✨Prolog✨

131 9 1
                                    

Jangan lupa vote sama followw sebelum membaca💐

Bantu komen dan vote sampai 1k, help me! Nanti saya usahakan up cepat🙏

Semoga suka sama ceritanyaa! Aamiin

"Tentang awal dan akhir yang menjadi perpisahan, tentang rasa yang menjadi penasaran dan tentang dia yang menjadi pelajaran."

**••∆••**

Happy Reading!

Dibawah langit senja yang tampak begitu indah, dengan angin sepoi-sepoi yang begitu menenangkan, seorang anak laki-laki duduk dibawah pohon rindang seraya memeluk erat kedua kakinya. Anak laki-laki itu memandangi senja yang begitu indah dengan tatapan kosong, suasana yang kosong dan sepi sangat cocok dengan suasana hatinya sekarang

Dia Dion Anggara. angin sore menerpa hangat wajahnya seolah-olah angin itu memberitahunya untuk tetap bertahan, anak kecil itu menggigit bibir bawahnya kuat seraya mendongak menatap pohon untuk menghalau air matanya yang ingin keluar

"Papa.."

Suaranya terdengar begitu lirih

"Kenapa papa tinggalin ion secepat ini?.." lirihnya

tidak ada jawaban.

"Papa maaf.. gara-gara dion papa pergi." Dion menundukkan kepalanya dalam

Dion tertawa dengan kedua pipi yang sudah di basahi air mata. Anak kecil itu memukul pelan dadanya yang terasa sangat sesak rasanya seperti ada jutaan panah yang menembus jantungnya. Dion menangis dengan begitu pilu seraya meremat kuat dadanya yang bertambah sakit

Dion menghapus kasar air matanya "Enggak boleh nangis. Nanti mama marah.." suaranya terdengar begitu parau "dion enggak mau nangis. Karena menangis membuat semuanya jadi terasa lebih menyakitkan."

Anak itu kembali menatap langit, Sekarang dia sudah mengerti arti dari kepulangan yang sesungguhnya. Papanya sudah pergi dan yang tertinggal bersamanya hanyalah sebuah kenangan. Yang bisa dia lakukan hanyalah menyimpan kenangan itu dalam hatinya.

Papanya sudah berpulang ke tempat yang seharusnya, ketempat asal jiwanya berada, tempat awal dari semuanya bermula, papanya sudah berpulang pada pangkuan sang pencipta

"pelmisi.."

Suara cadel itu mengalun indah dalam pendengaran dion

Dion menoleh 

seorang gadis kecil tertegun melihat anak laki-laki itu dengan netra yang bergetar. Gadis kecil itu melangkah perlahan mendekati Dion yang hanya diam memandangnya dengan tatapan yang sangat kosong seperti tidak ada kehidupan.

Sang gadis berjongkok dihadapan Dion, tangannya terulur mengusap lembut air mata yang mengalir dipipi lelaki dihadapannya. Dion tersadar dan langsung menghapus air matanya sendiri

"Kamu kenapa?" Gadis itu bertanya

Dion hanya diam

"Kamu kenapa nangis?" Gadis itu kembali bertanya

"Bukan urusan kamu. Lagian kamu siapa?" Wajah Dion berubah datar saat menatap gadis itu

Gadis mungil itu menggaruk pipinya bingung "aku manusia. masa kamu nggak tau."

Dion seketika melongo mendengar jawaban gadis mungil didepannya, ia membasahi bibirnya yang terasa kering. Dion menatap sang gadis dengan tatapan tidak habis pikir

Kisah Kita (DionBila)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang