Diselamatkan Dari Mereka

171 4 0
                                    

"Aduhh, lo ngapain sih gangguin gua?? Udah pergi jangan ganggu gua,  gua mau sekolah" ucap Mala dengan nada tinggi dan raut wajah kesal. Dan laki laki itu membuka helm nya dan tersenyum.

Dan yaa, itu Nizam Hasan, Cowo sok cool, sok ganteng, dan ngerasa semua cewe mau sama dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan yaa, itu Nizam Hasan, Cowo sok cool, sok ganteng, dan ngerasa semua cewe mau sama dia. Dia adalah anak dari salah satu guru di SMA MEGA KREASI HIGH SCHOOL

Dan temannya Nizam juga ikutan buka helm dengan menampakkan muka nya yang datar

Dan temannya Nizam juga ikutan buka helm dengan menampakkan muka nya yang datar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yaa, itu Andryan Didi. Cowo ganteng, badboy, kepala batu ( maksudnya keras kepala yaa, kepala nya masih ada kulitnya kok, awokawok ), dan dia banyak di incar oleh kaum hawa.

Tiba tiba terdengar suara motor yang semakin mendekat dan berhenti tepat di samping Mala. Laki laki itu membuka helmnya dan yaa, itu adalah Rakha. "Ayo naik" ucap Rakha yang mengajak Mala naik motornya. " Truss sepeda gua gimana??" Tanya Mala dengan muka kesal. "Udah gampang, cepet naik" ujar Rakha lagi yang menyuruh Mala menaiki motor nya. "Iya iya" ucap Mala sambil menaiki motor Rakha dengan tergesa gesa.

Motor Rakha pun melaju dan melindas genangan air yang tepat berada di samping Nizam dan creesss, genangan air itu mengenai Nizam dan Didi. "Wahh kurang ajar tu anak, kita harus kasih dia pelajaran" ujar Didi dengan wajah yang tampak murka. Didi dan Nizam pun menancapkan gas dan melaju untuk mengejar Mala dan Rakha.

Didi dan Nizam pun berhasil menyalip motor yang di kendarai Mala dan Rakha dan mengahalangi jalanan mereka dengan saling berhadapan. Rakha pun memberhentikan motornya. "La, lo pegangan yaa, gua bakal ngebut soalnya" ucap Rakha kepada Mala.

Mala yang mendengar itu pun langsung memeluk Rakha. Merasa Mala sudah berpegangan kepada nya, Rakha pun menjamping motornya dengan kecepatan di luar standar dan menurunkan jampingan nya kepada genangan air yang tepat berada di depan Nizam dan Didi dan cressss, lagi lagi genangan itu mengenai mereka berdua.

"Aaahhhhh" omel Kevin dengan wajah yang sangat teramat murka sambil melihat ke arah Mala dan Rakha yang tampak tidak menoleh sedikit pun. Dan akhirnya Didi dan Nizam memutuskan untuk mutar balik ke rumah masing masing untuk mengganti baju mereka yang basah dan kotor itu.

***

"Rakh, Rakh, berenti dulu Rakh, mata gua perih banget nih Rakh" ucap Mala sambil mengipas ngipaskan tangannya ke arah matanya. Rakha yang mendengar keluhan Mala itu pun langsung menepi dan memberhentikan motornya. "Yang mana yang perih La??" Tanya Rakha kepada sodara nya itu. "dua duanya, lo ga liat" ucap Mala dengan judes.

Rakha pun mendekatkan wajahnya ke wajah Mala. "Lo mau apa??" Tanya Mala dengan muka nya yang kebingungan. Tidak ada jawaban sedikit pun dari Rakha, dan ternyata Rakha hanya meniup mata Mala pelan supaya menghilangkan sedikit rasa perih nya dan sedikit memperbaiki pony Mala.

"Gimana?? Udah mendingan belom??" Tanya Rakha kepada Mala. "Iya iya, yok berangkat, lama lo" ucap Mala spontan. Rakha yang melihat tingkah laku sodara kesayangan nya itu hanya tersenyum tipis dan memasang helm nya dan langsung menancapkan gas.

***

Pada saat Mala dan Rakha sedang jalan di sekolah baru mereka tiba tiba di persimpangan ada yang memanggil mereka dengan nada yang kurang enak didengar. "Tunggu lo berdua" ucap Didi dengan nada tidak suka. Rakha dan Mala hanya menoleh, tidak menjawab apapun. "Gara gara lo berdua kita jadi telat" sambung Nizam.

"Selain prik, ternyata mereka juga amnesia, lo lupa siapa yang ngebut ngebutan di lampu merah kek jamet??" Sahut Mala dengan nada santai dan mengejek. Didi yang tidak terima dengan perkataan Naura langsung mendorong Mala. "Maksud lo apa" ucap Didi sambil mendorong Mala. "Lo duluan yang nyari masalah" sahut Mala sambil mendorong Didi dengan lebih keras lagi. "hehh lo jangan dorong dorong sodara gua dong, kalo berani lawan gua" ucap Rakha yang tak terima sodara kesayangan nya itu di dorong.

Setelah beberapa menit mereka ribut, ada pak satpam yang memisahkan mereka. "Ini ada apa?? Kok ribut ribut?? Bubar bubar" ucap pak satpam tersebut. Mala pun menjawab "mereka duluan pak yang gangguin saya di jalan" jawab Mala dengan spontan.

"Yee lo yang jadi cewe kaga usah sok cool, sok jual mahal" ucap mie goreng. "Terserah gua lah, diri diri gua, anda siapa situ siapa, ngatur ngatur saya?" Balas Mala tak kalah pedas. "Udah udah udah, jangan membuat kegaduhan disini, kalo kalian tidak bubar sekarang juga saya akan panggilkan kepsek" mata pak satpam itu.

"Udah udah La, kita pergi aja, ga usah ngeladenin orang ga jelas kek mereka" ucap Rakha.

"Lo bedua tuh yang ga jelas" ucap mie goreng dengan sambal pedas dan cuka. "Syuh syuh syuhh pergi dari hadapan kita" sambung Nizam.

"Brobatt lo" ucap Mala yang di tarik Rakha.

***

"Permisi" ucap perempuan dan laki laki yang berada di depan ruang kepala sekolah. "ya silahkan masuk" sambut kepsek itu. "Kalian Rakha dan Mala anak nya Pa Temmy itu?" Lanjut kepala sekolah itu. "Iya pak" sahut Mala dan Rakha.

"Sesuai yang diminta papa kalian, saya akan menempatkan kalian satu kelas" jelas Pak kepala sekolah itu. "Baik pak" ucap Mala dan Rakha.

"Kalo gitu saya sama Mala keluar dulu ya pak" pamit Rakha.

"Iya silahkan" ucap pak kepala sekolah itu mengizinkan.

Saat berada dalam perjalanan menuju kelas, Rakha ingin pergi ke toilet. "La, lo duluan aja yaa, gua mau ke toilet bentar" ucap Rahsya kepada Mala.

"Ya udah kalo gitu gua duluan yaa" jawab Mala. Rakha hanya mengangguk saja tanda dia mengiyakan.

Di saat Mala menaiki tangga tiba tiba Mala terpeleset dan hampir saja dia terjatuh. Namun ada seseorang yang menangkap Mala. Mala pun melihat seseorang itu dan ternyata...

BERSAMBUNG...

Cinta Terhalang Label SaudaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang