa yaa"
Kurang lebih seperti cibiran cibiran siswa siswi itu. Mala dan Rakha yang mendengar itu pun tidak terlalu memperdulikannya karena menurut mereka itu ga penting.
"Okeyy, Mala Rakh kalian bisa duduk di tempat yang kosong yaa. Kata Bu Rani kepada Mala dan Rakha.
Dengan posisi Mala yang paling pinggir yang di samping nya ada Rakha dan didepannya ada Didi.
***
"Didi, tolong bacakan salah satu surat pendek yang ada di dalam Al-Qur'an" ucap Bu Rani kepada Didi. Didi yang mendengar itu pun sontak terkejut karena dia tidak hapal.
"Saya ga bisa bu" ucap Didi dengan gugup dan mungkin sedikit malu. "Coba aja dulu, yang mudah mudah aja, seperti Al-Ikhlas" pinta Bu Rani kepada Didi. "B-baik bu" jawab Didi sedikit ragu.
"Bismillahirrohmanirrohim" Didi tak melanjutkan karena dia tidak hapal sama sekali. Mala yang menyadari hal itu sedikit membantu Didi. "Qulhuwallahu ahad" ucap Mala. Didi yang mendengar itu melanjutkan kalimat yang Mala ucapkan tadi. "Qulhuwallahu ahad" ujar Didi, dan dia kembali tak bisa melanjutkan kalimatnya itu karena dia benar benar tidak hapal.
𝐷𝑒𝑓𝑖𝑛𝑖𝑠𝑖 𝐼𝑠𝑙𝑎𝑚 𝐾𝑇𝑃, 𝐷𝑖𝑑𝑖 𝐷𝑖𝑑𝑖𝑖...
Mala yang lagi lagi menyadari hal itu berfikir 'Allah, ni orang kaga hapal sama sekali apa, dasar Islam KTP' batin Mala. "Allahussomad" ucap Mala lagi, yaa Mala lagi lagi membantu Didi.
***
"Hehh berenti" ucap laki laki yang berambut ikal. Mala yang sedang berjalan dengan earphone di telinganya merasa ada yang memanggil nya, Mala langsung membalikkan badannya dan betapa malasnya dia melihat Didi sedang berjalan ke arah nya, Mala pun mencabut earphone yang masih tertancap di telinganya sambi memutar bola matanya malas.
"Lain kali lo ga usah sok sokan ngebantuin gua kaya tadi, gua ga butuh bantuan lo" ucap Didi tanpa ada rasa ragu ragu. Mala yang mendengar ucapan Didi tadi pun langsung menatap nya dengan tajam. "Hehh, seharusnya lo itu berterima kasih ama gua, untung gua masih sudi ngebantuin lo" ucap Mala dengan nada sedikit tinggi.
"Lo itu pamrih banget yaa, mau banget gua bilang makasih ke lo" sahut Didi lagi. "Emang lo ga di ajarin bilang makasih? And satu lagi, lo baca tuh surat surat pendek biar otak lo bersih" ucap Mala santai.
Didi yang mendengar ucapan Mala itu pun seketika membelalakkan mata nya. "APA LO BILANG TADI?!" tanya Didi dengan nada tinggi. "GUA BILANG LO BACA TUH SURAT SURAT PENDEK BIAR OTAK LO BERSIH" sahut Mala dengan Nada yang lebih tinggi.
Dafa, kakel mereka sekaligus kakak dari Nizam yang tak sengaja lewat disana dan melihat perdebatan antara Mala dan Didi pun langsung menghampiri keduanya. "Eh ehh berenti berenti, ngapain ribut sihh" ucap Dafa sambil mererai keduanya. "Lo juga, lo ga malu berantem ama cewe?" sambung Dafa kepada Didi.
"TUH MALU LO, BROBATT" bentak Mala kepada Didi. Rakha yang tak sengaja lewat di tempat yang dimana Mala dan Didi beradu bacot pun langsung menghampiri dan membawa pergi Mala dari sana.
***
Kringgg🔔bel pulang pun berbunyi
"Rakh Rakh tunggu" ucap Mala kepada Rakha sambil menuruni tangga dengan tergesa gesa. "Iya, kenapa La?" Jawab Rakha lembut. Rakha memang di kenal dengan cowo yang lemah lembut, penyayang, dan penyabar. Okee, Back to story. "Gua ikut lo ya, kan sepeda gua masih rusak" pinta Mala kepada Rakha.
"Iya Nau, tanpa lo minta pun gua bakal bonceng lo" jawab Rakha lagi sambil menuruni tangga yang tak terasa sudah habis. Baru saja Mala dan Rakha akan berbelok ke kanan, tetapi langkah mereka terhenti karena ada yang memanggil mereka dengan sebutan yang mungkin kurang enak di dengar. "Woyy The Freak" panggil Nizam.
Tidak ada kalimat apa pun yang terlontar dari mulut Mala dan Rakha, mereka hanya menanggapi dengan membalikkan badan mereka. "Kita tantang lo bedua buat balapan" sambung Didi.
"Ga perlu pake balapan segala, udah pasti lo bakal kalah" sahut Rakha dengan santai. "Ya udah buktiin" jawab Didi lagi. "Kenapa lo berdua takut??" Lanjut Nizam.
"Kita takut?? Kita? Takut?? Ngapain takut ama duo kurcaci" sahut Mala santai. "Ya udah ayo" ajak Didi lagi. "Okee fine, yang pertama bisa lewatin perempatan itu, dia pemenangnya" jelas Rakha kepada Didi dan Nizam. "oke, siapa takut" sahut Nizam. "Gua yakin lo berdua ga bakal bisa nandingin kita, ya ga bro" lanjut Didi. " Yoii" jawab Nizam sambil tersenyum.
"Mang eak? Mang eakk??"
BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Terhalang Label Saudara
Teen FictionMala dan Rakha adalah dua remaja yang saling mencintai, namun terhalang ikatan saudara. Namun mereka bukan saudara kandung, melainkan saudara angkat. Sejak kecil mereka sudah dikaruniai berupa kekuatan yang dimana Mala bisa membaca pikiran seseorang...