[08]

11.5K 488 8
                                    

Jangan lupa vote sama follow nya and happy reading.

.

.

.

.

.

setengah jam sudah Devan duduk di kursi sebelah brangkar yang berisi Cavin, kini pintu kamar itu terbuka menampakkan Geandra yang menenteng beberapa plastik dan juga papper bag, tak lupa dibelakang Geandra ada kedua bocah lelaki yang pastinya itu adalah Arga dan juga Zean.

Cklek.
"hallo guysss... "
seru Zean yang mengusik tidur Cavin.

"shutttt... "
Devan menenangkan anak itu, tangannya mengusap usap perutnya agar anak itu tertidur lagi.

dirasa sudah tak ada pergerakan dari Cavin, Devan segera menyusul kedua anak tirinya beserta calon suaminya yang berada di sofa sambil membuka belanjaan yang dibawa.

"mana baju aku mas.. "
tanya Devan, Geandra menyerahkan papper bag yang ia bawa, sebelumnya Geandra sempat mampir ke rumah Devan dan mengambil beberapa pakaian yang sekiranya dibutuhkan untuk beberapa hari kedepan.

Devan segera mengambil papper bag yang dibawakan Geandra lalu ia masuk kedalam kamar mandi yang berada di ruangan tersebut.

10 menit kemudian...

kini Devan keluar dari kamar mandi, mendapati Arga, Zean, serta Geandra sedang makan.
terlihat ada berbagai macam seafood serta mie dan lain-lain tak lupa minumnya seceret es teh yang mereka bawa dari rumah.

"sini mom.. kita makan bareng.. "
Tawar Arga yang malah mendapat geplakan oleh Devan, bukannya mereka sedih karena anak bungsunya yang sedang sakit malah mengajaknya makan... namun bukan Devan namanya jika diam saja saat diajak makan bersama apalagi dengan porsi makanan yang super banyak dan pedas.

"huhh... pedess...-!! "
ucap Zean diikuti keringat yang mengucur di keningnya.

"Baru tau-!?" -Arga.

"eh sini es nya anjing-!! "
Arga merebut ceret yang berada di tangan Zean.

"ihh.. jorok banget, ini ada gelas buat apa.. "-Devan.

"lebih afdol kalo minum langsung dari sumbernya. "-Zean.

Berbeda Geandra yang sekarang sedang menahan pedas dengan muka merahnya, lelaki tua itu sekarang sudah melepas bajunya karena keringat yang bercucuran di seluruh tubuhnya membuat pakaiannya basah.

"ehh-!!! "
sentak kaget Devan saat melihat Geandra yang tak menggunakan baju terlihat roti sobeknya yang rapih serta terbagi menjadi 6.

"kenapa?.. "
tanya Geandra.

"pakai bajunya-!! "
Devan mengalihkan pandangannya.

"basah.. gimana dong? "
jahil Geandra, setelahnya ia langsung menarik pinggul Devan dan mencium leher Devan, membuat pipi Devan memerah menahan malu.

"kenapa tuhh pipinya.. "
tanya Arga jahil.

"h-ha? e-engga.. pedes aja ni.. "
jawab Devan gugup membuat Geandra mengecup leher Devan sekali lagi.

"daddy kalo mau buat adek jangan disini.. "
ucap Zean sambil melahap ayam nya.

"kenapa memang? "-Geandra.

"takut Cavin kebangun aja sii.. kan punya daddy pasti gede, terus nanti kalo mommy ngedesah keras gimana? "
ucap Zean tanpa filter.

"ada benernya juga kata mu, tapi kamu tau kan kalo lelaki itu paling gabisa nahan? "
tanya Geandra lagi sambil mengelus paha mulus nan seksi Devan.. karena tadi Devan menggunakan celana pendek tak sampai lutut dan juga kaos oversize yang pasti akan kelihatan bahwa ia seperti tak menggunakan celana sama sekali.

"iya tapi hargai ketiga anak mu ini dad.. "
ucap Arga yang langsung membuat Geandra membuka dompet nya lalu melempar black card ke anak nya.

"sepertinya bisa dibicarakan baik².. "-Arga

aduhh jadi kepikiran sebesar apa penis mas Geandra. // pikir Devan.

"mau liat penis mas? "
tanya Geandra yang langsung membuat Devan membelalakkan bola matanya kaget, bagaimana bisa jika calon suaminya itu mengetahui apa maunya.

"e-engga.. "
jawab Devan membuat Geandra menuntun tangan kirinya untuk memegang penisnya.

"m-mas.. "
ucap Devan terbata bata.

"hmnhh? sshhh... "
jawab Geandra sambil sedikit mendesah saat tangan Devan menyentuh penisnya dari luar celana.

"minggir ah.. mau makan. "
Devan langsung pindah dari duduknya menjadi ngedemprok ngikutin dua anaknya.

"kamu rela biarin aku ngocok sendirian lagi.. "
Geandra memegangi penisnya dari luar.

"ya gausah di kocok.. "-Devan.

"sesak sayang.. "-Geandra.

"oh yaudah.. " -Devan.

"huuhhh.. "
Geandra mengikuti perintah Devan, setelahnya ia ikut memakan makanan pedas itu kembali.

.

.

.

.

.

Duda Anak 3 BxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang