#REndyclariSA

134 6 0
                                    

Rendy Juliansyah🤵

Hubungan yang panjang dari semenjak duduk di bangku sekolah menengah atas hingga selesai kuliah aku nunggu Clarisa akhirnya hari inilah yang ku tunggu-tunggu selama ini.

Setelah satu bulan persiapan akibat jadwal yang sempat beberapa kali berubah akhirnya kami menikah. Penuh dengan rasa haru saat aku mengucapkan kabul di saat tanganku erat menjabat tangan Om Fajar yang kini sudah berganti status menjadi mertuaku.

"Saya terima nikahnya Clarisa Dwi Pamungkas Binti Fajar Pamungkas dengan seperangkat alat sholat dan mas kawin serta uang tunai dua puluh lima juta rupiah di bayar tunai"

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"Sah"

Suara sorakan terdengar di telingaku setelah Zico dan Bagus berteriak kata SAH paling kencang di saat tamu tamu yang lain masih menunggu jawaban dari saksi. Sementara Clarisa duduk di sebelahku dengan tatapan yang menunduk kebawah. Bibirku tersenyum melihat itu, akhirnya enam tahun ngejagain jodoh sendiri.

Setelah menyelesaikan semuanya dari mulai tanda tangan surat KUA hingga memasangkan cincin aku berbalik badan menghadap ke arah teman-temanku yang duduk di kursi tamu. Dengan cepat Zico, Bagus, David, Brylian dan lainnya berlari menghampiriku dan menggendongku sambil melonjak lonjakkan ku ke atas

"RENDY KAWIN, RENDY KAWIN"

Itulah teriakan mereka yang di saksikan ratusan tamu undangan yang menghadiri acara ijab kabul saat ini. Sungguh memalukan, apalagi ini di hadiri oleh beberapa jajaran petinggi club yang dimana aku pernah bermain di dalamnya.

Jepretan camera berulang kali membuat aku dan Clarisa bisa di bilang sudah mati kaku semenjak dua jam yang lalu. Bagaimana tidak, mereka yang kami undang semuanya meminta foto bersama. Jangan tanyakan Clarisa yang berbisik kepadaku.

"Gigi gue kering gegara senyum mulu" ucapnya membuatku tertawa.

Acara di lanjutkan dengan prosesi adat jawa yang kali ini aku sudah berdiri di depan pintu gedung masuk dengan di sebelahku berdiri ayah dan ibu menggandeng kedua tanganku dan di belakang ada kerabat ku yang setia menemani dan membawa beberapa seserahan di tangan mereka.

Langkahku masuk menuju gedung dimana terlihat jelas Clarisa duduk di pelaminan di temani dengan dayang dayang nya masih duduk di sebelahnya. Saat rombonganku datang perlahan Clarisa di tuntun turun menuju hadapanku.

Sebelumnya aku sudah di suruh untuk menggenggam daun sirih yang dilipat kecil dan diikat benang putih. Setelah sampai dan kami berhadapan, aku dan Clarisa saling melempar daun sirih itu ke lawan arah. Lemparan dari ku berarti bimbingan untuk mencapai cita-cita luhur serta rasa tanggung jawab dan sebagai pengayom keluarga. Sedangkan lemparan Clarisa kepadaku diartikan godhang kasih atau Clarisa juga menanggapi, membalas dengan lemparan bakti yang penuh rasa cinta kasih suci.

Setelah melemparkan sirih, Clarisa mulai dituntun untuk berjongkok di hadapanku dan kemudian kakiku di arahkan untuk menginjak telor ayam yang sudah di masukkan kedalam plastik bening. Dibasuh oleh Clarisa dengan air didalamnya ada bunga dan ia keringkan menggunakan kain yang di siapkan. Itu sebagai tanda bahwa aku dan Clarisa berharap memiliki keturunan dan Clarisa membasuh kakiku pertanda sebagai wujud bakti dan kasih sayangnya ke aku.

 Itu sebagai tanda bahwa aku dan Clarisa berharap memiliki keturunan dan Clarisa membasuh kakiku pertanda sebagai wujud bakti dan kasih sayangnya ke aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
After Meried| RENDY JULIANSYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang