ANTARA AKU DAN DIA

6 2 0
                                    

di pagi hari dengan udara yang sejuk serta matahari yang hampir terbit membuat seorang gadis yang tengah tertidur bersama saudaranya pun terpaksa bangun.

"ih zuhra kakii lu kena muka gue goblok" teriakan zahra shafira wirdana, yang sudah lelah dengan zuhra shakira wirdana.  Ya kembarannya itu mereka mempunya sifat yang berbera dan ciri khas yang berbeda.

"ekhmmm... " gumam zuhra padaa zahraa yang masih mendengus kesal. Tidurnya yang pulas dan nyaman harus tertanggu oleh kaki zuhra yang mengenai muka zahra. Sungguh awal pagi yang sangat jengkel.

Hari ini zahra akan pergi bersama teman-temannya hanya sekedar mengerjakan tugas kelompok sambil sedikit menikmati alam.

"bun, zahra pamit mau ngerjain tugas ke luar sama temen temen" ucap zahra yang menghampiri bundanya yang tengah masak.

" kamu ini mengerjakan tugas saja segala pake acara ke luar , emangnya di dalem kenapa? Coba kamu lihat zuhra dia gak pernh pergi pergi keluar kalo cuma buat ngerjain tugas " Ucap sari ibunya pada zahra, zahra yang mendenger itu pun sudah menebak karena bundanya yang selalu memihak pada zuhra bukan pada zahra.

" emangnya kenapa si bun? Aku cuma pergi bentar kok "ucap zahra yang sudah tidak menghiraukan bundanya yang terus memanggilnya agar tak pergi. Percuma saja melarang zahra yang keras kepala itu hanya membuang energi.

zahra pun menaiki motor ninjannya yang berwarna hitam serta helm yang senada dengan motornya, ia pun mengebutkan laju motornya hanya karena tidak ingin ia telat .

15 menit berlalu akhirnya ia pun sampai di salah satu taman jakarta yang sekiranya cocok untuknya dan teman temannya mengerjakan tugas.

" Eh zahra, baru nyampe lo? Lama banget taekk " Ujar kayla salah satu temannya sambil mengambil cemilan yang ada di sana.

"tauu tuh, padahal dia yang semangat banget ngerjain tugas disini " timpaa rara sambil menatap zahra yang baru menduduki kursinya.

"bacot banget ya kalian berdua, mau gue sumpelin cabe? hah? " ucap zahra dengan sedikit sentakkan kepada temannya agar tak selalu asal bicara.

"Tadi gue sempet ga boleh kesini sama bunda tapii ya gue troboss hahaha paling nanti balik kena semprot " ujar zahra sambil mengeluarkan leptop serta beberapa kertas yang ia bawa.

"padahal kan tujuan lo kesini buat ngerjain tugas bareng masa di marahin sih zah? gak abis pikrii gue sma emakk lo, ga waras sumpah " ujar rara yang asal jeplak. Dan langsung mendapat pukulan di lengan oleh kayla

"Gak boleh gitu lu, takutnya bund zahra punya alessan " ujar kayla pada rara. rara pun hanya meringis kesakitan dan sedikit terkekeh, sedangkan zahra sudah tak menghiraukan kedua teman laknatnya ituu ia lebih memilih mengerjakan tugasnya agar cepat selesai hingga tak membebani zahra.

setelah 1 jam mereka mengerjakan tugas ipa yang hanya mencatat beberapa bab akhirnya itu pun selesai dan mereka tengah merapihkan barang-barang mereka ke dalam tas yang ukurannya tak terlalu besar. merekapun pergi dari tempat itu dan menuju parkiran dimana motor mereka di parkirkan.

" ehh ke mall dulu gass gasi?? " ujar kayla pada teman temannya yang tengah memakai helm masing-masing.

" ehh sorry lohh kay bukannya gue gak mau tapi gue harus balik, mama gue suruh pulang " ujar rara sambil menyalakan mesin di motornya

" yahh yaudah deh besok pada bisa kann? sekaliann gue bawa cowo gue uhuuyy " ujar kayla girangg, yap kayla memiliki seorang pacar bernama rehan. zahra dan rara hanya menatapnya sedikit sinis karena temannya ini bucin akutt gakk tertolong sudahh....

setelah itu mereka bertiga pulang ke rumah mereka masing masing, di sana pukul 15.33 cuaca yang tidak panas dan tidak dingin membuat ramai pengendara motor lain berlalu lalang dan banyak para pedagang yang menjual makanannya.

sesampainnya zahra di rumah ia sudah di sambut oleh bundanya yang tengah duduk bersama zuhra dan ayahnya yuda. Zahra masuk dan langsung bundanya menyuruh zahra untuk ikut duduk bersama mereka dengan suasana yang tidak kondusif.

" Zahra, coba sesekali kamu denger kata bunda kamu " ujar ayah pada zahra, zahra hanya bisa diam bagaimana zahra bisa menuruti smua keinginan bundanya? Sedangkan bundanya tidak pernah menuruti keinginan zahra.

" Zahra harus gimana lagi yah? zahra capek selalu di bandingin sama zuhra, oke iya zuhra pinter, cantik, punya bakat pokoknya zuhra paket lengkap ga kaya aku yang ga bisa apa apa.. " ujarr zahra sambil berdiri dan menaikan sedikit nada bicaranya pada ayahnya, ayahnya hanya pasrah dan terus menatap tajam ke arah zahra.

" Iya ayah aku tau, aku sama zuhra itu kaya berlian sama batu kerikil yang di injek injekk dan ga berguna.. tapi tolong sesekali ngertiin aku " ujarrr zahra dengan mata tersedu sedu. ini bukansatu atau kedua kalinya ayahnya menyuruh zahra untuk menurut pada bundanya. Ia sudah muak jika membahas zuhra zuhra dan zuhra.

"ZAHRA BERANI KAMU YA BERBICARA SEPERTI ITU " Bentak bunda pada zahra yang tengah menatap ayahnya dengan mata sedunya.

PLAK
Satu tamparan mulus yang bebas tepat mengenai pipi kanan zahra, bundanya menampar zahra dengan keras hingga zahra memalingkan wajahnya dan meringgis kesakitan. Zuhra yang melihat itu segera bangun dan melindungi kakanya itu.

" BUNDA! CARANYA GA HARUS PAKE KEKERASAN BUNDA.." Teriak zuhra yang sedang menghadang bundannya agar tak menampar zahra kembali. zahra hanya meringgis kesakitan dan sedikit tersenyum smirik.

" bunda? BUNDA GAK PERNAH KAN NAMPAR ZUHRA SEDANGKAN BUNDA DENGAN SEENAK JIDAT NAMPAR AKU? SUNGGUH PUNCAK KOMEDI! " Ujar zahra yang sudah tak habis pikir Dengan bundannya.

"GUE MUAK SAMA KELUARGA INI!! " Ujarnya lalu pergi kekamarnya, zuhra hanya menatap punggung zahra yang bergetar sambil menaiki anak tangga.

" Zuhra, tenangin kaka kamu "ujar ayahnya yang sudah tau bagaimana perasaan zahra yang mendapatkan perlakuan seenaknya dari istrinya itu. Zuhra pun mengangguk dan berjalan perlahan menaikii anak tangga.
Baru saja dua langkah ia menaiki anak tangga zuhra sudah di panggil oleh bundanya.

" Zuhra, sudah biarkan anak sialan itu sendirian dia memang harus sendirian,  dia hanya anak pembawa sial buat keluarga ini " Teriak bunda pada zuhra, zuhra pun memalingkan wajahnya menatap bundanya dan ayahnya. Tetapi ayahnya tetep menyuruh zuhra naik, akhirnya ia menuruti ayahnya ia tetap terus menaiki anak tangga dan berjalan menuju kamar zahra.

ANTARA AKU DAN DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang