1. Aku

24 1 0
                                    

Namaku Hidir Ramadhan, aku lucu dan juga pendiam.

Nama depanku diambil dari seorang nabi yang masih hidup sampai sekarang yaitu nabi Khaidir AS. Dan nama belakangku diambil pada saat bulan aku lahir. Nenekkulah yang memberi nama itu.

Ibuku Samira, biasa dipanggil Mira. Ia melahirkanku saat ayahku sedang merantau di Jambi. Ibuku punya masalah di pendengaran, katanya sewaktu kecil tenggelam di sungai.

Ayahku Mursa, sewaktu aku masih dikandungan ibuku, ayahku sering merantau keluar kota, tetapi saat aku lahir ia tak lagi keluar kota.

Ayah dan ibuku masing masing pernah menikah sebelumnya. Dari pernikahan mereka sebelumnya punya anak masing masing tiga.

Aku lahir di Palembang, 25 November 2002, tepatnya hari senin subuh.

Aku anak ketiga yang punya kakak perempuan, namanya Fatima, aku juga ada kakak laki laki tapi ia sudah tiada, ia dipanggil oleh tuhan disaat umurnya 17 tahun.

Aku punya tiga kakak perempuan dari pernikahan sebelumya, dan aku juga punya kakak laki - laki dan dua perempuan dari pernikahan ayah sebelumnya.

Kakak tiriku semua dekat denganku, sudah aku anggap seperti saudara kandung. Justru sebaliknya dengan kakak kandungku yang dari pernikahan ayah sebelumnya, karena mereka jauh.

Ayahku bekerja sebagai buruh bangunan, namun karena usianya yang sudah lanjut jadi dia berhenti kerja.

Awal bulan juli 2017 aku mulai masuk sekolah. Sekolah yang tidak aku inginkan, aku masuk ke sekolah itu karena paksaan dari kakak tiriku. Dikarenakan setelah tamat aku harus langsung kerja untuk membantu ekonomi keluarga.

Dari sinilah aku menulis buku ini, tentang cinta yang memberi dan mengajarkan banyak hal.

Kata orang cinta itu bisa habis di satu orang, dan benar aku merasakan hal itu.

Buku ini aku tulis untuk memberi pelajaran terhadap diriku dimasa yang akan datang. Bila nanti aku mencintai seseorang, aku tidak akan menyia - nyiakannya.

Mati RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang