Hallo semua
Apa kabarnya nih?Absen dulu dong kalian bacanya kapan
Jangan lupa vote dan komen ya
Itu ngartis jadi jangan sampai kelupaanSpam love birunya dong
Ramein setiap paragrafHappy reading
:_CARVANDELA HIGH SCHOOL_:
Setelah kejadian kecoa terbang tadi, ia memutuskan untuk bermain basket walau sebenarnya memarnya masih terasa ngilu. Namun, memarnya sudah lebih baikan karena telah di obati dan di kompres oleh Juliette tadi.
Setelah Kevan mengganti seragam dengan jersey berwarna merah dan memakai headband merah di kepalanya, ia berjalan memasuki lapangan dengan sebuah bola basket di tangan. Disana sudah ada teman-temannya yaitu Jevan, Marsel, Albert, Hansel dan Auzora dan anggota basket lainya. Daniel tidak ikut main lantaran ia tidak terlalu suka olahraga. Ia memilih menonton saja.
Permainan dilangsungkan dengan sangat menyenangkan. Wajah tampan mereka semakin terlihat jelas dan berseri-seri dengan kemampuan yang begitu luar biasa.
*_C.H.S_*
Bella dengan mata tajamnya berjalan melewati koridor dan lorong-lorong kelas di lantai satu. Earphone melekat ditelinganya. Seragam sekolahnya tidak rapi dan lengan bajunya dilipat. Jeket sport nike melekat di tubuh rampingnya. Semua murid membukakan jalan untuknya lewat hingga akhirnya ia sampai di tempat tujuanya yaitu gedung basket indoor.
Ia membuka pintu lalu berjalan perlahan kesamping tribun. Sebelum ia hendak naik keatas, ia menonton sebentar permainan mereka. Cheerleaders bersorak ria memberi semangat sampai Bella jijik.
Bella memutar bola matanya malas saat melihat para cheerleaders itu menari-nari. Ia menggantunggi tangannya di saku lalu berlari kecil menuju tangga.
Setelah mengambil sepuluh reket, Bella keluar dari ruangan itu lalu menyandang tas yang berisi reket ke bahu. Pembina badmintonnya tampaknya sedang gabut sehingga menyimpan reket di dalam gedung basket. Saat hendak turun ia kembali terdiam dan menonton sebentar.
Bola berlambung kearahnya yang berada di dekat tangga. Ia menatap bola itu dengan seksama. "Bell, lempar sini!" teriak Jevan.
Kevan kini mendekat. Ia mengisaratkan untuk melempar bola itu kearahnya. Dengan cepat ia mengambil dan melemparkan kearah Kevan.
Bella adalah anak badminton. Ia bisa mengoper bola walau kalau main basket ia kurang bisa. Ia menatap bola itu lalu memeganya dan meleparkannya kearah Kevan. Karena keberuntungan tidak memihak, bola berwarna oranye dengan garis hitam itu pun mengenai wajah Kevan. "Akh..," rintis Kevan saat merasa wajahnya yang kini nyeri dan memanas. Suaranya yang berat-berat basah itu membuat para fansnya gila.
"Gue gak sengaja Kev!" panik gadis itu.
Tiyo, Albert, Auzora, Marsel dan Jevan tertawa puas sedangkan para gadis yang menonton menatap Bella sinis dan mengibarkan bendera perang.
"Iya, gak papa," ujar Kevan lalu pergi dengan bola basket ditangan. Ia meninggalkan Bella begitu saja.
Bella berjalan menuju tribun dan berdiri didepan hadapan para siswi yang tadi menatapnya dengan tajam. Bella menendang air mineral yang terletak dilantai dengan keras sehingga terpental jauh. "Apa? Gak senang sama gue? Gue tonjok mau?" kata Bella dengan tangan yang dimasukkan ke saku.
KAMU SEDANG MEMBACA
CARVANDELA HIGH SCHOOL (Revisi Setelah Hiatus)
Teen FictionDi balik gerbang megah sekolah paling bergengsi Carvadela High School, tersembunyi lorong kelam yang menjerumuskan para murid ke jurang keputusasaan. Tujuh murid terpintar, mewarisi gelar legenda, terjebak dalam pusaran tragedi kelam yang amat naa...