.
.
.Jennie menyukai seorang wanita, ya dia lebih tua darinya.
Oke, itu bukan fakta yang mengejutkan. Dan ini bukan fakta yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri melainkan keluarga dan sahabatnya. Walaupun pada awalnya mereka tidak terima dengan pernyataan itu, tapi Jennie tidak bisa berbohong dengan perasaannya. Siapapun tidak ada yang bisa menghalangi Jennie untuk mendapatkan wanita itu.
"Kau yakin tidak akan menyesal?" tanya Jisoo sahabatnya yang sama-sama berjuang selama 12 tahun di agensi mereka yaitu HB Entertaiment.
Jennie mengangguk, "Aku tidak akan menyesal, ini sudah keputusanku!" ucapnya lalu memeluk Jisoo yang masih menangis karena hari ini adalah hari terakhir kontrak kerja Jennie di agensinya.
"Aku masih berharap kamu memperpanjang kontrak ini. Tapi aku juga tau ini memang keinginanmu sejak lama dan aku tidak bisa memaksa!"
Jennie memang telah menunggu hari ini terjadi. Sebelumnya dia berniat memperpanjang kontrak di HB Entertaiment karena kalau bukan di HB ia bukanlah siapa-siapa. Namun tetap ia juga mempunyai keinginan dan keputusan, dan keputusan itu datang 3 tahun yang lalu.
Ya ini adalah keinginan dia. Keinginan seorang Ruby Jane atau Kim Jennie yang menahan cinta yang sudah lama.
Jisoo hanya bisa mengusap sisa air matanya dan menatap Jennie yang tengah tersenyum. Ah anak ini benar-benar imut jika tersenyum seperti itu dan kadang Jisoo ingin mencubit atau memeluk Jennie dengan keras saking gemasnya. Jisoo sudah menganggap Jennie sahabat sekaligus adiknya.
"Kita masih bisa bertemu, Unnie. Aku bukan mau pergi ke luar negeri jadi jangan berlebihan!" ucap Jennie dan malah semakin membuat Jisoo sesegukan.
Mereka terdiam beberapa saat hingga tiba-tiba raut wajah Jennie berubah seolah mendapatkan ide cemerlang yang membuat Jisoo bingung dengan tingkah sahabatnya itu.
"Ada apa?" tanya Jisoo seraya mengangkat alisnya, "Pasti ada sesuatu kan?" tanya Jisoo lagi dan Jennie hanya membalas Jisoo dengan cengiran andalannya.
"Kau pasti tidak akan menolak, Unnie."
Jisoo ditarik Jennie keluar dari gedung menuju mobil berwarna putih. Dengan sigap Jennie membuka pintu mobil dan mendorong Jisoo dengan paksa untuk masuk ke dalam.
"YA! Kamu seperti mau menculik orang tau!" teriak Jisoo kepada Jennie namun gadis itu hanya tertawa tanpa dosa seraya menutup pintu.
"Aku memang mau menculikmu!"
Jisoo mengangkat alisnya lagi-lagi, "Kemana?!"
"Sudah jangan berisik. Kau pasti tidak akan menolak, Unnie!"
"Hei, asal kamu tau besok aku ada jadwal pemotretan di Singapore. Aku tidak ada waktu di culik kamu, Jane!"
Jennie hanya membuang nafas panjang saat mendengarkan sahabatnya yang sangat berisik. Walaupun Jisoo lebih tua darinya, tapi disaat seperti ini Jennie suka hilap dan berakhir mengeluarkan kata-kata andalannya yang selalu membuat Jisoo semakin berisik dan kesal terhadapnya.