Lanjutan di kamar jw.
"aahh... haaahh.... u- udah haru.. aku udah cum berkali-kali tadi di kamar mandi... capek.." Jeongwoo menahan dada Haruto yang sudah terekspos karena Haruto merasa gerah, padahal ac di kamar Jeongwoo sudah menyala.
Haruto tak menjawab dan kembali mengeratkan pelukannya di dada Jeongwoo, mulai menjilat dan menyesap kuat nipple yang sudah berwarna kemerahan karena ulahnya. Jeongwoo hanya bisa diam dan pasrah.
"Nipple lo enak, pengen gue makan terus rasanya" ucap Haruto dengan frontal. Tanpa sadar, Jeongwoo kembali cum untuk kesekian kalinya. Ini sudah terhitung ke tiga kali setelah ia keluar dari kamar mandi.
"A- ahhh.. udahh haruuhh nghhh" Jeongwoo meremat rambut Haruto kuat untuk menyalurkan rasa nikmatnya. Mata cantiknya pun tertutup dan bibir yang terus-terusan mengeluarkan desahan merdu yang membuat nafsu keduanya semakin tinggi.
Tiba-tiba Haruto menggendong tubuh si manis dan di rebahkan pada ranjangnya, menindih si kecil dan menatap mata sayu milik Jeongwoo. Terlihat mata itu menginginkan Haruto untuk menjelajahi tubuh mulusnya.
"
Ternyata lo lebih cantik telanjang dibawah gue daripada pas di caffe. Lo di caffe bener bener menarik perhatian gue pas di kasir, tubuh lo bagus, lo lumayan montok dan gue naksir sama lo. Niatnya pas gue mau balik, lo mau gue mintain nomer eh malah lo udah nyamperin gue duluan, sekalian aja gue terima ajakan temenan lo dan malam ini lo gue makan sampe gue puas" jelas Haruto membuat Jeongwoo sedikit malu dan menutup wajahnya. Tangan Haruto juga mulai nakal memainkan nipple si manis, menekan dan mencubit membuat Jeongwoo menahan desahannya.
Setelah melepas celana dan boxer nya, Haruto menaikkan kedua kaki Jeongwoo dan di sandarkan pada bahu nya sendiri, penis nya yang sudah menegang ia arahkan ke hole sempit yang berkedut meminta untuk dimasuki sekarang juga. Haruto meludahi lubang itu dan memasukkan penisnya sekali hentak membuat Jeongwoo berteriak dan menangis kesakitan.
"Belum apa-apa, gue belum puas sama ini. Gue belum kasarin lubang lo, jangan nangis" ucap Haruto yang langsung memberi Jeongwoo kecupan di keningnya.
"sakit haru... nghhh penuhh lubang ku penuh bangett" Jeongwoo menahan tangisannya setelah diberi kecupan di keningnya. Kecupan itu membuat Jeongwoo sedikit lebih tenang.
"Ahh shit lubang lo sempit banget woo.. ini first time lo ngewe ya?" Tanya Haruto yang mendapat anggukan dari Jeongwoo.
Setelah dirasa Jeongwoo sudah rileks, Haruto melanjutkan aksinya. Bergerak lambat tapi pasti, dan tepat mengenai titik manis Jeongwoo terus menerus. Itu membuat Jeongwoo merasa seperti melayang dan ia terus mengeluarkan desahan merdu.
Haruto mengambil ponselnya yang ada di sampingnya, dan mulai merekam kegiatan panas mereka. Mulai dari penis nya yang keluar masuk ke hole Jeongwoo, tubuh Jeongwoo yang penuh kissmark, sampai wajah Jeongwoo yang sudah memerah dan menampilkan wajah keenakan.
"Gue boleh ngewein lo sampe pagi ga? Atau sampai besok? Ah gue pengen ngewein lo terus woo" ucap Haruto.
"Ahhh janganhh... Aku besok kerja nghhh shift pagi... Ahhh"
"Ijin aja, besok full sama gue. Ngga mungkin juga lo bisa jalan besok pagi, minimal lo butuh bantuan gue buat jalan
Lo bisa gue gendong kok""Aahhh iyyaaahhh harruhhhh ngghhhh aku ngga kuatt mau cum..!!"
"Yahh masa lo mau cum dulua- eh?"
"Ahhh!!!! Emhh.. haru.. maaf wajah kamu jadi kena.."
Haruto tersenyum dan mengusap wajahnya yang penuh cum Jeongwoo dan ia oleskan ke wajah Jeongwoo.