Part 1

2 2 0
                                    

Suara goresan halus namun kasar itu terus terdengar tanpa henti. Sudah lima jam berlalu, namun belum ada tanda-tanda ia akan segera berhenti. Bahkan awan pun sudah melepaskan pelukannya berkali-kali dari purnama malam ini, tetapi suara itu tetap akan terdengar bila kau menempelkan telingamu ke dinding. Terkadang cepat, terkadang lambat, namun tidak pernah menghilang seutuhnya dan masih berlanjut hingga kini.

Sebuah lengan berkain putih tampak melaju kencang di atas kertas yang juga berwarna melati. Jari-jarinya menggenggam sebuah pena yang bergerak ke sana kemari, berkali-kali, membentuk tulisan-tulisan yang tampak penting. Entah apa yang sedang dipikirkannya, maupun direncanakannya, hingga ia mencoret beberapa bagian dari tulisannya sendiri dengan garis melintang. Ia juga tak segan merobek kertas yang baru saja tertoreh tinta jika dirasanya kurang memuaskan hingga membuangnya ke tempat sampah.

Orang itu tampak sibuk. Ia berkonsentrasi penuh pada goresan pena yang sedang dituangnya.

Di luar ruangan yang sedang ditempatinya, sayup-sayup terdengar suara yang berbeda. Suara hentakan sepatu beralas keras melaju di koridor menuju pintu di belakangnya. Pria yang sedang fokus menulis itu tak menghiraukannya, entah ia dengar atau tidak, tangannya tetap tak berhenti bergerak. Meskipun begitu, ia tahu satu detik kemudian pintu itu akan diketuk seseorang.

Tok! Tok!

"Tuan, saya membawakan teh hangat," ucap seseorang yang dimaksud dari balik pintu.

Pria itu mengangkat penanya sejenak, menatap teko teh di sampingnya yang sudah tidak bisa menuangkan apa-apa. Benar juga, ia baru ingat bahwa cangkir minumnya sudah tidak ia angkat sejak satu jam yang lalu. Permukaan lidahnya yang sudah mengering sejak tadi pun baru disadarinya saat ini. Pikirannya terlalu penuh dengan hal-hal yang harus ditulisnya hingga tidak ada celah untuk memikirkan kondisi tubuhnya sendiri.

Ia bangkit dari kursinya, mengangkat nampan berisi teko dan cangkir yang kosong, meninggalkan meja penuh kertasnya untuk sesaat.

Klak. Pintu dibuka. Wanita tua yang membawa teh hangat itu menyerahkan nampan berisi teko dan cangkir yang baru kepada sang pria yang dipanggilnya 'Tuan' tanpa melangkah sedikit pun ke dalam ruangan setelah mengambil nampan lama yang langsung diletakkannya di gerobak dorong bagian bawah.

"Terima kasih untuk tehnya. Setelah ini, istirahatlah," tutur sang pria.

"Baik, Tuan. Tuan juga jangan lupa untuk beristirahat," ucap wanita itu. Setelah saling membungkuk hormat, mereka berdua kembali ke tempat asalnya.

Pria dengan kemeja putih itu menaruh nampan barunya perlahan di atas meja. Ia kembali ke kursinya, lalu menuangkan segelas teh hangat dan meminumnya dengan tenang. Ia menyandarkan punggungnya ke bantalan kursi, menatap langit di hadapannya yang penuh bintang.

Ah, gawat. Waktunya tak cukup, gumamnya dalam hati. Ia kembali bekerja hingga belasan lembar baru terpenuhi.

Sebelum meninggalkan tempat itu, ia meneguk teh untuk yang terakhir kalinya di malam ini. Ia merapikan kertas-kertas bertinta dengan urutan yang hanya ia sendiri yang tahu, kemudian membawa tumpukan kertas itu menuju sebuah pintu di balik rak buku.

Setelah pintu tertutup, tak ada yang tahu apa yang dilakukannya di tempat itu.

***

"... Sekian penjelasan dari saya. Para inspektur dipersilahkan untuk segera menuju posisinya masing-masing. Kami menantikan kisah yang menarik dari Anda," ucap salah seorang perwakilan dari pihak Special Space Force.

Seperti biasa, di pagi hari sebelum para inspektur bertugas, diadakan upacara pengarahan yang umumnya diisi oleh sambutan-sambutan dari pihak CENTRAL, Special Space Force, atau star officer dari party yang terafiliasi. Pada upacara itu juga, para inspektur diingatkan kembali dengan tugas yang mereka emban dan wilayah yang akan mereka tuju pada tugas kali ini agar tidak terjadi kesalahan atau bahkan risiko tersesat seperti yang sudah terjadi pada periode yang lalu-lalu. Semua inspektur Sirius Ink Party berbaris dengan rapi di tengah aula star office yang luas, dikelilingi oleh para penjaga yang selalu mengawasi mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cold SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang