Pemenang dan Kecemburuan

205 8 1
                                    

"mang eak? Mang eakk??" Ucap Mala meledek Didi dan Nizam sambil tertawa. Rakha yang mendengar itu pun juga ikutan tertawa.

***

Brum brumm, terdengar suara motor hendak melajukan motornya. Yaa, itu adalah motor Rakha, Nizam Dan Didi. "Oke biar gua yang hitung, dalam hitungan mundur tiga, dua" dan brumm, Nizam dan Didi sudah melaju kencang, padahal hitungannya saja belum nyampe, hadehhh.

Rakha yang melihat itu pun langsung menancapkan gasnya. Terlihat Didi dan Nizam sudah hampir di perempatan itu. Tetapi dua kurcaci itu bukan nya meneruskan sampai di perempatan itu, malah menunggu Rakha dan Mala dekat dulu baru mereka melajukan motornya itu. Memang bodoh.

Karena Rakha dan Mala tak sebodoh mereka, Rakha pun membelokkan motornya ke kanan dan yess Mala dan Rakha yang terlebih dahulu melewati Perempatan itu. mala dan Rakha pun melambaikan tangan alias medadah dua kurcaci itu.

Didi dan Nizam yang melihat kejadian itu pun merasa sangat kesal, dan mukanya penuh amarah.

***

"Gua bakal taklukin cewe sombong itu" ucap Didi kepada Nizam yang masih di pinggir jalan. "Lo yakin Di?? Dari muka nya aja udah keliatan dia sejutek apa"

"Tenang aja, gua pasti bisa kok, siapa sih yang ga mau sama gua" ucap Didi dengan nada yang penuh percaya diri. ( Padahal dirinya ga ganteng ganteng amat, masih jauh gantengan Rakha )

Nizam tak menanggapi apa apa, tiba tiba ada tiga orang perempuan menghampiri kalian. "Lo bedua ngapain disini" tanya Alifa. Yaa Alifa adalah anggota dari geng The Beast. Di dalam geng tersebut beranggota lima orang. Dua orang di antara nya adalah Nizam dan Didi

Alifa Lubis, cewe yang cantik, kaya raya, dan selalu menjadi atm berjalan di gengnya. Umur Alifa 1 tahun lebih tua dari mereka, yaa Alifa kakel mereka dan sekelas dengan Dafa. Sayangnya dia sangat mengesalkan.

Kimberly Angela, cewe cantik yang bule, anggun, jarang jarang bicara pake bahasa indo. Umurnya lima bulan lebih tua daripada Mala.

Electra Violetta, cewe cantik yang paling ngeselin dan terlalu jujur. Di antara geng the beast dialah yang sering memanfaatkan Alifa, Yaa di geng the beast ini Alifa sering kali hanya di manfaat kan saja karena orang tua Alifa lah yang paling kaya di antara geng nya itu. Umur Vio 1 bulan lebih tua daripada Mala.

"Ituu, kita habis ngetantang balapan sama anak baru itu" jawab Didi.

"Truss gimana?" Tanya Alifa

"Apanya yang gimana?" Tanya balik Didi

"Yaa lo berdua menang kaga? Masa lo yang nantang lo yang kalah sii, kan ga lucu, mau di taro dimana nama geng kita?"

"Kita berdua kalah" kali ini bukan Didi yang menjawab, melainkan Nizam.

"Whatt?! Seriously??" Ucap Kim yang sedari tadi hanya diam mendengarkan pembicaraan para anggota geng nya itu. Bagimana dengan Alifa dan Vio? Mereka hanya membelalakkan mata nya sambil ternganga. Mereka tidak percaya dan tak habis pikit kepada duo kurcaci itu. Bisa bisanya mereka yang menantang mereka yang kalah. Sangat kocakk!!

"Tapi tenang, sebagai bentuk balas dendam gua, gua bakal taklukin tuh hati cewe sok cool itu" ucap Didi

"Maksud lo si Mala Mala itu?" Tanya Vio

"Ya iyalah Vioo, siapa lagi kalo bukan dia"

"Truss, habis lo taklukin hati tuh cewe, lo mau apain?" Kali ini Alifa yang menjawab.

