mohon bijak dalam membaca, mengandung hunsur homo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bagaimana jadinya jika seseorang pengarang diharuskan mencari pasangan hidupnya, ah mungkin itu bukan suatu masalah bagi mereka
berada disebuah kastil dan memiliki tahta tinggi ditambah lagi dengan Wajah tampan yang mereka miliki, pasti siapa saja mau menjadi pasangan mereka
banyak sekali putri atau pangeran dari negara lain datang ke kastil mereka, sekedar berkenalan atau mungkin meminta untuk dinikahi
tak ada satupun yang mereka terima, hanya penolakan yang mereka berikan tak hayal ada banyak yang kecewa dan ada juga yang mengamuk saat penolakan itu terdengar
seperti yang terjadi sekarang kepada 3 pangeran ini yang sedang berkumpul bersama raja dan putri dari negara seberang
"untuk soal pernikahan saya berikan kepada anak anak saya" raja
"saya yakin mereka bisa menentukan pilihan mereka masing masing" lanjut raja sambil menatap ke 3 anak nya
mereka yang ditatap hanya membalas dengen tatapan malas dan tidak menjawab sang raja
"saya yakin diantara kalian menginginkan putri saya" yakin sang raja seberang
"jangan terlalu yakin dengan jawaban anda raja, saya menolak untuk ini" jawab pangeran yang berada ditengah
mendengar jawaban itu putri kesal dan menatap sang ayah, menatap memohon untuk dinikahi pangeran Yanga da didepan nya
"baik jika pangeran pond menolak putri saya, bagaimana dengan kedua pangeran apa anda bersedia dan mau?" tanya raja seberang
pangeran tadi yang disebut namanya menatap kedua kaka nya, seakan menunggu Jawaban apa kedua Kaka nya padahal pond tau apa jawaban yang akan keluar dari mulut kedua Kaka nya
seakan tau sedang ditatap oleh adik nya, kedua kaka nya itu menatap balik dan mengangkat satu alis nya seakan bertanya
'apa yang kau tatap'
tak ada jawaban yang keluar dari kedua pangeran itu yang mereka lihat hanya 3 pangeran itu sedang bertatapan satu sama lain
"nak jawab lah biar semua beres dengan cepat" kesal sang aya dari 8 anak ini
"ck,, maaf saya dan kedua adik saya menolak dan maaf lagi saya permisi" jawab sang pangeran tertua
mendengar penolakan itu putri tembah kesal dan emosi, dia berdiri dan menarik tangan pangeran force
"kau,, kauu kenapa menolak apa kurang nya aku ha?" bentak sang putri
pangeran force yang tangan nya dipegang dan mendengarkan bentakan dari putri itu hanya menatap malas dan menarik tangannya
"jaga sopan santun anda putri selagi saya, Kaka, dan adik saya menolak secara halus" pangeran force
"kau bertanya mengapa, mengapa kau tanya, coba lah bercermin terlebih dahulu iya saya akui anda cantik tapi sayang Sopan santun anda tak ada" pangeran pond sambil matapa marah kepada putri itu
"maksd kamu apa bocah kurang ajar sekali berani membentak anak saya, kurang ajar sekali, pantas saja ibunda kalian memutuskan untuk pergi" bantak sang raja seberang
"jangan menaikkan tone suara anda kepad kedua adik saya tuan, bila kita tak punya ibunda kami masi punya satu sama lain dan kami masi punya ayah yang mengajarkan sopan santun terhadap yang lebih tua" pangeran earth sambil menatap tajam kepada raja tadi
aya dari 8 anak ini hanyak menikmati apa yang tersaji didepannya, sesekali tersenyum mendengar jawaban ke 3 anak nya
tak sia sia dia mengajarkan semua nya terhadap anak anak nya, walau tanpa kasi sayang dari ibunda mereka tetapi merekalah mencintai dan menjaga satu sama lain
terkadang raja sangat sedih bila mengingat kembali masa masa itu dimna anak anak nya tumbuh tanpa kasisayang sang ibunda, hanya tumbuh dengan nya dan kakak kakaknya yang lain
umur mereka tak terlalu jauh dan mereka saling melindungi satu sama lain raja teramat bangga dengan anak anak nya, apa lagi dengan anak tertua nya dia teramat menjaga dan mencintai adik adik nya
Dengan kesal putri dan ayah nya pergi meninggalkan kasti itu, ke 3 pangeran itu dan raja hanya menatap kepergian mereka berdua
sampai sini dulu okey nanti saya lanjutin
KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.L (LOVE OR LIFE)
Fantasy8 pangeran yang datang kebumi untuk mencari permata hidup nya, permata itu akan bersinar bila kita ada didekat nya 8 manusia yang tak pernah takut dalam hal apapun (mungkin), tak perlu takut mereka manusia bertemu secara tak sengaja dan tanpa merek...