Cerita (1)

1 0 0
                                    


"Halo Na?" Sapa Chean setelah panggilannya tersambung dengan Ana

"Iya Chean? Ada apa nihhh? Tumben" jawab Ana dari sebrang telpon

"Aanaaa...hiks" kali ini Chean tidak dapat menahan isakannya

"Lahh ini beneran Chean yang nangis?" Tanya Ana memastikan bahwa dia tidak salah mengangkat panggilan

"Anaa...sakitt bangettt...hiks" sebagai jawaban Chean malah semakin menangis sedikit lebih kencang

"Heii lu kenapa sii? Gue kesana sekarang ya, bonyok lu belum pulang ke rumah?" Ucap Ana seraya bangkit dari ranjangnya tersirat nada khawatir di ucapannya

Pasalnya Ana tak pernah mendengar apalagi melihat seorang Psyche Agatha Lauren menangis, maka baginya kini adalah kesempatan yang bagus untuk melihat Chean menangis secara langsung, dia ingin membuktikan bahwa Chean juga manusia biasa, begitulah alasan Ana buru-buru turun dari ranjangnya

"Belummm... iya cepet sini. Sekalian mau cerita.." jawab Chean masih sesenggukan

"Iya gue kabarin mami dulu, gue kesana sekarang, gue matiin ya" balas Ana seraya menutup panggilan

°°°

"

Astaga kenapa sahabat gue tetep cantik walaupun matanya bengkak dua-duanya?" Ujar Ana setelah mendapatkan izin masuk ke rumah Chean dari Bi Sari

"Bercanda mulu ah" ucap Chean sebal masih dengan memegang dua sehelai tisu untuk menyeka air dari mata dan air dari hidungnya

"Nggak astaga, gue nggak bercanda suer, coba kalo gue yang nangis sampe bengkak mungkin dah sipit kayak sloth" ujarnya bermaksud untuk menenangkan sekaligus mencairkan suasana dan berkatnya Chean sedikit terhibur dia terkekeh seraya tersenyum pada sahabat sejak awal masuk SD

"Nah gitu dongg, kan tambah cantik kalo senyum, lu kenapa sii? Sini cerita, tadi gue kaget banget denger lu nangis" tanya Ana mulai membuka topik, bukannya menjawab Chean malah menyerahkan ponselnya pada Ana, meskipun bingung Ana menerimanya.

"ANJIR SIAPA INI, KOK CAKEP BET, IDOL YA?" pekik Ana dan berhasil membuat Chean kembali menangis kencang

"Iyakan cantik banget? hiks Pan-pantesan kak njep naksir huaaa" balas Chean menangis semakin keras

"Kak njep? Eh? Amsyong maafin gue Chean, gue orangnya males literasi astaga, huhu jangan nangis donggg, lu lebih cantik kok astaga, cup cup cup..." ujar Ana seraya memeluk tubuh sahabatnya itu dan menepuk nepuk punggung Chean lembut

"Nggak lu emang bener kok kak Zery itu lebih cantik daripada gue hiks" balas Chean seraya menyeka air mata dan air dari hidungnya dengan tisu yang berbeda

"Enggak Chean, tadi gue kelepasan dikira lu mulai suka K-pop trus dimulai dari GG gitu, kan kalo gitu gue seneng ada temen halu" ujar Ana mencoba menjelaskannya pada Chean yang masih sesenggukan

'Kayaknya lain kali gue harus baanyakin literasi deh biar nggak kek gini lagi, nyesel emang selalu ada di akhir' monolog Ana di dalm hatinya sedangkan raganya masih mencoba menenangkan Chean

°°°

"...."

"Astaga kak Jepan bikin gue emosi, masa chat dari calon istrinya nggak dibaca satu pun? Malah post cewe lagi? Ngajak war sii ini kata gue, lagian ngapain sii lu masii bertahan sama kak Jepan padahal ada si Reza yang nunggu lu?" Ujar Ana gemas setelah mendengar cerita dari sahabatnya itu, namun malah dihadiahi tatapan tajam oleh Chean setelah kalimatnya selesai

"Ya intinya semua keputusan ada di lu tapi gue saranin jangan jatuh terlalu dalam, gue nggak bisa bilang kak Jepan baik atau jahat karna gue gak tau asal muasal buaya itu berada, dan mungkin bisa aja dia punya suatu alasan yang nggak bisa lu tau sekarang, dan juga jangan pernah nyia-nyiain perasaan seseorang ke lu karna bisa aja itu bakal jadi penyesalan terbesar lu selama hidup" jelas Ana bijak

Sebenarnya Ana itu sedikit lebih dewasa diantara teman-temannya namun K-pop membawanya menjadi manusia super absurd dan menyenangkan, namun diluar itu dia dapat menjadi seseorang yang serius dan tegas dalam menyikapi masalah

"Lu masih inget kan kapan gue pertama kali suka kak Njep?" Tanya Chean yang kini sudah terlihat tenang dibandingkan dengan 1 jam yang lalu

"Emmm..... pas kak Jepan graduation waktu SD dan kita masih kelas 3 SD naik kelas 4 kan?" Jawab Ana sekaligus memastikan tebakannya benar

"Nahh iyaa, dan lu tau nggak awal kita di jodohin gimana?" Tanya Chean lagi

"Ya nggak lahhhh orang gue kenal lo dari SD bukan dari bayi" jawab Ana dengan nada khasnya

"Nah, bisa dibilang kita itu udah dijodohin sejak Mama gue tau bahwa bayi yang ada di kandungannya itu cewe, dan yang jodohin itu Papa gue" ujar Chean mulai bercerita

"Astaga gercep amat ya bapak lu" ucap Ana sedikit terkejut

"Tapi katanya waktu itu papa belum sepenuhnya sepakat sama sahabat Papa alias ayah kak Njep buat perjodohan itu, kata Papa sii dia pengen liat kak Njep harus tumbuh dengan baik" jelas Chean seraya melihaat kearah pigura yang berisi foto keluarga saat dirinya masih duduk di bangku TK 

"Jadi secara nggak langsung Papa lu ngeharusin kak Jepan tumbuh jadi good looking gitu?" Tanya Ana penasaran

"Mungkin bisa dibilang begitu, soalnya Papa udah percaya diri bahwa putrinya itu bakal cantik" jawab Chean seraya terkekeh kecil

"Astaga ternyata lu nurun dari bapak lu ya, tapi nggak salah juga sihh" ujar Ana seraya memasang muka yang menyebalkan

"Haha, iya mungkin, dan lu mau denger nggak awal mula kak njep ketemu sama gue? Dan itu pertanda bahwa Papa setuju sama 'usul' sahabatnya itu" tanya Chean seraya melirik kearah sahabatnya itu

"Mau dong, tapi bentar kek nya gue nginep aja gak sii lagian besok libur, tapi masalahnya gue nggak baawa baju" jawab Ana namun dirinya sediit teekejut waktu sudah menunjukan pukul 9 malam tanpa terasa

"Gampang, di wardrobe gue banyak baju, lu tinggal pilih" jawab Chean seraya menunjuk ruangan baju di dalam kamarnya

"Emhh... iya gue lupa sahabat gue ini sultan, yaudah lanjut cerita lagian mami udah tau kok" ujar Ana antusias dan mendekap satu guling yang tergeletak milik Chean

"Jadi gini...."
___________________________________________

Jangan lupa vote ya

Tolong tinggalkan jejak kalian tysm!!!♡♡♡







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EphemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang