Jangan lupa vote sama followw sebelum membaca💐
Semoga suka sama ceritanyaa! Amiinn
Bantu vote sama komen sampe 1k, help me! Nanti saya usahakan up cepat🙏
"Terkadang hidup kita sering tidak berjalan sesuai keinginan kita. Namun apalah daya, ingin melawan takdir hidup? itu mustahil."
**••∆••**
Happy reading!
Dion mencari-cari namanya dimading yang menentukan dia akan masuk kekelas mana. Dion berharap dia bisa masuk kekelas unggulan, ia terus mencari-cari letak namanya.
Dion menatap Lamat namanya dimading, Namanya terletak dikelas biasa bukan kelas unggul, ia menarik nafas panjang lalu menundukkan kepalanya lesuh
"Padahal BMKG nggak menunjukkan kalo hari ini bakal ada bencana.." gumam dion
Gilang menatap dion dengan alis yang bertaut, ia menepuk bahu Dion.
Dion menoleh
"kenapa? Ada masalah?" Tanya Gilang
"Gue nggak masuk kelas unggulan.."
Dilar dan Reza tertawa kecil lalu merangkul pundak sahabatnya itu "buat kita yang otaknya minim, mana bisa masuk kelas unggulan Yon." Kata Reza
"bener! Kalo bos Raden mah pasti bisa masuk kelas unggulan." Dilar menatap Lamat Mading didepannya "Tapi kok nama bos Raden nggak ada dikelas unggulan, malahan dia sekelas sama kita."
"Lah raja juga sekelas sama kita." Sambung Reza
Gilang, Dion, dilar dan Reza menatap menyelidik kepada Raden dan raja yang tampak sangat santai dengan ekspresi datarnya lalu keempat lelaki itu saling bertatapan
"Kalian tau kan isi otak gue?" Reza berkata
Gilang, Dion dan dilar menganggukkan kepala mereka kompak. Keempat lelaki itu kembali menatap Raden dan raja
"Kalian nyogok guru ya?" Tanya dilar dengan polosnya
"nyogok?" Raden berdecih sinis "Sekolah ini punya bokap gue." Lelaki itu dengan tampang songongnya melipat kedua tangan didepan dada
Gilang langsung merangkul heboh bahu Raden "Wiih! Pak ketu Aodra nih!"
"Emang kenapa kalian enggak mau masuk kelas unggulan? Padahal susah masuk tu kelas." Ujar Dion
Semua pandangan kini teralih kearah Dion yang menatap Raden dan raja dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Kita dari Dulu selalu Sekelas." Jawab Raja
"Kenapa?" Raden bertanya
Dion terkekeh kecil seraya menundukkan kepalanya "Gue takut."
"Takut apaan dah Yon! Lebay Lo." Sahut Reza lalu terkekeh
Dion menatap Reza dengan senyuman tipis dibibirnya
"mama pasti marah, berita ini pasti dia udah tau."
Gilang menepuk bahu Dion "jangan lupa, Lo punya kita, punya Aodra juga yon. Masalah Lo bisa Lo bagikan pada kita, kita semua siap mendengarkan."
"Yoi! Kita kan best friend forever. Disetiap pertemanan bukan hanya berbagi kebahagiaan tapi juga berbagi masalah. Itu yang namanya sahabat." Kata Reza
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kita (DionBila)
Fiksi Remaja[JANGAN LUPA FOLOW SAMA VOTE SEBELUM MEMBACA!!⚠️] Jika saja Istiqlal dan katerdal diberi nyawa siapa yang bisa menjamin jika mereka tidak jatuh cinta? Ini lebih sulit dari sekedar cinta beda perasaan atau bahkan cinta beda negara. Cinta beda agama h...