Psikop*t?

5K 23 0
                                    

     Suasana malam cukup menenangkan bagi laluna. Apalagi secangkir kopi dengan kentang goreng menambah kesan hangat.

"Tumben udah malam masih disini"tanya pemilik kafe yang bernama haikal

"Lagi sumpek dirumah nih"jawab laluna

  Laluna memandangi sekitar, terasa sepi padahal kemaren ramai.

"Kal, sendirian gak merasa takut atau gimana gitu?"tanya laluna penasaran

"Enggak, udah biasa kok"jawab haikal lalu tersenyum

    Mereka mengobrol dengan santai hingga tengah malam menyapa.

    Laluna Pov

      Hari ini sangat melelahkan, aku menemukan pekerjaan baru. Cukup menarik selama satu bulan bekerja, apalagi kakak keduaku yang mulai pindah kerumah.

      Biasanya hanya ada orangtuaku dan aku. Sekarang menjadi ramai, ada kakak dan keponakanku yang mulai pindah ke kotaku. Sedangkan sang suami kerja disana mencari uang dan pekerjaan di kotaku.

"Kak aku mau keluar, cari angin sambil lanjut kerja. Jangan bilang ayah, takut khawatir"pamitku

"Mau nginep di rumah siapa dek?"tanya kakakku

"Aku sih maunya pulang aja tapi takut omongan tetangga, jadi aku nginap di kak doni"jawabku

       
        Ayahku menikah lagi setelah aku membuat kesalahan besar, tak apa itu hal bagus untuk ayahku. Dan kak doni itu kakak tiriku, dia sangat baik kepadaku dan super sibuk dengan kerjaan dia.

    Sembari menunggu jawaban dari kak doni, aku mampir di kafe langgananku. Kafe milik adik kelas waktu sma.

    Sambil mengeluarkan sebungkus rokok bertuliskan esse dan korek.

"Sepi, jadi amanlah"ucapku sambil duduk setelah selesai memesan kopi dan makanan

     Pesanan datang dengan cepat bersama dengan haikal yang menemaniku duduk.

"Kak, tumben tengah malam belum balik"tanya haikal

"Males aja, lagian gue nginep tempat kak doni"jawabku

"Kal, gak usah panggil kak ya. Panggil luna, lun atau na aja, risih gue dipanggil kak"ucapku

"Oh siap deh, omong omong aku ada menu baru, aku bikinin tapi diabisin ya"ucap haikal

    Aku mengangguk setuju, haikal ini orang baik. Dia pekerja keras tapi ramah dan friendly banget.

"Nih abisin aja lun"ucap haikal sambil memberikan segelas minuman

   Aku pun meminum tanpa rasa curiga. Hingga beberapa menit kemudian kepalaku pusing dan semua gelap.


  Haikal Pov

   

     Menatap laluna dengan indahnya membuat gue makin yakin buat lancarin aksi gue.

   Dia objek imajinasi liar gue selama ini, jadi sekarang harus tercapai dong. Mumpung sepi dan dia sendirian.

     Gue kurung sabi juga nih, soal motor mah gampang. Gue sembunyiin di gudang juga beres, atau tinggal disini aja juga aman dah.

      Alibi menu baru padahal gue isi obat tidur.

       Akhirnya gue sampai di rumah, rumah khusus gue sama laluna. Bisa having sex sepuasnya.

    Gue bawa laluna ke kamar, dengan tangan terborgol pada sudut kanan dan kiri kasur.

   
    "Bangun juga kamu"ucapku sambil mengelus rambut laluna

"Engh dimana ini?"tanya laluna

"Rumahku sayang"jawabku sambil meremas susu yang padat dan kenyal milik laluna

"Ahhh haikal ahhh udah, gue mau pulang"ucap gadisku marah

     Kini aku menjilat puting susu laluna bergantian. Sambil vibrator terpasang di vaginanya.

   Sungguh cantik sekali gadisku ini, tubuhnya indah bak model.

"Ahhhh kal udahh, akuhh mauh pulangg"ucap gadisku sambil menikmati sentuhanku

"Iya sayang nanti aku masukkin penisku ke dalam vagina merahmu"bisikku lalu menjilat cuping telinga laluna

    Tanganku memegang rahang laluna menghadap ke wajahku. Lalu memasukkan penisku ke dalam mulutnya yang sexy.

   Sambil memaju mundurkan penisku, benar benar enak sekali sepongan luna.

"Ahhhh mulutmu lacur sekali sayangg ahhhhh ohhhhh teruss jilat emut ahhh"desahku

     Hingga aku akan keluar, aku berhenti agar bisa keluar di dalam vagina gadisku ini.

"Tenang sayang, aku tak akan memakai obat perangsang"ucapku

"Aku mau keluar, tanganku sakit"ucap luna kesal

    Aku melepaskan borgol pada tangan luna.

   Tangannya meraba perutku, dengan wajahnya yang benar benar terangsang dengan sentuhanku.

"Ahh haikal aku mau jadi pelacurmu"ucap gadisku yang melihatku diam saja dengan tingkahnya

"Masukkan penisku ke dalam vaginamu sayang"perintahku

    Luna mengikuti perintahku, ia memaju mundurkan pinggangnya.

"Ahhhh iyahh kall terusss enakk sekaliii"desah gadisku

    Ya aku menggerakkan secara kasar hingga dia kewalahan.

"Eunghhh kal terusss ahhh"

"Iyahh enak kalll, penismu enak sekali"

"Eunghhh aku mauuhh jadi lontemu kall, ahhhh eunghhh"

"Ahhhhh enakkk sayangg, vaginamu sempit ahhh jepit kontolku"

Desahan mereka terus beradu hingga matahari menyapa.


Dilain sisi

"Ini luna kemana anjir?"tanya doni khawatir

"Hadeh bandel juga nih anak pake ilang segala"omel doni

Tbc

Lanjut?

Piknik / NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang