-1

40 11 3
                                    

Pagi hari, tepat pada saat Haje dan ke-dua putranya berkumpul untuk sarapan. Hanya bunyi gentingan sendok dan piring, dan juga suara gemuruh hujan di luar sana.

Hari ini adalah hari Jean dan Harsa masuk ke kelas 11 SMA.

"Kalian ber-2 tahun ini sekelas kan? " Tanya Haje pada ke-2 putra nya

"Iya ayah" Jawab Harsa dengan lirihan kecil tetapi masih bisa terdengar oleh ke-2nya

"Kalian akur akur ya, saling jaga satu sama lain. Ayah ga bisa jagain kalian 24 jam kaya biasa untuk kali ini, ayah juga bakal ada kegiatan di luar negri minggu depan. Tolong ya, yang akur" Ucap Haje pada 2 putra nya

"Ya, pergi dulu."ucap Jean dengan nada datar,sudah biasa. Lalu ia pergi ke basement menghampiri supir dan juga mobil nya

"Harsa pergi juga ya Yah, byee" Harsa lalu pergi menuju basement nya juga

Untung nya Jean belum pergi dari basement karena supirnya sedang mengambil sesuatu

"Jean..? Aku boleh ikut kamu hari ini..?" Tanya Harsa, membuat Jean menghentikan kegiatan bermain hp-nya. "Ga bisa,pergi sama supir lain aja" ucap Jean lalu memanggil supir nya dan pergi meninggalkan basement dengan sedikit cepat.

"Gapapa ya mas Ar? Pergi nya sama saya aja kaya biasa" ucap supir pribadi Harsa. "Oke pak.."

Setibanya di sekolah,Harsa masuk ke-kelas barunya..tapi baru saja tiba di depan pintu tubuhnya mematung. Ia lupa jika ia sekelas dengan adik kembarnya.

*Brughh* *akhh*
"Upss,sorry ya Harsa.. Lo halangin jalan gw soalnya" ucap seorang siswa yang berhasil membuat satu kelas tertawa melihatnya

"Maaf" ucap Harsa lalu pergi menuju bangku nya,yang tentu saja jauh dari Jean. Baru saja Harsa ingin duduk sudah ada orang yang memukul kepalanya dari belakang dengan keras

"Bagi duit Lo dong Har,kaya biasa" ucap seorang siswa ber-name tag 'Kevan Granatara'

"Butuh berapa?" Tanya Harsa

"300 ribu aja,kaya biasa" ucap kevan dengan santai. Harsa mengeluarkan uang lembar bewarna merah dengan jumlah sebanyak yang Kevan minta tadi

"Nah, gitu dongg.. guru guru emang baik banget ya masukin gue ke kelas yang sama dengan piatu kaya raya, Cabut guys" ucapnya lalu pergi begitu saja meninggalkan Harsa yang mendiam di tempatnya, ia tidak mampu untuk melawan mereka

"Bajingan!." Umpat seseorang dengan tangan yang terkepal melihat kejadian tersebut.

Karena waktu masuk masih ada 15 menit,Harsa memilih untuk pergi ke taman tempat yang sering ia kunjungi saat masi ada waktu kosong sebelum memulai kembali sesi belajarnya

*Skip*

"Ikut gw pulang hari ini." Ucap Jean pada Harsa yang tengah membersihkan kelasnya sendiri,yang lain bolos piket. "Sorry ya Jean, Aku masi harus piket" ucap Harsa. "Bukan piket namanya kalau cuma sendiri." Jawab Jean pada Harsa,tetapi Harsa tetap menolak. "Aku harus pergi ke suatu tempat Jean..gabisa ya."ucapnya yang tetap pada pendiran awalnya.

"Ya udah,gw pergi" ucap Jean lalu ia pergi meninggalkan Harsa dengan posisi yang masih memegang pengepel dan alat alat piket. "Aku cape,Jean"

Sesuai dengan ucapan Harsa,ia pergi ke suatu tempat. Tempat yang paling sering Harsa datangi sejak 6 tahun lalu dengan bunga mawar putih bercampur dengan warna biru laut. Bunga yang paling di sukai oleh malaikat cantiknya.

"Hellow bunaa..Harsa datang lagi hari ini hehe, maaf ya buna kemarin Harsa gabisa datang karena sibuk nyiapin barang barang sekolah sama ayah and Jean. Lusa kemarin ga Dateng karna Harsa ga enak badan,tapi Harsa udah minum obat jadi Uda ga sakit lagi kok Bun. Oh ya Buna, tahun ini Harsa sekelas tau sama Jean jadi Harsa bisa Jagain Jean dari dekat yang kaya Buna minta 6 tahun lalu. Oh iya kabar Buna di sana gimanaa? Harus baik ya Buna, Ayah sama Jean di sini aman sentosa hehe."

"Coba aja Buna waktu itu ga nolongin Harsa , Jadi Buna bisa ajarin Harsa biar ga lemah sama orang yang suka nindas orang.. dan Jagain Jean dengan baik. Jean juga mulai peduli sama Harsa loh Bunaaa dia tadi ada bicara beberapa kata sama Harsa hehe walaupun ga sering tapi Harsa seneng kok.. Udah ya Buna? Uda mau hujan,besok Jean pasti datang lagi kokk. Jangan lupa Dateng ke mimpi Harsa ya Bunaa bye-byee." Ia beranjak dari tempatnya lalu pergi meninggalkan kawasan tersebut.

"Lo ga lemah Harsa,maaf.."ucap seseorang yang sedari tadi berdiri di tempat itu dan mendengar apapun yang di katakan oleh Harsa.
















-tbc

Happiness SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang