001

55 13 1
                                    

Drtt... Drttt... Drtttt...

Dering ponsel berbunyi pada pukul 4.30 pagi. Si pemilik langsung terbangun dari tidurnya. Segera mengambil ponsel dan keluar dari kamarnya karena tidak mau mengganggu teman sekamarnya.

Tombol hijau diseret keatas, panggilan terhubung.

"Ya hyung? Kenapa telpon pagi pagi, aku belum bangun loh tadi." Beomgyu duduk di sofa ruang tamu, lampu yang belum menyala membuat keadaan sekitar agak gelap.

"Apa hyung mengganggumu Gyu? Hyung tidak tau kalau kamu belum bangun, maaf ya..." Sahutan terdengar begitu lembut.

"Tidak masalah hyung, omong omong ada apa menelpon pagi ini?"

"Hanya ingin mendengar kabar adikku tersayang, kemarin kamu nggak bisa dihubungi hyung jadi kawatir terjadi sesuatu."

"Aku baik baik saja hyung, kami berlima baik disini, rumahnya juga nyaman kok jadi hyung tidak perlu khawatir lagi."

"Ah, syukurlah kalau begitu..."

"Iya hyung, lagipula aku kan hanya seminggu disini."

"Benar juga, dan sebenarnya hyung hanya ingin menanyakan kabar saja, kalau tidak ada yang dibicarakan lagi, hyung tutup teleponnya ya?"

"Baiklah hyung."

"Sampai jumpa."

Punggungnya bersandar disofa, Choi Beomgyu melirik kesamping dimana kang Taehyun terduduk disebelahnya. Pemuda bermarga Choi itu menyeryit heran. "Taehyun? Sejak kapan lo disini?"

Taehyun menoleh, tatapannya sulit diartikan. "Belum lama, lo terlalu asik teleponan sampe gak sadar gue ada disebelah lo ya hyung?" Ucapannya terdengar sinis.

Nafas Beomgyu tercekat sebentar, "lo lagi ada masalah Hyun? Cara bicara lo kok kasar gitu, beda sama Taehyun yang gue kenal."

"Emang kenapa? Biasanya juga gue kayak gini kok." Taehyun mengalihkan pandangan, tatapannya menuju kedepan. Televisi yang tidak menyala menunjukkan kekosongan, itu terlihat menarik.

"Kalo lo gak mau cerita gak papa sih, yaudah ya gue mau kekamar, kayaknya gue mau tidur lagi deh masih ngantuk soalnya." Beomgyu berdiri, melihat Taehyun yang mengangguk dia berjalan pelan menuju kamarnya.

Melirik pada jam dinding ruang tamu, masih pukul 4.39. jam segini tidak ada aktifitas yang bisa Beomgyu kerjakan. Kelima temannya pun masih tidur dikamar masing masing.

Beomgyu memegang kenop pintu, belum dibuka dia mengusap tengkuk belakangnya yang tiba tiba merinding. Entah kenapa Beomgyu merasa gelisah seperti ada sesuatu yang tak beres.

Pintu dibuka, Beomgyu masuk tak lupa menutup pintu kembali. Ketika berbalik dia tersentak kebelakang hingga punggungnya menabrak daun pintu, maniknya melebar tak percaya.

"T-taehyun?" Gumamnya bergetar, tatapannya terpaku pada sosok Kang Taehyun yang masih bergelung dalam selimut. Pemuda kang tersebut masih tertidur pulas.

Lantas, siapa yang berbicara dengan Beomgyu diruang tamu tadi? Ada dua sosok Taehyun yang Beomgyu lihat pagi ini, yang mana yang asli?

Meneguk ludahnya susah payah, Beomgyu keluar dari kamar tanpa menimbulkan suara sedikitpun. Dia harus memastikan sesuatu.

Melangkah mengendap menuju saklar lampu ruang tamu, ketika ditekan dan ruangan menjadi terang. Beomgyu melihat pada sofa, bibir bawahnya digigit kuat ketika tidak mendapati seorangpun disana.

Beomgyu menggeleng pelan, menepuk kecil kedua pipinya. "Mungkin cuma halusinasi, udah jelas Taehyun ada dikamar kan."

