ORV SIDE STORY (TERJEMAHAN INDO)

Pangsit Buatan Orang Lain (End)

The second part of Pangsit Buatan Orang Lain has been updated, LETSSGOO!!

Bagaikan pohon yang sudah lama hidup, Breaking the Sky Sword Saint mendengarkan ceritanya.
Hanya Mata Sebening Cermin (明鏡目) Breaking the Sky Sword Saint yang bersinar di udara malam yang redup, yang membuktikan dia masih mendengarkan.

Mata Sebening Cermin. Mata yang mengintip ke dalam hati orang lain.

Melihat mata yang tidak membawa kenyamanan maupun kesalahan ini, Yoo Joonghyuk merasakan kehangatan yang tidak diketahui.

Berapa lama waktu berlalu? Kisah Yoo Joonghyuk akhirnya berakhir.

Breaking the Sky Sword Saint berpikir sejenak sebelum berbicara.

“Kamu tampak seperti anak kecil tanpa orang tua dari awal.”

Yoo Joonghyuk berpikir sejenak sebelum bertanya.

“Apa kamu menghinaku?”

“Kamu seperti pria yang suatu hari jatuh dari langit.”

Yoo Joonghyuk diam-diam menatap langit.

Mungkin kata-kata Breaking the Sky Sword Saint ada benarnya. Faktanya, dia tidak tahu seperti apa wajah orang tuanya.

“Kamu tahu kapan kamu lahir?”

“Aku tidak tahu.”

“Apakah tidak ada yang pernah memberitahumu?”

Yoo Joonghyuk mengangguk.

Tentu saja, Yoo Joonghyuk memiliki nomor registrasi penduduknya, tetapi dia tahu bahwa itu bukan hari ulang tahunnya yang sebenarnya.

“Aku hanya tahu bahwa aku lahir di musim panas.”

Langit Murim yang fana.

Di akhir <Star Stream> yang mempesona, pasti ada keberadaan di luar sana yang menciptakan skenario.

“Mengapa kamu ingin menjadi Transenden?”

Yoo Joonghyuk menatap langit tanpa sepatah kata pun. The Breaking the Sky Sword Saint mendongak, mengikuti tatapan Yoo Joonghyuk.

Terkadang, emosi tersampaikan hanya dengan melihat tempat yang sama.

Breaking the Sky Sword Saint bangkit dari tempat duduknya dan menghunus pedangnya ke arah langit. Itu adalah postut yang indah. Postur yang halus namun kuat, indah namun sederhana.

Seni pedangnya membentang ke surga dan menghancurkan langit.
Apakah itu sebuah ilusi? Itu seperti bintang-bintang jatuh dari langit yang terbelah.

Yoo Joonghyuk menatap kosong ke arah bintang yang jatuh. Meskipun dia tahu itu hanya sebuah bayangan, dia tidak bisa mengalihkan pandanganya dari pemandangan itu.

Sudah berapa lama dia menyaksikan cahaya yang berhamburan seperti kembang api? Di beberapa waktu, Breaking the Sky Sword Saint yang pergi ke suatu tempat kembali dengan bungkusan kecil di tangannya.

"Makan. Ini adalah hidangan favoritku.”

Uap mengepul dari dalam kantong yang bergoyang. Yoo Joonghyuk mengerutkan kening.

“Aku tidak makan makanan yang dibuat orang lain.”

“Aku membeli ini untukmu. Makan."

"Tidak."

“Ck. Mari kita lihat. Hari ini adalah…"

Di tengah cahaya bintang di musim panas yang cerah, Breaking the Sky Sword Saint menulis angka delapan (八) dan tiga (三).