Ingin kubuka sebuah hikayat,
tentang lara sekuntum bunga;
bunga yang menipu.Kata mereka dia cuma fiksi,
tersembunyi di kejauhan-— jauh
dari kenyataan.Kata mereka juga dia
tidak sungguh,
warna indahnya hanyalah lahir
dari topeng-topeng rasa yang dipakainya,
untuk menipu mata-mata lalat—
mungkin juga untuk menipu diri-sendiri.Lucu,
Mengapa mereka harus katakan dia fiksi,
sedang dirinya bagaikan sebuah cerminan?Kamu, mereka atau— aku,
siapa juga tidak pernah memakai topeng?Saat kau ragu dengan diri-sendiri,
saat kau rasa dirimu paling terpuruk,
saat kau benci menjadi diri-sendiri,
saat jiwamu terhasut oleh cela orang-orang...Topeng apa yang akan kau pakai?
Shh...
Kau juga akan cuba jadi yang sempurna
di mata orang-orang,
hingga sembunyikan— warna
sebenarmu.Bukan?
Jadi sudah tiada beza antara kamu
dan dia; Smeraldo.Sama-sama penipu— yang menyedihkan.
—M1N3
YOU ARE READING
Puisi Sekuntum Bunga
PoezjaKarangan yang melingkar, haruman yang semerbak, kuntum-kuntum rasa yang mekar, digubah menjadi karangan citra; jiwa. Walau aku sekuntum bunga, tetap jua kupunya rasa. -M1N3 Created by: JustMine-V Year:2023