PART 1
====
Lagu Ready to run dari salah satu band asal UK memenuhi ruangan yang semula sunyi senyap itu. Suara berisik dari lagu itu membuat gadis yang sedang meringuk diatas kasur nya membuka matanya. Tangannya langsung aktif mencari dimana letak ponselnya, sumber suara yang mengganggu tidur nyenyak nya. Setelah menemukannya ia langsung menggeser lambang hijau dan mendekatkan benda berbentuk persegi panjang berwarna hitam itu kedekat telinganya "Halo?"
"Karin! Jangan bilang lo baru bangun" ucap suara di sebrang sana yang sudah Karina hafal, Alana.
"Kenapa sih?" tanya Karina dengan suara serak khas orang baru bangun tidur. Terdengar helaan nafas dari ujung sana. "Ini udah jam 6 kurang 15 loh, lo inget kan buat jemput gue? Mobil gue lagi dibengkel nih" Ucapan Alana membuat mata Karina membulat sempurna "Mampus! Gue telat! Ntar gue jemput lo kok tenang aja, udah ya, gue siap siap dulu! Bye!" Karina melempar hp nya kearah kasur lalu menyambar handuk nya dan langsung masuk ke kamar mandi melakukan ritual mandi nya dengan waktu sesingkat mungkin.
Dalam waktu 10 menit Karina sudah keluar dari kamar nya menyandang tas ransel merahnya lalu berjalan menuruni tangga. "Loh, kamu ngga makan dulu?" tanya mamanya, Erina, yang melihat putri semata wayang nya baru turun dari kamar nya dan hendak langsung keluar rumah. "Duh ma. Karin udah telat nih, nanti Karin sarapan disekolah aja" Jawabnya lalu megecup pipi Erina sambil melambaikan tangannya dan berjalan kearah mobil nya yang sudah disiapkan didepan pintu rumahnya. Tanpa ba bi bu be bo lagi ia langsung menginjak pedal gas menuju rumah Alana yang hanya beberapa komplek dari rumahnya.
====
"Ke kantin na?" tanya Alana. Karina dan Alana memang sekelas, sebangku lagi. Sedangkan Vira, Vanya dan Neta terpisah pisah. Karina mengangguk lalu berjalan disamping Alana kearah kantin.
"Hai net, Vira sama Vanya belom kesini?" sapa Karina begitu melihat Neta yang duduk sendirian di meja kantin sambil memainkan hp nya. Neta mendongak lalu tersenyum "Lagi pesen makanan" jawabnya "Alana mana?" lanjut nya bertanya.
"Lagi antri batagor tuh" Karina menggedikkan dagu kearah Alana yang tampak sedang mengantri di kios batagor.
Neta sibuk dengan hp nya lagi entah sedang chatting dengan siapa sesekali ia tertawa pelan atau hanya tersenyum. Karina menatap sahabat nya yang satu itu dengan satu alis dinaikkan "Lagi ngapain sih lo?" tanyanya.
Neta tersenyum kecil lalu membalikkan hp nya menghadap Karina dan menunjukkan chat nya dengan seseorang. Karina membaca satu persatu dengan cermat "Serius lo?" tanyanya tak percaya.
Neta menganggukkan kepalanya "Dia anaknya seru juga ternyata ya walaupun rada aneh, tapi kan dia termasuk the most wanted juga disini na" jawabnya.
"Terus kalian udah jadian?" tanya Karina. Neta menggeleng pelan "Ya belom lah, gamungkin secepat ini" ucap nya sambil tersenyum simpul sedangkan Karina hanya bisa geleng geleng melihat tingkah sahabatnya. Vira, Vanya dan Alana datang menghampiri mereka berdua. "Nih na pesenan lo" ucap Alana sambil menyodorkan sepiring batagor dan sekotak jus apel. Alana lalu duduk disamping Karina. "Thanks lan" Karina mulai melahap batagornya.
"Lo ngga makan net?" tanya Alana yang melihat Neta diam saja sambil sibuk dengan hp nya. Neta menggeleng tanpa mengalihkan pandangannya dari benda berbentuk persegi panjang yang sedang dipegangnya itu. "Ngapain sih? Kayaknya seru banget" cetus Vanya sambil mengintip hp Neta.
"Pasti dapet gebetan baru tuh" tebak Vira
"Gio, anak 11 IPA 3" kata Karina. Membuat 3 pasang mata yang sedari tadi sedang menikmati makanannya membelak menatap Neta. Neta yang daritadi asik meminkan ponselnya dan ngga sadar sekitar mendongakkan kepala. "Kenapa?" tanya nya bingung melihat ketiga temannya menatapnya, Karina masih asik dengan batagor, makanan yang paling ia sukai disekolahnya. "Serius lo sama Gio?" tanya Vira. Neta mengrenyitkan dahi nya "Tau dari mana?" tanyanya heran. Vira menunjuk Karina dengan dagu nya. Neta menjitak Karina membuat gadis yang sibuk mengunyah batagor nya mendongak "Kok gue dijitak sih?" ucapnya tak terima sambil mengelus bekas jitakan Neta.
"Lagian lo bocor banget ah ga seru" jawab Neta. "loh kan perjanjiannya setiap ada gebetan harus cerita" kata Karina lagi. "ya tapi kan gue mau buat surprise gitu ngomong nya kalo udah jadian"
"yaudah lah gausah berantem" kata Vanya menengahi 2 sahabat nya yang memang ngga mau kalah itu. "Ngga berantem kok" kata Neta "Hanya berseteru" lanjut Karina, lalu keduanya tertawa. Selalu begini, kalo ada yang berbeda pendapat, selalu Vanya yang menengahi, sifat Vanya memang jauh lebih dewasa ketimbang yang lainnya.
"Tapi seriusan lo net sama Gio yang sahabatnya Andrew itu kan? Dia kan anak nya agak aneh" Kata Vira. Neta mengangkat sebelah alisnya "Dia seru kok anaknya, malah ngga keliatan aneh kayak yang kalian atau mereka mereka pikirin" bela Neta "Lagian dia ganteng, walaupun ngga seganteng Andrew, tapi bolehlah" lanjutnya.
"Kita udah boleh nyari cowo baru nih?" tanya Alana. Vira dan Vanya mengangguk serempak, Neta sibuk dengan hp nya lagi sambil sesekali tersenyum sendiri, dan seperti biasa Karina merasa bodo amat dengan segalanya, ia lanjut melahap batagor nya. "lo udah punya gebetan baru, lan?" tanya Vira menoleh pada Alana. "Hmm.. kalo gue sih sekarang lagi deket sama Adit yang sekelas sama lo itu, gatau deh ntar jadi ato ngga. Kalo lo?" tanya nya balik. "Varo 12 IPS 2" jawabnya santai. "Gila lo langsung capcus ke senior" Vanya geleng geleng kepala sambil melihat Vira sedangkan yang dilihat hanya terkekeh "Lo van? Sama siapa?" giliran Vanya yang ditanya. "Ntah, Davin anak 11 IPS 1 kayaknya" jawab Vanya sambil mengangkat bahu.
"Kalo lo na?" Vira menatap Karina. Karina menoleh "Apa?" tanyanya.
"Lo lagi deket sama siapa sekarang?" tanya Neta ikut ikutan. Karina mengkerutkan dahinya "Lagi ngga deket sama siapa siapa tuh" jawabnya "Emang kenapa?"
Vanya menghela nafas "Gausah pura pura ngga tau deh" ucapnya "Emang nya lo lupa sama rencana kita kita? Lo udah oke kok semalem" lanjutnya lagi.
"Emangnya harus sekarang ya?" tanya Karina. "Ya kalo ada lo mulai deketin aja sekarang daripada yang ganteng ganteng kita ambil semua ntar lo ngga kebagian" Jawab Vanya. Karina terdiam sejenak. "Siapa nih na?" desak Vira lagi.
Karina menghembuskan nafas pelan "Belom ada yang gue deketin, ntar kalo udah ada gue kasih tau kok. pasti" jawabnya. "Jangan lama lama"
====
"Lo pulang ikut gue nih lan?" tanya Karina. Alana menutup resleting tas nya "Iyalah, siapa lagi" jawabnya. "Tapi gue ada les vokal loh, dari sini langsung ke tempatnya, ga sempat kalo harus pulang dulu"
"Gapapa, gue tungguin lo sampe siap les, cuma 30 menit kan?" tanya Alana. Karina mengangguk "Gapapa nih? Kalo lo mau dideket sana ada kafe juga sih, ntar gue drop lo disana aja gimana?" tanya nya. Alana mengangguk "Gampang lah, gue dimana aja bisa" lalu mereka berdua jalan beriringan keluar kelas menuju tempat dimana mobil Karina terparkir tadi.
"Na. Lo serius belom deket sama siapa siapa?" tanya Alana begitu dirinya dan Karina sudah berada dalam mobil. Karina menggeleng tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan dihadapannya. "Emangnya kenapa?"
"Mau gue kenalin temen temen gue? Siapa tau ntar ada yang nyangkut" ucapan Alana membuat Karina menghembuskan nafas panjang, ia menggeleng "Ngga ah" ucapnya "Ntar kalo jodoh juga ketemu sendiri" lanjutnya.
Alana memperhetikan raut wajah sahabatnya yang mulai berubah "Na" panggilnya pelan "Lo udah bisa lupain dia kan?" tanyanya lagi dengan bisikan pelan namun dapat ditangkap dengan benar oleh gadis yang sibuk menyetir itu.
Karina terdiam mendengar pertanyaan Alana. Setelah hening cukup lama Karina membuka suaranya "Gu-gue.. gatau" dengan begitu Karina langsung memutar balikkan mobilnya, jalan menuju rumahnya. "Ma-maaf na" kata Alana pelan. Karina tersenyum miris "Gapapa lan" Kayaknya emang bener. Gue harus bisa ngelupain dia! Lagian ngapain gue mikirin dia yang belom tentu mikirin gue? Bisa aja sekarang dia lagi sibuk sama cewek nya yang entah keberapa itu!
=====
KAMU SEDANG MEMBACA
Luckiest Love
Teen FictionIni hanyalah cerita tentang Karina yang terpaksa menyetujui rencana temannya. Juga tentang orang orang baru yang datang dikehidupannya. Maupun orang orang lama yang kembali lagi.