🍁(BAB 1)🍁 Gadis Pemilik Mata Indah

49 2 0
                                    

Jangan lupa vote sama followw sebelum membaca💐

Semoga suka sama ceritanyaa! Amiinn

Bantu komen dan vote sampe 1k, help me! Nanti saya usahakan up cepat 🙏

"Masa cinta yang suram adalah sebuah nama. Sesuatu nama yang harus disembunyikan
tapi tidak bisa disembunyikan dari diri sendiri."

**••∆••**

Happy reading!

jalanan Arena sudah sangat ramai dengan geng-geng lainnya serta para penonton yang siap menyaksikan pertandingan antara geng Aodra dan Delion. Raden dkk mendekati Area pertandingan, yang akan bertanding pertama adalah Raden yang akan melawan Noel sang ketua Delion.

"Pak ketu Aodra pasti yang bakal menang!" Teriak dilar salah satu anggota inti Aodra

"Bener! Belum ada yang bisa ngalahin pak ketu kalo soal balapan!" Ucap Reza seraya memegang bahu dilar

"Bacot Lo! Pak ketu Delion nggak bakal takut!" Sentak Haikal, wakil ketua delion

Seorang pemuda ikut maju, dia berdiri disamping kedua sahabatnya "mendingan sekarang Kalian suruh ketua kalian nyerah, daripada ntar nanggung malu." Pemuda itu terkekeh. ia adalah Dion Anggara sang perisai Aodra

Haikal dkk menggeram marah mendengar cemohan itu, Haikal maju mendekati Dion lantas hendak melayangkan tinjunya pada Dion namun Haikal tertegun ditempatnya ketika tinjuan itu lebih dahulu ditangkap oleh gilang.

Netra hitam segelap malam itu menatap tajam Haikal, iris elang Gilang berkilat marah, dia remas kuat tangan Haikal yang berada  digenggamannya membuat Haikal meringis

"Kita disini bukan mau berantem."

tubuh dion dkk seketika menegang mendengar ucapan dingin dan tegas itu, atmosfer disana tiba-tiba berubah mencekam, tidak ada yang berani membuka suara saat melihat netra elang sang wakil ketua Aodra yang berkilat marah dan menakutkan

Gilang menghentak kasar tangan Haikal dari genggamannya membuat Haikal hampir terhuyung jika Evan tidak memegang tubuh haikal.

Gilang berbalik. dilar dkk berdiri tegap dengan bibir yang tertutup rapat-rapat. Mereka menundukkan kepala, jujur saja sekarang mereka tidak berani menatap sang waketu Aodra yang terlihat sedang marah. Gilang melangkah mendekati dilar dkk, detak jantung mereka berdetak lebih cepat bahkan langkah kaki Gilang seperti lagu kematian bagi mereka.

Mereka sangat ketakutan

Gilang yang melihat itu pun berdecak 

"Gue bukan Allah. Nggak ada yang nyuruh kalian buat takut sama gue. Tegapin kepala Kalian, kalian cowo kan?!" Sentak Gilang

Kepala mereka seketika langsung tegap "SIAP MENGERTI PAK WAKKETU!"

Gilang memejamkan matanya sejenak seraya menghembuskan nafasnya pelan "balik ketempat. Jangan mulai perkelahian duluan, inget kita siapa." Tegas Gilang

"apa motto Aodra?"

"Musuh tidak dicari! Sekali dimulai sampai titik mati baru berhenti! Kami bukan orang jahat, kami ada untuk menolong yang membutuhkan!" Balas mereka dengan kompaknya

Senyuman tipis terukir indah diwajah tampan gilang. Gilang melirik Dion yang menundukkan kepalanya disebelahnya, lelaki itu berdecak

Gilang memegang bahu Dion membuat lelaki itu mendongak menatapnya, Gilang tersenyum geli melihat iris onyx sahabatnya yang terlihat merasa bersalah

Kisah Kita (DionBila)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang