Bali

72 6 1
                                    

Clarisa Dwi Pamungkas🌻

Tepat hari ini aku dan Rendy sudah sampai di Bali. Hanymoon kali ini sengaja aku meminta ke Bali karena ya pengen aja, dari pada ke Jogja. Jogja itu bagus, orangnya ramah-ramah tapi aku ingin mencari suasana baru hm.

Sampai di Bandara tepat pukul tiga sore yang dilanjut aku dan Rendy beristirahat di balkon yang langsung menyuguhkan pemandangan pantai di sana. Ditemani es kelapa muda dan juga cemilan itu aku dan Rendy menikmati suasana panasnya siang menjelang sore ini.

"Maaf ya gak jadi ke hongkong atau pun ke holywood. Soalnya jadwal aku mepet banget sama mulainya liga" ucapnya mengecup singkat pucuk kepalaku.

"Iya gak papa kok. Yang penting liburan, gak penting dimana tempatnya kalo sama kamu mah aku ikut aja" balasku sambil mengerangkan tangannya yang melingkar di pinggang ku.

"Terima kasih, cuma kamu yang selalu bisa ngertiin aku"

Beberes hingga jam menunjukan pukul lima sore. Aku bersiap menuju ke pantai dengan kostum yang seperti biasa, ya jelas bikini dong!

"Kamu mau ke pantai bikinian gini?" tegurnya saat aku bercermin di depan nya.

"Iya lah kan ke pantai" jawabku enteng.

"Gak! Ganti!" tegasnya langsung berdiri dari sofa tempat suamiku duduk.

"Ihh ren, ini ni mau ke pantai lo wajar aja pake bikini. Lagian ini di Bali juga" protesku.

Iya toh? Kalau di Bali kan orang pakai bikini mah biasa aja kn?

"Pokoknya ganti! Kalau gak mau ganti gausah ke pantai" ancamnya.

"Lebay lagian cuma bikini doang ren"

"Lah kamu itu punyaku, semua yang ada di kamu dari atas sampe bawah punyaku. Aku gak mau dilihat orang apalagi sampai terbagi" balasannya membuat aku tersenyum.

"Terus aku pake apa?" pasrah aku biar dya aja yang cari bajunya.

Rendy berjalan menuju koper dan mengambil gaun cream selutut bermotif bunga-bunga dan memberikannya padaku.

"Tuh kan cocok buat nengok sunset" ucapnya kemudian berlalu keluar kamar.

Kami sampai di pantai tepat dimana sunset mulai terlihat. Rendy memasangkan kursi lipat yang sengaja kami bawa dan kami duduk di tepi pantai.

Angin bertiup kencang diiringi suasana hangat sore hari membuat aku dan Rendy bahagia sekali. Akhirnya satu wacana yang kami buat dalam daftar dream kami terwujud. Yaitu menyaksikan matahari tenggelam di pantai Bali berdua.

"Dream kamu setelah ini apalagi?" tanya nya padaku yang masih memandangi betapa indahnya sunset di hadapanku.

"Kembali lagi kesini dengan suasana yang sama dan anggota keluarga kita bertambah satu yaitu anak kita" jawabku enteng.

"Kita buat dulu baru bisa jadi nah kalo udah siap nanti anak kita di bawa pergi aku janji tujuan pertama destinasi liburan kita kesini" katanya sambil mengacungkan jari kelingkingnya dan kami sama-sama menautkan jari kelingking kami.

Laki-laki yang kami suruh membeli minuman kembali dengan dua botol air mineral itu memberikannya padaku dan Rendy. Tangan Rendy memutar segel tutup itu dan kemudian memberikannya ke aku.

Sebenarnya ini hanyalah hal sepele, dimana Rendy membukakan segel tutup botol itu tanpa perintahku.

"Thank you suami"

"Sama-sama istri" balasnya membuatku tersipu malu.

Berbincang tentang hal-hal random dimana kami hidup sepanjang umur dua puluh enam tahun hingga rencana kedepannya yang membuat tak terasa hari sudah hampir maghrib.

After Meried| RENDY JULIANSYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang