Dahlan Milik Ustadz Ilham [BxB]✓ [MALE x DOMINAN]✓

4

Vote situs cerita kami dan jangan lupa follow akun dibawah ini :

@capuccino_haechan
@Dhln_wp

*
*
*
*
*
*
*
*
*

Saat ini Dahlan sedang berjalan ditemani oleh ibu Fika a.k.a wali kelasnya sekarang.

"Nama kamu siapa?" Tanya ibu Fika memecahkan keheningan setelah beberapa saat terdiam.

"Dahlan Rifky Wikana, Bu" jawab Dahlan sopan.

"Ohhhh. Yasudah, kamu tunggu disini saya masuk kedalam, kamu masuk setelah saya panggil ya" Dahlan hanya mengangguk, jujur saat ini Dahlan merasa gugup sekali sampai-sampai jantungnya serasa ingin meledak saking gugupnya.

Ibu Fika masuk kedalam kelas dan Dahlan mendengar samar terdengar suara ibu Fika memberi tahu kepada seluruh muridnya bahwa mereka kedatangan teman baru.

Saat asik melamun, Dahlan mendengar suara ibu Fika memanggil namanya dan memberikan instruksi untuk masuk.

Dahlan berjalan masuk dengan tangan mencengkram erat tali tas ransel yang berada di sisi kedua pinggangnya.

*Hening.../

"Baik anak-anak, ini adalah teman baru kalian. Ayo Dahlan, perkenalkan namamu" Dahlan mengangguk lalu mengikuti perintah ibu Fika untuk memperkenalkan diri.

"Assalamualaikum semua, perkenalkan nama s-saya Dahlan Rifky Wikana"

"Haiiii! Dahlan, welcome baby" teriak salah satu murid laki-laki yang diketahui bernama lengkap Reland Erlangga.

"Idiihhh, gayaan Lo rel" ucap teman sebangku Reland yang bernama Aslan Rafandhara.

"Ko iri itu!" Ejek Reland menatap Aslan sinis.

"Anjing!" Umpat Aslan.

"Haiiii Dahlan. Kamu duduk sama aku aja" ujar seorang siswi bername tag Khanza Al-wirara Ailzya atau biasa disebut Rara.

"Ya sudah, Dahlan kamu duduk di sebelah Rara" Dahlan mengangguk lalu berjalan kearah Rara yang sedang tersenyum misterius kearahnya.

"Kalau begitu ibu pamit kelas kalian jamkos karna ibu mau arisan dulu" ucap ibu Fika dan di soraki oleh seluruh siswa kecuali Dahlan dan salah satu murid yang anteng dengan muka datarnya.

"Iqbal Dhiya Fakhri Ramadhan!!" Panggil ibu Fika memanggil nama sang ketua kelas.

Iqbal mengangkat tangannya lalu menurunkan kembali.

"Kamu ketua kelas, setelah bel istirahat kamu antar Dahlan untuk keliling sekolah agar lebih mengenal sekitar" titahnya kepada Iqbal, cowok berwajah datar dengan tatapan tajamnya menatap malas guru didepannya Dan enggan berkomentar.

"Ehh, bukkk!!" Teriak Rara tiba-tiba Dan membuat Dahlan yang berada di dekatnya tersentak kaget.

"Astaghfirullah, Dahlan kaget ya Allah" Dahlan membatin sambil mengelus dada rata nya.

Sedangkan murid yang lain hanya mendengus mendengar suara cempreng milik Rara yang tak tau malu itu, sudah biasa mereka tuh.

"Astaghfirullah Rara, kamu bisa tidak usah teriak?" Ucap ibu Fika sabar sambil mengelus dadanya karena kaget.

Sementara itu Rara hanya menyengir seperti tidak ada dosa sama sekali.

"Em, gini buk! Cuma mau bilang, Dahlan sama saya aja tidak usah sama kulkas" jelas Rara sambil cengengesan

"Terserah!" Jawab Bu Fika lalu keluar.

"Aaaaaaaaa~, yes, yes, yuuuhhuuu~ Dahlan ayo kita ke kelas 10 dulu" teriak Rara kegirangan sedangkan yang lain hanya numpang berkomentar.

*
*
*

*Brakk!/

"Astaghfirullah ka Rara bisa pelan-pelan tidak!?" Teriak semua murid kelas X IPS 3.

Dugaan mereka semua benar orang itu adalah Rara, si ratu bar-bar.

"Hehehe, tau aja kalian!" Semua orang memutar bola matanya malas.

"Betewe, Ayu ada kah?" Tanya Rara kepada gadis yang rambutnya dikuncir dua dengan poni di bawah alis.

"Ayu tadi kalo ga salah sih, ke kantin" jawab Dara; Adara Kelisya Hasan. Dara termasuk di dalam deretan the most beautiful woman, Dara berada di urutan ke 3 karena parasnya yang cantik & imut juga hatinya sangat lembut terlebih lagi Dara berteman tidak memilih-milih mana yang kaya dan mana yang miskin, bagi Dara semuanya sama saja.

"Yokk! Gas kita ke kantin!!" Rara menarik tangan Dahlan menuju kantin sedangkan yang di tarik hanya pasrah.

"Kak tunggu!!"

"Apaseh, Adara!?" Geramnya.

"Ih, tunggu!"

"Hmmmmm, Apa sayang?" Rara tersenyum palsu (😈)

"Kenapa!?" Sudahlah, kesabaran Rara sudah habis sekarang.

"Mau ngomong, sama kakak cantik ini?" Tunjuk Dara kepada Dahlan.

"HAH!?"

*
*
*
*

Hmmmmm