"Kalo dia udah cinta ama gua, gua bakal patahin hati dia, gua tinggalin dia" sahut Didi sambil tertawa menyeramkan.

"Behh, walaupun tampang tampang kek begini, ternyata jiwa psikopat lo serem jugak" ucap Alifa sambil melihat penampilan Didi mulai dari ujung rambut nya yang ikal sampe ujung kaki.

"Wait waitt, gimana kalo kita taruhan aja? Kalo lo sama si Mala Mala itu selama satu minggu itu udah janjian, kita bakal bayar masing masing 10 juta, gimana?" Kali ini si bule yang angkat bicara.

"Hehh, jangankan satu minggu, tiga hari aja gua pasti bisa taklukin hati tuh cewe" jawan Didi dengan nada yang penuh percaya diri. Didi tidak mengenal apa itu tidak PeDe apalagi minder. Wkwk.

***

"Assalamu'alaikum eyang, paa" ucap Mala dan Rakha kepada eyang dan papa nya.

"Wa'alaikumsalam" jawab eyang dan pa Temmy. "Kalian udah pulang?" Lanjut eyang nya.

"Iya eyang" jawab Rakha.

"Yaudah, kalian bersib bersih dulu, habis tu makan, eyang udah bikinin masakan kesukaan kalian"

"Siapp eyang" jawab Mala dan Rakha sambil menghormat ke arah eyang nya. Temmy yang melihat tingkah putra putri nya hanya geleng geleng kepala. Mala dan Rakha memang dingin jika berada di lingkungan luar, kalo sedang berada di lingkungan rumah, manja melebihi anak sd. Wkwk

Setelah bersih bersih, Rakha dan Mala langsung menuju meja makan. "Gimana hari ini sekolah kalian?" Tanya eyang kepada mereka. "Serr-" belum sempat Mala menjawab pertanyaan eyang, Rakha sudah memotong perkataan Mala.

"Masa hari pertama masuk sekolah aja Mala udah ada yang suka" potong Rakha dengan nada yang tidak suka sambil melirik Mala dengan tajam. 𝑊𝑎𝑑𝑢ℎℎ, 𝑏𝑎𝑢 𝑏𝑎𝑢 𝑐𝑒𝑚𝑏𝑢𝑟𝑢 𝑛𝑖𝑖ℎ, 𝑛𝑦𝑢𝑎𝑘𝑘𝑠𝑠.

"Apaan si lu Rakh, emang siapa yang suka sama gua?" Jawab Mala menghentikan aktifitas mengunyahnya. "Tuhh, Mala nya aja ga sadar siapa yang suka dia" kali ini Temmy yang angkat bicara.

"Itu, si Nizam ama Didi, apalagi coba namanya kalo bukan suka" ucapRakha dengan nada yang mungkin terbesit nada nada orang cemburu.

"Kamu cemburu yaa" tanya eyang menggoda Rakha

Rakha yang mendengar itu pun seketika membulatkan matanya 'Eyang kok tau siii' batin Rakha. "E-engga kok, ng-ngapain juga Rakha cemburu" gugup Rakha.

Mala yang mendengar isi hati Rakha pun hanya tersenyum tipis, tipis sekali, mungkin tidak terlihat.

***

Di dapur terlihat Rakha sedang melamun sambil meminum air putih. "Lo cemburu yaa ama gua??" Tanya Mala yang tiba tiba datang menghampiri Rakha. "Enggak kok, siapa juga yang cemburu ama lo, lagian kita kan sodara" alasan Rakha mengelak dari KEBENARAN.

"Hehh, jelas jelas gua denger isi hati lu kok" Ucap Mala lagi.

"Iya, gua cemburu, sodara satu satunya yang paling gua sayangi deket ama cowo selain gua"

BERSAMBUNG...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Terhalang Label SaudaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang