Seli, berusia enam belas tahun dirinya hanya melanjutkan sekolah sampai jenjang SMP karena orang tua nya yang miskin
mengadu nasib di perantauan,namun naas seli jurusan hamil tak lain adalah anak dari majikannya dirumah
dimana dia bekerja sebagai pembantu,dan tuan dan nyonya nya memiliki anak laki laki berusia dua puluh delapan tahun
dia diperkosa,namun karena seli yang tidak bisa memberontak akhirnya dia tetep bekerja disana agar setiap bulan bisa mengirimkan uang ke kampung
tentu Seli di marahi habis habisan oleh sang majikan,namun sang tuan nampak berbaik hati masih mau menampung Seli dan anak yang dikandung nya tak lain adalah cucu mereka
Arga,anak dari pak Handoko dan Ibu Tiara juga turut andil dalam mempertanggungjawabkan perbuatannya, Seli di nikahi secara siri saat itu namun ada beberapa aturan yang berlaku
Seli tetap melakukan pekerjaan nya dan tetep mendapatkan upah,tidak boleh berlaku selayaknya menantu dirumah ini dan masih banyak lagi
Para pembantu senior cukup prihatin dengan Seli,namun mereka juga tidak bisa membantu banyak karena mereka juga bekerja
Setiap paginya bulan ketiga kehamilan Seli,dia selalu merasa mual begitu dimuntahkan tidak ada yang keluar sama sekali
"Hoek Hoek Hoek " Seli sangat lemas saat ini dengan tertatih dia kembali ke kasur nya
namun baru dia memejamkan mata,Bu Tiara datang membuka pintu dengan muka nya yang tegas Seli tau jika dia tidak diperbolehkan beristirahat hari ini
"Enak banget kamu tidur tidur,cepat setrika baju baju sudah numpuk !"
"Ibu Bu " ujar Seli
Dia bangkit dari pembaringan,berjalan menuju ruang setrika di area belakang, dimulai dari memisahkan baju dan celana dan mulai menyetrika
keadaan yang kurang sehat ditambah dia harus berdiri membuat kepalanya berkunang-kunang,namun Seli tahan agar tidak pingsan
Namun sayangnya dia terlebih dulu tergeletak tak sadarkan diri,si mbok pembantu senior yang mendengar suara jatuh langsung melihat keadaan Seli dan benar saja Seli pingsan dan harus di bawa ke rumah sakit nampaknya dia juga mengalami pendarahan
Arga yang mendengar berita Seli dilarikan ke rumah sakit bergegas pulang menuju tempat Seli dirawat sesampainya di sana mbok terlihat tengah duduk di depan ruang rawat inap
"Dimana bocah itu?" ujar Arga
"Didalam mas,lagi diperiksa dokter" tak lama dokter menyuruh pihak keluarga masuk
Arga memasuki ruang inap Seli,di sana Seli tengah terbaring dengan jarum infus di tangan kanan, dokter menjelaskan bahwa kondisi Seli buruk,anak itu kehilangan banyak nutrisi ditubuhnya
Menyebabkan janin yang dikandung membutuhkan asupan lebih dan istirahat total,apa lagi kini Seli ternyata mengandung bayi kembar,kabar terbaru membuat Arga kaget walaupun tak lama,setelah itu dokter pergi meninggalkan Arga bersama Seli
Arga duduk di kursi,dia menunggu Seli sadar sambil memainkan game dari ponselnya dua jam kemudian Seli baru sadar
"ehh,mas Arga" ujar Seli kaget dengan suara serak bangun tidur
"hmm,iyaa"
"maaf merepotkan" ujar Seli
"kamu sadar juga kalau merepotkan" Arga tetap fokus pada game yang tengah dia mainkan
"iya" kemudian Seli memandang segelas air, tenggorokan nya kering ingin minum namun untuk bangun dia masih lemas
Arga melirik Seli yang diam, ternyata bocah itu haus