Aku update lagii nih!! Jangan lupa buat vote dan komen.
Happy reading !!
•••
Jika ada yang mengatakan Maurielle adalah gadis manja, maka Maurielle tidak akan marah karena itu memang benar. Sebagai anak perempuan satu-satunya, dari kecil apapun keinginan Maurielle pasti akan terkabul dalam waktu singkat. Pernah mendengar kalimat masa kejayaan orang tua? Ya, Maurielle merindukan hal itu. Masa-masa jaya kedua orang tuanya, dimana ia hidup dengan mudah bagai puteri raja.
Tidak pernah menyentuh alat-alat dapur atau hal lainnya yang biasa dilakukan untuk membersihkan rumah. Maurielle hanya diam di rumah bermain dengan boneka barbie nya yang amat sangat banyak, setelah bermain bahkan untuk membersihkan mainannya saja Maurielle jarang melakukannya. Ketika bermain bersama teman-temannya pun ia akan menjadi anak bawang. Itu semua terjadi dimana kedua orang tuanya ada masa jayanya. Walau begitu Maurielle tidak mendapat kasih sayang itu dari orang tuanya, tapi dari kakeknya.
Meski begitu Maurielle kecil tidak pernah membenci kedua orang tuanya, karena ia berpikir orang tuanya sibuk bekerja untuk membelikan apa yang dia mau. Setelah dia berumur 11 tahun, Maurielle ditinggalkan oleh kakeknya. Dan sejak saat itu Maurielle mulai belajar merapikan barangnya sendiri walau dengan rasa kesal.
Semakin bertambah umurnya, orang tuanya semakin keras menyuruh Maurielle mandiri. Maurielle sering ditinggal sendiri di rumah, Maurielle tidak masalah, selama ia mendapat uang makan, ia akan diam. Walau terkadang ia merasa kesepian. Seperti sekarang, orang tuanya tidak pulang lagi karena kerjaan mereka.
"Ini gua harus ngapain?!" Maurielle bergumam, ia berguling-guling di atas ranjangnya, jam menunjuk kan pukul 19.00 WIB. Maurielle menatap langit-langit kamarnya, ia kemudian mengambil ponselnya dan mengetik kan pesan kepada seseorang.
Dengan rasa malas ia beranjak dari tidurnya dan pergi ke kamar mandi untuk bersiap-siap. Setelah selesai Maurielle mematut dirinya di cermin, memoleskan make up tipis di wajahnya. Tidak lupa Maurielle memasukkan barang-barang yang ia perlukan ke dalam tas selempang kecil, ia juga membawa skincare dan pakaian dalam satu totebag.
Setelah siap semua ia segera menuju keluar, tidak lupa Maurielle mengunci pintu rumahnya. Ada mobil terparkir di depan rumahnya, pintu mobil dibuka oleh seseorang. Seorang Pria dewasa dengan pakaian rapinya, jika dilihat mungkin sekitar umur 25 tahun. Pria menghampiri Maurielle.
"Sudah siap?" Tanya Pria itu. Maurielle mengangguk. "Liat, El udah cantik, jadi El udah siap. Ayo jalan!" Maurielle menjawab dengan nada yang begitu lucu di mata Pria itu.
Pria itu mengelus rambut Maurielle dengan sayang. Pria itu membuka kan pintu mobil untuk Maurielle. "Makasi Kak Jo."
Jonathan, manajer di salah satu perusahaan besar. Pria lajang berumur 25 tahun itu salah satu kenalan Maurielle dalam dunia maya. Kebetulan mereka satu daerah, maka dari itu Jonathan mengajak nya bertemu pada saat itu Maurielle baru kelas 9 SMP.
Saat bertemu dengan Jonathan Maurielle mengajak Bara, bukan mengajak memaksa Bara untuk ikut. Bagaimanapun Maurielle masih kecil pada saat itu, jiwa-jiwa takutnya muncul.
Bara menepati janjinya untuk menemani Maurielle, namun Maurielle tidak membayangkan Bara akan mengajak semua teman tongkrongannya. Maurielle masih ingat wajah terkejut Jonathan saat mereka berdua di kelilingi oleh teman-teman Bara, apalagi teman-teman Bara yang ingin memakan Jonathan hidup-hidup jika Jonathan menatap Maurielle lebih dari 10 detik.
Bara sendiri adalah kaka kelasnya di tempat ia les bahasa inggris. Dalam seminggu mereka bertemu 3 kali, dalam 3 kali itu kecerewetan Maurielle membuat mereka dekat.
"Kamu mau nginep?" Jonathan bertanya sambil melirik totebag yang ada di tangan Maurielle.
"Iya Kak, El mau nginep."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nawasena
Teen Fiction⎙ cover by pinterest : wrrrnidakh_art Tidak ada yang tahu masa depan itu akan seperti apa. Apa sesuai dengan yang selalu Maurielle bayangkan atau sedikit tidak sesuai, yang jelas Maurielle hanya ingin menikmati masa-masa ini tanpa memikirkan hal ked...