"Huh, kalo udah gini gue gak bisa lanjut tidur." Beomgyu berceletuk. Berjalan menuju dapur dibelakang. Berniat membasuh wajah dikamar mandi dekat dapur lalu membuat secangkir coklat panas.

Coklat panas sepertinya cocok diminum disaat seperti ini. Udara disekitar terasa dingin sekali seperti berada didalam kulkas.

Tentu saja, karena rumah yang Beomgyu dan keempat temannya sewa ini terletak di dekat pantai. Beomgyu bisa mendengar suara ombak disana cukup kencang.

Sebenarnya mereka berlima berniat refreshing disini, menyewa sebuah rumah sederhana disebuah pantai yang jarang dikunjungi. Waktu yang dimiliki pun hanya seminggu, setelah itu mereka akan disibukkan dengan kegiatan belajar disekolah.

"Eh, dikunci?"

"Yeonjun Hyung? Hyung didalem?"

Ketika tidak mendapat jawaban dari dalam kamar mandi, Beomgyu berinisiatif mengetuk pintu berbahan atom tersebut.

Mungkin tidak terdengar? Yasudah Beomgyu tunggu saja dulu. Dia menjauh dan duduk dikursi dekat kompor. Pandangannya menyapu sekitar, dapur disini cahayanya remang remang karena tidak ada lampu, penerangan yang didapat hanya berasal dari lampu ruang tamu.

Biasanya jendela kaca di dekat sini dibuka untuk mendapat penerangan yang lebih jelas. Tapi Beomgyu terlalu malas memanjat kursi untuk membuka tirai tersebut.

Mendadak Beomgyu merinding mengingat kejadian tadi. Ingin anggap hanya halusi semata tapi terlihat sangat nyata. Dilupakan pun tidak semudah itu.

Sudah sepuluh menit Beomgyu menunggu, batinnya terus menggerutu karena kesal.

"Yeonjun hyung lama banget sih!" Dia berdiri dan kembali mengetuk pintu kamar mandi lebih keras.

"Hyung? Siapa sih yang didalem? Cepetan dong, gue juga mau pake kamar mandi ini." Pintu terus diketuk lalu tak lama terhenti, Beomgyu menempelkan telinganya pada daun pintu.

Didalam sana, hanya terdengar suara air keran mengalir pelan. Dan juga ada suara gayung yang... Diketuk pelan ke dinding?

Beomgyu menipiskan bibir nya. Itu pasti Kai didalam, teman termudanya itu pasti sedang bermain air didalam sana. Huh memang dasar tidak sadar umur. Sudah 17 tahun tapi masih main air? Seperti anak kecil saja.

"Kai? Buruan dong, gue udah lumutan nunggu disini... Daritadi juga gue panggil nggak dijawab, lo lagi ngapain sih didalem? Maen air ya? Cuacanya masih dingin gini gak baik loh main air, nanti demam siapa yang susah coba?" Cerocosnya panjang lebar.

Tidak juga mendapat jawaban, Beomgyu menjadi kesal. Ketukan dipintu berubah keras. "Ini nggak lucu sama sekali, Kai. Cepet buka pintunya!"

Beomgyu jadi khawatir sendiri, kalau terjadi sesuatu didalam bagaimana? Tapi rasa khawatirnya tidak bertahan lama, dia terdiam sejenak, pendengarannya menangkap ketukan pelan dari dalam.

"Ini gue hyung, tolong jangan berisik, suara lo bisa ganggu temen kita yang lagi tidur."

Beomgyu bungkam saat itu juga, tubuhnya berkeringat dingin.  Itu suara Taehyun yang tadi berbicara dengannya di ruang tamu. Tubuhnya menegang saat pintu kamar mandi dibuka, lalu Taehyun keluar dengan keadaan rambut basah, air menetes dari ujung rambut hitam pekatnya.

"Mau pake kamar mandi?" Suara berat Taehyun malah membuat Beomgyu semakin ketakutan. Tubuhnya mematung tidak bergerak.

Taehyun memincingkan matanya. "Kenapa sih? Gue keliatan aneh ya hyung?" Tanyanya sambil meneliti penampilannya dengan gerakan kaku.

Beomgyu menggeleng kaku, tanpa basa basi dia menerobos masuk kedalam kamar mandi meninggalkan Taehyun yang terdiam didepan pintu.

"Aneh ya?"




Tbc~

[•TXT•]  - Which one friend? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang