[6/12/23]
N Y A R I S T E N G G E L A M
;
Saat ini Faleesha sedang duduk termenung menatap buku yang dikembalikan oleh Zena di atas meja kantin bersama dengan makanan yang Faleesha pesan sedari tadi. Saat Faleesha sedang termenung tiba-tiba ponselnya pun berdering menampilkan nama Haikal yang sedang ia pikirkan. Faleesha hanya melirik ponselnya yang berada tepat di samping buku itu. Berpikir.
3 menit berlalu. Haikal masih berusaha menelepon Faleesha yang tak kunjung mengangkat telepon darinya. Akhirnya Faleesha menerima telepon itu.
"Sayang kamu dimana?"
"Kamu lagi pergi atau ngampus?"
"Perginya sama siapa?"
"Sayang?"
"Fal? Faleesha?"Faleesha tak menjawab. Ia hanya mendengarkan dengan kepala tertunduk. Matanya semakin perih lalu ia menghela napas.
"Iya, aku lagi ngampus. Berangkat bareng gitav. Kenapa?" Tanya Faleesha.
"Kenapa gak ngabarin? Tadi malem kamu bilang bakalan berangkat jam 9"
Faleesha menghela napas sekali lagi. Ia lupa untuk mengabari Haikal agar tidak menjemput dirinya.
"Maaf, aku lupa ngabarin. Ya udah, Kal, bentar lagi kelasnya mulai. Aku tutup ya?"
"Kamu gapapa kan?"
Faleesha terdiam. Kenapa Haikal bisa tahu bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja? Padahal dari tadi Faleesha tidak bercerita atau menangis. Dia hanya diam, sesekali menghela napas, dan melihat sekeliling karena matanya terasa perih.
"Iya, aku gapapa. Ya udah, Kal. Bye!" Faleesha langsung menutup telepon itu.
Dan disaat yang bersamaan gitav menghampiri Faleesha dengan riang dan mengangkat kantong plastik yang ia bawa berisi minuman dingin. Faleesha tersenyum.
"Habis telponan sama siapa?" Tanya Gitav sembari duduk dan mengeluarkan ponselnya.
"Pacar gue," Jawabnya singkat.
"Kenapa dah? Lo hari ini nggak semangat? kaya mau dimintain duit seratus" Gitav sambil bergurau.
"Lo tau nggak? Tadi gue papasan sama Zena, bejir banget tu orang," ujar Gitav menggebu-gebu.
"Tau, barusan dia balikin buku ini," jawab Faleesha datar.
"Lo nggak diapa-apain kan sama dia?"
Pukul 12.54 kelas pun usai tanpa ada kelas lain hari ini. Faleesha langsung bergegas membuka ponselnya dan mencari aplikasi ojol sembari berjalan ke arah luar. Tanpa ia sadari seseorang sedang berdiri memperhatikan nya. Orang itupun melangkah mendekat.
"Haus nggak?"
Faleesha yang sedang sibuk dengan ponselnya mengangkat kepalanya dan mencari asal suara itu, Haikal.
"Loh? Kok kamu disini? Aku kan nggak suruh kamu jemput," Tanya Faleesha terkejut.
"Diterima dulu ini, baru tanya," Ujar Haikal menyodorkan minuman yang dia bawa.
Faleesha menurut, lalu mengambil minuman itu dari tangan Haikal.
"Ada yang lagi bete nih," Ujar Haikal sembari tersenyum kepada Faleesha.
"Dih, siapa juga yang bete,"
"Iya, iya. Ayo, pulang," Ajak Haikal yang merangkul pundak Faleesha.
Mereka pun berjalan menuju mobil yang diparkir kan tidak jauh dari gedung. Tetapi, tiba-tiba ada seseorang yang memanggil nama Haikal dari belakang. Mereka pun berbalik badan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly Effect
Teen FictionJika sudah disakiti berkali-kali tetapi masih memaklumi, bisakah itu dinormalisasi? Efek kupu-kupu (bahasa Inggris: butterfly effect) adalah istilah dalam teori kekacauan yang berhubungan dengan "ketergantungan yang peka terhadap kondisi awal", di m...