Yuk Ngobrol Bentar

233 24 22
                                    

Selamat datang di cerita baru aku. ...
Yah, nggak baru sih, malah cerita ini udah lama banget ngendep di draft aku. Rencana awalnya, cerita ini yang mau aku publish setelah Al. Tapi sayangnya aku banting setir ke Vier karena aku udah janji buat nulis cerita itu abis cerita Al tamat. Cerita ini juga nggak ada perkembangan karena aku bahkan nggak tahu gimana endingnya sama konfliknya. Wkwk.

Aku nulis cerita ini alesannya hampir sama kayak Al, soalnya aku ada nemu cerita dengan tema yang mirip, yaitu si bapak kembali ke masa lalu dan nyesel udah jahat sama anak-anaknya. Tapi aku nggak puas sama cerita itu... atau ceritanya nggak lanjut, ya? Hehe. Udah lama banget kejadian itu. Pokoknya dalu putuskan untuk membuat cerita ini.

Lagian aku juga waktu itu -sampe sekarang sih- suka kalau tokoh ceritanya menderita atau sakit atau luka. Lebih bagus lagi kalau tokoh itu tokoh yang perannya sebagai pelindung. Wkwkwk. Awalnya aku sempet pengen bikin side story Al jadi abangnya, tapi nggak pernah kesampean.

Kalian suka nggak kalau salah satu konflik cerita tokohnya terluka?

Kalau suka, mending dia terluka secara fisik apa batin?

Aku dulu pernah ngobrolin ini sama temen aku. Kebanyakan temen aku milih lebih suka terluka batin, thats mean, dia diselingkuhin lah, atau dibencilah, atau ada salah pahamlah. Kalau aku tim terluka secara fisik. Aku lebih suka si tokoh sakit, entah kecelakaan atau apa, asal hatinya masih baik-baik aja. Wkwk. Habis itu aku dikatain psikopat wkwkwk

Aku nggak tahu cerita ini bakal panjang apa nggak, karena aku pikir bakal panjang, tapi seiring aku nulis, kok adegan ini udah ditaro diawal? Gitu pikiran aku wkwk

Aku juga masih bakal lanjutin Vier sebelum seriusin cerita ini.

Beberapa hari ini aku cuma bisa melototin laman Vier tanpa lanjut apa-apa. Hati aku lagi nggak siap buat nemenin Vier bahagia. Ehem. Heheh. Akhirnya aku iseng-iseng buka draft dan baca ini. Seru banget, tapi AKU yang harus ngelanjutin🥲 Akhirnya kemaren aku lanjutin sikit.

Aku nggak ada niatan publish ini waktu ngelanjutin kemaren, tapi... aku merasa bersalah banget kalau nggak upload apa-apa. Padahal mah yang baca Vier belum tentu sampe sini😭

Maafin daku ya, teman-teman. Aku lagi nggak enak hati dari kemaren. Aku nggak berkembang, aku mecahin barang, aku rasanya mau gila, tapi nggak juga wkwk. Aku nggak bisa nulis pov Vier yang polos dengan pikiran kayak gini dan cerita ini lumayan berat.

Aku nggak tahu kalian masih mau baca apa nggak setelah baca cuap-cuap aku ini, tapi aku bakal upload chapter pertamanya sekarang, terus chapter selanjutnya hari Sabtu. Like i said before, aku nggak bakal fokus ke cerita ini.

Kalau mau lanjut baca, mohon terima konsekuensinya, kalau nggak juga gapapa.

Enjoy!

Rin Saniza
060923

HancaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang