XVII: Keberangkatan

507 50 0
                                    

Ujian sekolah telah usai, Winter memiliki dua bulan untuk berlibur sebelum hari wisuda kelulusan. Karina pun telah menuntaskan segala urusan perkuliahan, hanya perlu menunggu jadwal wisuda di bulan Agustus. Awalnya Winter ingin mengajak Karina berlibur berdua, tapi wanita itu harus pergi lagi meninggalkan dirinya.

"Aku gak bisa seminggu ini, Win."

"Yahh, kenapa, Kak?" Tanyanya dengan nada sedih.

"Umm, aku dapat tawaran dari kenalan mama, Om Henry, untuk bergabung dengan komunitas mengajar. Aku menerima tawaran untuk magang di sana. Aku ditempatkan di Kalimantan-"

"Hah? Kalimantan?" Winter memotong perkataan Karina, kaget mendengar nama pulau yang teramat jauh.

"Iya, Kalimantan. Minggu ini aku akan berangkat ke sana untuk survey..."

Winter hanya terdiam, ia sedang mencerna segala ucapan Karina. Memikirkan mereka akan terpisah oleh jarak sejauh itu dalam waktu yang lama.

"Win..." Karina meraih tangan gadis itu, menggenggamnya.

"Om Henry bilang, aku akan berada di sana selama satu tahun ajaran. Di sana sangat kekurangan tenaga pengajar tingkat menengah, aku ingin sekali membantu mereka. Tapi," Karina menghembuskan nafas berat sebelum melanjutkan perkataannya.

"Aku berat meninggalkan kamu, kalau kamu gak melepaskan aku... Boleh ya?"

Kedua bola mata Winter sudah basah, tergenang air mata. Wanita di depannya itu belum resmi menjadi kekasih, sudah bilang mau pergi. Winter cukup sadar diri untuk tidak menahan kepergian Karina, dibanding mimpi Karina, ia tidak ada apa-apanya.

Winter menunduk,  mengangguk kecil, "Kakak boleh pergi... Tapi Kakak bakal kembali ke aku kan?"

Karina tersenyum gemas, membawa Winter dalam pelukannya.

"Iya, aku pasti kembali. Setelah survey, kita liburan ya?"

Mendengar kata 'liburan' Winter kembali ceria.

"Ke mana?"

"Umm, karena aku belum punya tabungan banyak, kalau ke Bandung aja gimana?"

"AAA MAU BANGET!" Winter mengeratkan pelukannya hingga Karina terjatuh ke belakang.

***

Karina mengantar Winter pulang ke rumahnya, sekalian meminta izin untuk berlibur berdua ke Bandung. Karina duduk di sofa bersebelahan dengan Winter, sedangkan orang tua Winter ada di sofa samping.

"Tante, Om, saya mau minta izin untuk pergi liburan dengan Winter..." Dalam hati Karina menyimpan rasa gugup.

"Berdua aja? Mau ke mana?" Tanya papa Winter.

"Iya berdua aja, Om. Rencananya ke Bandung, saya sudah beberapa kali keliling Bandung jadi cukup mengenal situasi di sana, juga akan bertemu beberapa teman saya, Om."

Papa Winter tampak berpikir, sambil memainkan kumis tipisnya. Sementara itu mama Winter menceletuk, "Tante sih percaya sama kamu Karin... Cuman Winter ini kalau traveling manja banget takut nyusahin kamu..."

"Ihh, apaan sih ma? Gak semanja itu ya, lagian aku udah dewasa sekarang," Winter merengek, Karina di sampingnya hanya bisa menahan tawa, menenangkan gadis itu.

"Iya lho, kamu yakin, Rin?" Tanya papa Winter.

"Om dan tante tenang saja, saya gak merasa direpotkan kok, kita bisa saling jaga nanti..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love ExposureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang