140% dating

151 16 0
                                    

Lunar.. Violette menatap barang yang sedang dipegang Lunar, ia tak menyangka kenapa bisa sampai berada ditangan Lunar.
Violette dengan cepat merebut buku diarynya dari tangan Lunar, dan memeluk buku diarynya itu dan menatapnya sekali lagi. Violette cukup menyesal, karena sekarang Lunar, sudah tau banyak rahasianya. Yup, Violette orangnya ngga terlalu terbuka.. Sekalipun itu orang yang deket ama dia..
B-bagaimana bisa? Lu.. Lu ngebaca diary gue..?
Lunar tak merespon, ia menutup lokernya, berjalan meninggalkan Violette.
Lunar, tunggu! Lu kenapa sih? Oh. Jadi itu alasannya lu cuekin gue ya? Itu doang? Lunar. Stop being a baby. (Author :: stop being a baby>berhenti bertingkah seperti anak kecil. [Translate])
"Violette. Kamu ngga ngerti. And you never will.. " (Author :: and you never will>dan kamu ngga akan pernah. [Translate])
Sebenarnya apa masalahnya sih sama catatan di diary gue? Gue penyakitan? Banyak masalah? Apa sih yang ngebuat lu sampai cuekin gue? Violette menatap Lunar serius, ia masih tak paham..
"Violette, kamu ngga bisa sukain orang yang baru kamu temuin." Sekarang mereka saling bertatap-tatapan, ekspresi Violette berubah 180 derajat, ia sama sekali tak mengerti dengan apa yang barusan dikatakan sahabatnya itu..
Loh, loh? Gimana? Bukannya.. Lu yang bilang sendiri love at first sight alias cinta pada pandangan pertama itu nyata? Lunar.. Lu kenapa?
Bukannya lu ngedukung gue kalo sukain seseorang ya? Kenapa jadi gini sekarang? Gue ngga ngerti Lun.
Walau Violette sudah menjelaskan pendapatnya panjang lebar, tetapi tetap sama saja, Lunar tak ingin menerimanya dan tetap mengabaikan Violette. Violette kali ini benar-benar ditinggalkan oleh sahabatnya itu sendiri di lorong sekolah.. Ia masih tak menyangka persahabatannya selama lima tahun lamanya hampir berakhir hanya karena seorang lelaki.
"Gambar yang bagus, nona Violette."
Tiba-tiba saja, Kosta muncul dari belakang, ia menepuk pundak Violette..
Hm? Oh, Kosta.. Makasih.
"Jarang sekali anda bersikap seperti ini, ada masalah?"
Ngga ada. Violette juga meninggalkan orang yang ia cintai itu, Kosta. Sebenarnya ia tak ingin, namun ia harus mencari tahu alasan utama mengapa Lunar mengabaikannya.. Semua ini tak masuk akal..
*ada sesuatu yang tak benar, nona Violette tak pernah seperti itu. Apa yang harus saya lakukan?*
Kosta berpikir sejenak, ia masih bingung dengan gadis itu.
"Aha!"
Uh oh.. Belum sempat Kosta melakukan apapun itu yang ada didalam pikirannya, bel masuk berbunyi..
__________________________

"Hah? APA? JAMKOS? WADIDAW YEAYYY OTIWI MABAARR~~"
"Momen yang aku tunggu-tungguin sumpah.."
"Jamkos? Gabisa dibiarin! Gak! Gw mau laporin guru!" (Author :: sungguh tipe murid yang sangat dibenci ygy, jangan ditiru! :v)
Yap, jamkos it is! Violette tersenyum,
*ups.. Keknya.. Niat semangat belajar gue ditunda dulu deh, hihi~"
Violette sejak tadi tampaknya ngga ada energi deh, sedikit dari yang ia ketahui, seseorang diam-diam memotretnya.
Tiba-tiba.. Ada chat masuk!

_______________________________
From :: Kosta (mas' bule krinj)

_______________________________From :: Kosta (mas' bule krinj)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan tidur, nona."
________________________________
*ih apaansih* Violette pun menengok ke arah lelaki yang mengiriminya pesan itu. Ia memberi ekspresi side eye.. Alias julid ehehe, Kosta tertawa melihat gadis yang ia sukai berperilaku seperti itu.
Namun Kosta juga tiba-tiba teringat dia punya misi untuk dilakukan. Ia menulis sesuatu disecarik kertas!
"Lunar, ini saya, Kosta."
Yap, singkat, padat, dan jelas.
"Tolong berikan ini pada Lunar. Terimakasih.. " Sahut Kosta pada seorang murid disebelahnya.
Lunar sudah mendapatkan secarik kertas itu, ia membukanya, seperti biasa, ia kurang senang. Namun tetap ia balas!
"Apa yang kamu inginkan? "
Buset, dah macam musuh bebuyutan aja deh tu dua orang, bedanya, yang satu pengen baikan yang satunya pengen musuhan terus 🥲
"Temui saya selesai kelas. Ku mohon?"
Anehnya, saat menerima pesan Kosta itu, Lunar tampak tak peduli. Seakan-akan Kosta sudah tau Lunar tidak akan menemuinya.
Eh....
****
_____________________________
"Katakanlah, aku pengen pulang. "
Kata Lunar pada Kosta
"Ada apa dengan sahabat mu? Violette.. "
*udah aku duga. Violette, Violette, dan Violette. Semuanya aja tentang dia!*
"Apa maksud mu?"
Lunar menatap Kosta serius
"Dia bersikap dingin pada saya, tak seperti biasanya. Saya khawatir ada sesuatu yang ia sembunyikan dari saya.. "
"Buku diarynya." jawab Lunar singkat
"Ada.. Apa.. Dengan buku diarynya?"
"Dia suka sama kamu, Kosta. Satu persatu kata udah aku baca, banyak yang tentang kamu. Kalo ngga.. Tentang.. Aku gatau dia siapa, tapi katanya dia Kai. " jelas Lunar panjang lebar..
Jelas pernyataan Lunar membuat Kosta terkejut, berarti.. Violette menyukai Kosta juga? Namun pikiran Kosta langsung teralihkan ketika Lunar berkata, "Kai." itu cukup mengingatkannya dengan seseorang..
"B-benarkah?" Kosta memastikan apa yang ia dengar itu benar.
"Y-ya.. " Lunar menunduk, nada nya terdengar ragu.
"Tetapi, apakah anda yakin, anda tidak tahu siapa sebenarnya Kai?"
"Aku pikir kamu hanya tertarik saat aku berkata Violette, menyukai mu?"
"Ahm.. Itu.. Ceritanya panjang, tetapi benarkah anda yakin anda tidak tahu siapa sebenarnya Kai? "
"Aku yakin."
Lunar lalu pergi meninggalkan Kosta dilorong sekolah, ia tampak kecewa. Entah mengapa..

𝖞𝖔𝖚'𝖑𝖑 𝖈𝖔𝖒𝖊𝖇𝖆𝖈𝖐, 𝖕𝖗𝖔𝖒𝖎𝖘𝖊? (Kosta Kecmanovic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang