[07]

12.4K 541 8
                                    

Jangan lupa vote sama follow nya and happy reading.

.

.

.

.

.

"Kalo gini artinya... Gas lagi"
seru Arga, sedangkan Devan langsung merinding saat melihat Geandra yang menatap nya bergantian bersama kedua anaknya.

"duluan aja.. "
Devan langsung beranjak dari duduknya dan menghampiri Geandra.

"kenap- "
Zean terhenti saat ia ditatap tajam Geandra.

"hehehe.. "

Devan yang hanya bisa berdiri dibelakang Geandra sambil terus mengelus punggung kekar lelaki itu.

"sudah? "

"s-sudah dad/mas"
jawab ketiganya bersamaan.

"hm.. bagaimana gamenya?"
tanya nya lagi.

"hehe... "
tawa garing kedua anak nya itu.

Geandra pun menarik Devan untuk duduk di pangkuannya dan segera melumat bibir Devan dengan rakus.

"HUWAA MOMMY-!!!! "
tangis Cavin membuat kedua lelaki yang sedang berciuman itu melepas penyatuan bibir mereka, Cavin berlari menuruni tangga.

"awas nanti jatuh-!! "-Devan dan...

Brukk..

"HUEEEEE SAKIT HIKS... "
tangis Cavin mereka yang berada di ruangan itu panik termasuk Geandra yang langsung menghampiri lalu menggendongnya

"darahh.. "
Gunam Arga yang melihat darah segar mengalir dari kening adiknya.

"cup.. cup.. cup.. jangan nangis yaa.. "
ucap Devan seraya mengelus punggung kecil Cavin yang kini beralih ke gendongannya, sedangkan sang daddy keluar untuk menyiapkan mobil.

Tinnn....

terdengar suara klakson mobil, lalu mereka keluar dari mansion, tak lupa ia juga berpesan kepada 2 anak tirinya itu agar tidak ikut dan tetap menjaga mansion.

Devan masuk kedalam mobil yang dikendarai oleh Geandra dan langsung berjalan menuju RS tempat praktek Devan.

10 menit berkendara kini mobil yang dikendarai oleh Geandra telah sampai di RS xxxxx.

"Suster-!!! "
teriak Geandra diikuti Devan dibelakangnya yang sembari menggendong Cavin.

bertepatan dengan dua suster yang mendorong brangkar rumah sakit, lalu Devan meletakkannya disana, namun kini Cavin yang tak mau melepas genggamannya dari baju Devan terpaksa Devan yang harus melepas paksa tangan Cavin yang bertengger di bajunya.

"AAAA MOMMY... HIKS-!! "
tangis Cavin saat ia tak menggenggam baju Devan lagi dan kini ia dibawa ke ruang operasi.

*1 jam berlalu, tidak ada tanda² pintu operasi akan dibuka membuat sepasang lelaki menjadi khawatir. Devan tak pernah menyangka jika pertemuan pertamanya dengan anak² sang calon suami sangat tidak mengenakkan.

selang beberapa menit terlihat teman Devan yang juga merupakan seorang dokter anak keluar dari ruang operasi.

"loh van.. disini? "
tanya Deon selaku dokter anak.

"di Mars.. "
Balas Devan diakhir tawa garing oleh Deon.

"hahaha.. " -Deon.

"ekhem.. " -Geandra.

"ehh.. maaf Pak.. " -Deon.

"bagaimana keadaan anak saya" -Geandra.

"alhamdulillah baik² saja.. " -Deon.

"eh lu Kristen bego. " -Devan.

"oh ya lupa.. intinya baik² saja dan berjalan dengan lancar tanpa harus menggunakan kendaraan.. saya permisi dulu dan silahkan bayar administrasi untuk kamar pasien. "
ucap Deon setelahnya ia menghilang dari depan Geandra dan Devan.

setelahnya sepasang lelaki itu ikut pergi dari depan ruang operasi untuk memesan kamar VVIP untuk Cavin lalu melunasi nya detik itu juga.

"mas pulang dulu ya sayang.. "
ucap Geandra tiba² yang langsung membuat Devan menatap dirinya.

"ngapain-!! "
tanya Devan tak habis fikir.. bagaimana tidak? anak kandungnya sedang dirumah sakit malah ia tinggal untuk kembali kerumah.

"mandi agar kamu terus menempel pada mas.. "
ucap Geandra yang langsung membuat Devan melepas rangkulan tangannya yang bertengger di lengan kekar Geandra.

"yauda sana.. udah bau huekkk, sekalian bawain baju aku.. "

ucap Devan sambil menjauhkan diri dari Geandra.

"cium dulu sini.. "
Geandra langsung mencium pipi Devan.

Cup.

Cup.

Cup.

"udahh... sana pulang-!! "
Devan merasa ciuman Geandra terlalu berlebihan, malah mereka kini menjadi tontonan para orang yang bersliweran di lorong rumah sakit itu.

"se you cantik... "-Geandra.

"aku ganteng ya-!! "
teriak Devan yang langsung membuat beberapa pasang mata menengok kearahnya.

"hehehe... "
tawa garing  Devan, lalu ia segera menuju kamar VVIP yang tadi di pesan oleh Geandra yang pasti didalam nya juga sudah ada Cavin.

Cklekk.
Devan membuka pintu ruangan perlahan, terpampang lah tubuh anak kecil berusia 5 tahun terbaring diatas ranjang dengan mata tertutup serta kening yang diperban, tak lupa infus yang menancap di tangannya.

.

.

.

.

.

Duda Anak 3 BxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang