Strawberry shortcake

523 104 10
                                    



"Cut!"

Sergio hembusin nafasnya panjang setelah take adegan entah yang ke berapa untuk hari ini.

Setelah hadir di pernikahan sahabatnya Sergio harus kembali ke realita. Aktivitas mononton yang bikin dia terkenal, apa lagi kalau bukan syuting stripping sinetron yang jadi tontonan favorit ibu-ibu negara +62 ini.

Sergio ngecek ponselnya buat liat notifikasi tapi nihil. Gak ada satu pun dari sosok yang dia tunggu-tunggu.

"Mungkin dia lagi ada di fase patah hati terberatnya" batin Sergio.

Sergio memakluminya kok. Soalnya Sergio udah pernah ada di posisi gak enak itu.

Ya waktu Marissa jadian sama Louis. Sergio mau marah tapi dia gak punya hak buat melarang Marissa. Salah Sergio sendiri sih yang lebih milih buat jadi pengecut. Dia takut hancurin hubungan persahabatan mereka tapi dia sendiri yang harus terluka sendirian disaat Marissa bahagia sama Louis.

"Nih minum dulu. Lu keliatan banget lagi kurang fokus"

Sergio noleh pas ada seseorang yang menyodorkan sebotol minuman isotonik. Dia adalah Yandra; adik kelas sekaligus manajernya Sergio.

Sergio meringis "sorry, keliatan banget ya tadi?"

Yandra ketawa terus duduk di sebelahnya Sergio "gak terlalu sih. Untung aja scene kali ini pas banget sama kondisi lo, jadi ya keliatan natural gitu"

"Gio! Aku bawain kamu salad buah, aku bikin sendiri loh. Mau aku suapin gak?"

Tiba-tiba ada seorang perempuan yang nyerobot duduk di sebelahnya Sergio bikin Yandra hampir terjungkal.

"Eh babi lo Mira!" Sungut Yandra kesal.

Si Mira itu langsung mendelik "apa sih lo anjing! Suka suka gue lah! Gue kan pacarnya gio!"

Sergio mijit pelipisnya, pusing dia "mir, sana jauh-jauh. Gue lagi pusing jangan gangguin gue. Dan satu lagi, gue bukan pacar lo! Inget itu!"

Setelah itu Sergio lebih milih buat pergi ninggalin Yandra sama Mira yang masih berdebat itu. Sergio mau cari udara segar dulu.

"Loh Tante?"

"Hai gio~"

Sergio dibuat kaget pas dia mau jalan ke mobilnya eh ketemu sama Clara dan Marissa.

Catat! Sama Marissa!

Sergio langsung cium tangan calon mertuanya dulu, Aminin ya gaes.

"Udah lama Tante disini?"

Marissa mendengus kasar, dari tadi yang disapa itu maminya dan apa eksistensinya tuh gak keliatan gitu di matanya gio? Kurang gede lagi kah dia?

Sergio melirik Marissa dengan geli. Sengaja sih dia bikin Marissa kesel. Soalnya wajah ngambeknya Marissa tuh gemesin. Bikin Sergio mau gigit pipinya marissa.

"Baru aja dateng. Tante mau nemenin Marissa nih ketemu kamu"

"Kok aku sih ma?!" Protes Marissa.

Kan awalnya yang mau ketemu kan si mami bukan Marissa, gimana sih?! Batin Marissa.

Clara ketawa "alah gak usah jaim. Gio tuh udah baik banget loh sama kamu. Apresiasi dong kebaikan dia"

Marissa cemberut "ngapain juga dih!"

Clara dengan main-main nepuk bibirnya Marissa yang maju itu "hish sana kasih"

Dengan ogah-ogahan Marissa nyodorin paperbag yang dia bawa tadi "nih..."

"Yang ikhlas dong dek" tegur Clara.

"Itu aku udah ikhlas yang seikhlas ikhlasnya loh mi, masih aja salah aku di mata mami" nah ngambek kan.

Sergio yang memperhatikan interaksi ibu dan anak itu cuma bisa senyum-senyum sendiri. Gemes soalnya.

"Gak papa tante, nih gio terima"

"Tuh! Gionya aja gak masalah kenapa malah mami yang ribet sendiri dah?" Kata Marissa kesal.

Dan hadiah satu cubitan kecil mampir di pinggang ramping milik Marissa "sakit mami! Astagfirullah!"

Clara mendelik kearah Marissa "makanya jangan nyebelin"

"Gioooo! Dicariin juga! Kamu nih hobi banget ilang-ilangan terus!"

Marissa langsung diam pas Mira dateng nyamperin Sergio. Mana gelendotan segala lagi kayak anak monyet. Bikin Marissa mau bidik mukanya pakai ketapel.

Clara cuma bisa senyum tertahan melihat muka kecut anaknya itu.

Sergio langsung dorong Mira menjauh. Dia jadi sebel banget kan sama si Mira ini. Gak tau situasi dan kondisi ini orang. Bisa gagal jadiin Marissa pacar kalau mira ini gak dibasmi dari kehidupan.

"Apa sih mir, sana jauh-jauh gue bilang" dengus Sergio.

Mira cemberut "aku kan pacar kamu giooo"

Sergio mendelik "mana ada! Gue gak punya pacar ya! Jangan bikin pacar gue salah paham!"

Mira lirik Marissa sinis "oh jadi gara-gara dia kamu gak mau ngakuin aku?"

Sergio ngacak rambutnya frustasi "udah dibilangin gue bukan pacar lo Mira! Mau gue bilangin berapa kali sih! Gue bukan pacar lo Mira Santika!"

Marissa yang jengah itu mencoba buat jadi penengah "mau dia jadi pacar lo juga kenapa sih yo? Kan lo bisa pacaran sama sesama artis!"

Tapi nada yang dipakai Marissa itu bikin dia keliatan banget kalau lagi cemburu. Bikin Clara ketawa diam-diam.

"No Sasa! Gue maunya cuma sama lo bukan sama dia. Please yaaa" Sergio bikin ekspresi wajah melas yang bikin Marissa mau nabok mukanya saking keselnya.

"Geli anjing!"

"Heh mulutnya!" Clara nabok mulutnya Marissa.

Marissa majuin bibirnya sambil dielus-elus. Tabokan maminya ini emang mantap betul.

"Tuh gio, dia aja gak mau sama lo mending sama gue aja" si Mira ini malah nempelin dadanya yang gak seberapa itu ke lengannya Sergio bikin Marissa tanpa sadar mendelik lebar.

Cih, kecil begitu mana berasa ke lengannya gio. Nih punya gue nih yang bikin gio salah fokus! Batin Marissa.

Tanpa sadar Marissa agak melorotin cardigan rajutnya dan bikin kaos putih ketatnya mengekspos dada Marissa yang bisa termasuk dalam kategori besar. Bikin Sergio langsung mendelik lebar.

Untung aja Clara gak sadar sama kelakuan anaknya itu karena terlalu fokus sama perseteruan mereka. Lagi pula Marissa gak kuncir rambutnya kok. Jadi maminya gak bakalan ngeh sama tingkahnya Marissa ini.

"Bang, udah dipanggil buat take nih"

Sergio hembusin nafasnya lega pas Yandra datang sebagai penyelamat di situasi yang kurang tepat buat Sergio.

Clara dengan senyum berkelasnya itu langsung nyuruh Sergio balik bekerja "sana gih, udah dipanggil kan sama manajernya?"

Sergio nganggukin kepalanya lesu "iya tante, maaf ya gio gak bisa lama lama. Tapi makasih udah nyempetin waktunya buat mampir ke sini"

Clara nepuk pucuk kepalanya Sergio walaupun agak susah karena badan bongsornya Sergio "gio anak baik, pekerja keras gak boleh menyerah ya? Kamu hebat!"

Bikin Sergio terharu karena diapresiasi sebesar ini "terima kasih tante. Makasih banyak"

"Gio cepetan ih!" Ini si Mira yang dari tadi melototin Marissa.

"Jangan kangen gue ya sa!"

Marissa gak tau seberapa cepat Sergio meluk dan ngecup keningnya karena tau tau Marissa udah ngeblank gak sadar kalau itu kelakuannya Sergio.

"GIOOOO!!!"

"AHAHAHA MAKASIH SASA!!"


ʕ⁠´⁠•⁠ᴥ⁠•⁠'⁠ʔ

Minggu, 20/08/2023
11:00 a.m

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello Sunshine; Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang