Saat ini paul dan syarla sedang menuju kelas dengan masih memikirkan konsep apa yang akan mereka berikan.
" Menurut lo saran dari pak dekan bisa kita jalani ga ya ? " Ucap syarla
" Ya bisa aja sih asal kita kompak dan satu tuju " jawab paul optimis
" Itu dia masalahnya kita kan ga pernah kollab apapun sama anak penyajian musik tiba tiba di satuin dengan event gede kaya gini, bakal kebayang ga sih ribet nya kaya apa ?" Ucap syarla.
Ya memang anak penyajian musik dan penddidikan seni musik tidak pernah bergabung karena mereka selalu mempunyai event nya masing masing.
" Ya kita kan belum nyoba syar, gue yakin bisa ko " ucap paul yang selalu optimis
" Kenapa lo tiba tiba seoptimis ini ? Ada yang lu rencanain ya yang gue gatau " ucap syarla heran
" Mana ada ndaa ada lah syar " jawab paul degan logat bali nya.
" Yeuuu bule lalu lalang dasar " ucap syarla meledek paul sambil tertawa.
Kini mereka sudah ada di pesimpangan koridor dan ternyata syarla memilih belok ke kiri dan dengan cepat paul menarik tangan syarla
" Mau kemana lo " ucap paul bingung lantaran kelas nya hanya tinggal lurus saja namun kenapa syarla memilih untuk berbelok.
" Lo duluan aja ke kelas gue mau ngecek lab musik dulu " jawab syarla
" Buat apaan ? " Tanya paul
" Ya buat rapat lah paul fernando" ucap syarla penuh penekanan
" Pokoknya kalo ada dosen lo kasih tau ya langsung telpon jangan di chat okeh byee " ucap syarla tanpa menunggu balasan jawaban dari paul.
Kini syarla sedang jalan menuju ruangan lab musik yang berada di ujung koridor. Setelah sampai di depan pintu lab music syarla pun di bawa heran kenapa ruangan ini tidak terkunci ? Pasalnya yang punya kunci ruangan lab music ini hanya penjaga sekolah dan anak hima pendidikan seni musik serta ada satu di ketua penyajian musik.
Pikiran syarla pun sudah kemana mana takut ada barang yang hilang karena di dalam lab musik cukup banyak alat musik yang harganya lumayan .
Dengan penuh hati hati dan pencahaan lampu yang mati syarla pun jalan dengan mengendap ngendap, setelah mengecek semua peralatan nyatanya tidak ada yang hilang dan semua terususun dengan rapih.
Jiwa pemberani syarla kini sedang di uji dengan sigap ia langsung menbawa sapu untuk berjaga jaga dan saat ia berapa di barisan meja dan sofa di ruangan tersebut syarla seperti melihat sebuah sosok yang kini sedang berbaring di atas sofa.
Dengan perlahan dia mendekat dan kini wajah orang itu sudah semakin dekan dan
Plakkkk
Suara pukulan sapu yang mengenai tembok dimana sofa itu berada dan mampu mengakaget kan orang sedang berbaring di sana.
" RONYY PARULIANNNN kebiasanya banget sih lo tidur di siniiiii " ucap syala dengan teriakan nya yang mampu membuat kuping yang mendengar nya sakit.
" syarlaaa lo bisa ga sih ga usah berisik " ucap rony yang kesal karena di bangun kan oleh syarla
" Ya lo ngapain sih tidur disinii " tanya nya lagi kepada rony
" Biasanya juga gue tidur disini " jawab rony santai
" Kebiasann banget nanti kalo ada dosen ngecek ke sini dan lo ke tauan bolos tiduran disini, gimana coba " ucap syarla yang ga abis fikir sama kelakuan teman nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu🌹
Teen FictionBukan tentang siapa yang mengenalmu lebih dulu , tapi tentang siapa yang membuat mu nyaman sampai akhir