Aku terbangun disebuah kamar bernuansa putih dan coklat, tapi dimana ini? Hal yang ku ingat terakhir kali adalah aku tenggelam ditengah laut saat kapal yang kutumpangi menabrak gunung es.
"Ugh" aku terduduk disana, kepalaku sangat pusing. Tapi apa ini? Kenapa rambutku panjang, apa aku koma bertahun tahun? Semua pertanyaan muncul di pikiranku.
Aku berjalan kearah meja rias yang tepat berada di sebelah pintu keluar, aku bercermin disana.
"Huh? APA INI!!" Aku terkejut saat bercermin, ini bukan wajahku, dia siapa? Aku sangat terkejut sampai mundur beberapa kebelakang.
Hingga seseorang masuk kedalam kamar dengan tergesa gesa.
"Nebula kau sudah sadar?!!" Seorang wanita yang terlihat sudah berumur masuk kedalam kamarku dan terlihat senang.
Nebula? Sepertinya aku tahu nama itu, novel yang kubaca terakhir kali adalah "Dara dan Laut" dan Nebula adalah antagonisnya, sial.
Aku dan wanita didepanku saling menatap tanpa mengatakan satu kata pun.
"Tante Nina?" Aku teringat, Tante Nina adalah kakak dari Ayah Nebula, mungkin saja dia kan.
"Iyaa! Astaga Nebula, akhirnya kamu sadar" Tante Nina berlari dan memelukku, aku hanya terseyum dan memeluk balik Tante Nina.
Benar di akhir kisah Nebula koma karena penyakitnya. Yang berarti aku berada di 1995, kenapa aku bisa disini?
"Nebula ayo makan dulu, kebetulan Tante sedang memasak ayam untuk makan malam" aku mengangguk dan berjalan dengan Tante Nina keluar dari kamarku.
Rumah Nebula sangat besar, sebenarnya apa pekerjaan keluarganya, dalam novel latar belakang Nebula tidak terlalu diperlihatkan.
Tapi kenapa rumah ini sangat sepi, yang kulihat hanya 2 atau 3 pelayan yang berlalu lalang dan wajah mereka terlihat terkejut sekaligus senang saat melihatku.
Kami tiba di ruang makan dan Tante Nina menyuruhku duduk dimeja makan, beberapa saat kemudian seorang laki laki yang terlihat umurnya tak jauh dariku berjalan mendekat, lalu sedikut berlari saat melihatku.
"Nebula!" Dia langsung memelukku dengan erat, aku hampir terjatuh dari kursi jika dia tidak menahan tubuhku.
"Akhirnya kau sadar!" Dia berucap dengan nada senang.
Siapa dia?
"Ayo Leon, sekalian kita makan malam bersama" Tante Nina berbicara dengan senyuman.
"Leon, siapa?" Tanpa sadar mulutku berucap sambil menatap laki laki itu. Leon, dia tak pernah muncul dalam novel.
"Aku? Aku kakakmu" Nebula punya kakak laki laki? Kenapa dia tak pernah muncul.
"O-ohh benar" aku hanya terseyum kaku. Kami makan bersama di meja makan itu.
Aku dengan mudah mengobrol dengan mereka seperti sudah lama kenal, ntah lah aku nyaman disini. Omong omong dimana orang tuaku?
"Tan Papah tidak pulang lagi ya?" Pertanyaan itu mengambil perhatianku.
Tante Nina mengangguk "iya, dia bilang dia tak bisa pulang minggu ini" Leon terlihat menghela nafas
"Aku akan memberitahunya bahwa kau sudah sadar, Nebula" Leon berjalan ke telefon jadul yang berada dipinggir ruang keluarga.
Beberapa saat kemudian Leon memanggilku untuk mendekatinya.
"Ini, mengobrol lah dengannya" Leon menyodorkan telefon itu kepadaku.
"Hallo?"
"Nebula? Papah senang kamu sadar juga, bagaimana keadaanmu?"
"Aku baik baik saja, hanya sedikit pusing"
"Oh baiklah, banyak banyak beristirahatlah. Maaf karena papah tak bisa menyampaikannya secara langsung, tugas papah masih banyak"
"Tidak apa, fokuslah dengan tugas papah. Aku akan baik baik saja karena disini ada Tante Nina"
Leon menatapku dengan menyipitkan matanya dan menunjuk dirinya sendiri.
"Oh.. dan Kak Leon"
"Ah iya, berhati hatilah kalian disana. Sudah dulu ya, papah harus melanjutkan pekerjaan dulu"
"Ohh benar, lanjutkanlah. Sampai jumpa Papah.."
"Sampai jumpa, sayang"
Telefon terputus, aku kembalikan telefon itu ke Leon.
Leon terseyum padaku, kami melanjutkan makan malam kami.
Ah benar! Aku belum memperkenalkan diri. Aku Riana, seorang mahasiswi semester akhir di tahun 2023. Dan tubuh yang kutempati adalah Nebula, tokoh antagonis dalam novel yang kubaca semalam.
Ntah apa yang akan terjadi padaku dan tubuh ini kedepannyaa
To Be Contineu
