"Kalaaaaa"
"Kaalaaaaa"
"Kaaaal, keluar dong" teriak seorang anak laki-laki dari sebelah rumah.Seorang gadis tampak melepas benda kecil yang menutup telinganya. Ia mendengar seseorang menyebut namanya berkali-kali.
"Kal, lo jangan marah dong, gue cuma bercanda doang"
Kala mengerlingkan mata mencoba mengabaikan teriakan dari sebelah jendela kamarnya.
Dibalik tembok yang berbatasan dengan kamar Kala, berdiri sosok Samudra yang tetap kukuh memanggil namanya.
"Kal maafin gue plis, gue bercamda doang"
"Lo mau gue beliin apa biar maafin gue?"
Hening, masih tak ada jawaban dadi Kala. Samudra mencoba umpan terakhirnya.
"Yaudah gue mau ke taman kota nih, beli jajan sama keliling pake motor, lo mau ikut gak?" tanyanya
Kala bangun dari rebahannya. Gadis itu melangkah mendekati jendelanya.
"Pulangnya beli bakso, eskrim, coklat. Semua lo yang bayarin" tawar gadis itu
Samudra menghela napas lega. Umpannya nggak sia-sia. Temannya itu mudah sekali terbujuk olehnya.
"Enak aja, lo mau morotin gue apa gimana?" Samudra menggoda dengan nada seolah-olah tidak mengiyakan.
Kala berdecak, ditatapnya remeh lelaki di seberang tembok itu.
"Okedeh kalo gitu gue gak maafin lo, titik!" ucapnya kemudian berbalik menuju ke kasurnya kembali.
Samudra menghela napas. Dia mengangguk dan mengiyakan.
"Oke, deal!"
"Sip. Tunggu bentar habis ini gue turun"
****
Langit cerah mewarnai kota sore itu. Seperti perjanjian, Samudra membawa Kala menghabiskan sore dengan berkeliling kota. Langkahnya mengikuti Kala dari belakang.
Kala berjalan menuju ke arah pancuran ditengah taman kota itu. Pancuran air itu nampak cantik, membuat gadis itu mengambil benda persegi dari saku jaketnya.
"Sam, lo fotoin gue pake background air mancur dong" ucap gadis itu sambil menoleh ke samping kanannya.
Kala menoleh ke samping kirinya. Tidak ada Samudra. Ia pun berbalik dan memandang sekitarnya, tetap tidak menemukan sosok yang ia cari.
"kemana sih, tadi di belakang gue deh kayaknya"
Kala mendengus sebal. Ia melangkahkan kaki kembali menuju tempat awal sebelum langkahnya menuju ke air mancur. Dicarinya sosok Samudra, barangkali memang cowok itu menunggunya disana?
Ia semakin kesal ketika tidak menemukan sosok temannya itu. 'Apa mungkin dia ninggalin gue, ya?' batinnya.
"Ah, gak mungkin" Kala mencoba menenangkan diri.
Ketika Kala semakin kebingungan kesana kemari, Samudra tiba-tiba muncul dengan membawa 2 buah permen kapas.
Ditepuknya pundak gadis itu yang sontak membuatnya berbalik menghadapnya.
"Lo kemana aja bego, gue nyariin lo dari tadi" marah Kala
"Gue beli ini, nih buat lo satu" ucap Samudra sambil memberikan salah satu permen kapas yang dibawanya.
"Oh, bilang dong! Gue nyariin lo dari tadi tuh. Gue kira lo pulang ninggalin gue disini"
"btw makasih"
Kala mencubit sebagian permen kapas itu dan memasukkannya ke mulutnya. Matanya berbjnar sembari kepalanya mengangguk-angguk menikmati permen kapas.
"Gue gak sejahat itu kali ninggalin lo pulang" balas Samudra
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacific and Sky
Teen FictionBagaimana rasanya jika orang yang kamu sukai selama ini ternyata juga menyukaimu? **** Kalani Saniya Nugraha, gadis cantik yang selama ini menyimpan perasaan kepada sahabatnya sendiri, Samudra Ilan Arsenio. Berbagai perubahan perlakuan yang diberika...