Kamu pernah menjadi obat dari sebuah luka yang dalam dihatiku. Tapi kamu juga pernah menjadi sakit yang sulit untuk aku terima. Akupun mungkin pernah menjadi kecewa untukmu. Namun dari situlah kita tumbuh dan saling memperbaiki diri.
Kamu adalah hal yang berulang kali kubiarkan pergi. Lalu aku temukan kembali. Kamu adalah kepingan yang pernah membuatku utuh, kemudian hilang dan melengkapi aku lagi.
Aku tidak pernah tahu bagaimana peta takdir menuliskan arah untuk kita. Sedekat dan sejauh apapun. Sesingkat atau sepanjang apapun. Aku hanya ingin bersamamu melewati hari ini, melewati waktu sekarang.
.....
Aku pernah menuliskan ini untuk seseorang yang kemudian benar-benar pergi.
Hidup memang sehebat itu. Membuat kita seperti tak sanggup, padahal akhirnya kita bisa melewati rasa sesakit apapun yang bahkan tidak pernah bisa untuk kita bayangkan.
Untuk setiap rasa yang pernah ada. Terima kasih telah menjadi pijakan agar aku semakin ramah pada diri sendiri.