Belanja

47 3 0
                                    

Rendy Juliansyah ⚽

Adzan subuh berkumandang terdengar di telingaku. Baru setengah jam yang lalu aku dan Clarisa selesai dan kini ia tengah tertidur lelap di atas lenganku. Kali ini aku ampun menghadapi istriku sendiri. Alasan mengapa aku semalam mengkonsumsi obat itu? Ya! Agar aku bisa mengimbangi permainan Clarisa. Namun tidak, malah dya yang lebih memimpin. Ah sudahlah!

Tanganku membelai lembut rambut panjang hitam Clarisa sambil tersenyum melihatnya. Masih terputar bak tayangan film bagaimana brutalnya semalam.

"Istriku ayo bangun subuhan dulu yuk" bisikku di telinganya.

"Dingin Mas mau mandi" balasnya dengan suara parau.

"Kamu udah sadarkan?"

"Udah lah badan aku rasanya remuk semua" ucapnya sambil menatapku.

"Yaudah kita mandi terus solat ya"

"Gendong" tangan Clarisa mengulur ke arahku.

Setelah mandi aku dan Clarisa solat subuh berjamaah. Terlihat cantik sekali istriku mengenakan mukenah berwarna pink dengan motif bunga-bunga menghiasi itu. Clarisa masih menunduk menatap sajadah yang menjadi alas kami solat.

"Kenapa gitu banget liatnya?" tanyaku padanya yang kaget.

"Gapapa Mas"

"Mau kesini?" telunjukku menunjuk pada gambar kakbah yang ia pandangi.

Istriku mengangguk sambil tersenyum.

"Nanti aku coba tanya agensi nya ya bisa ga bulan depan kita berangkat"

"Kecepatan Mas" protesnya.

"Lebih cepat lebih baik sayang" balasku.

"Tapi bayarnya juga mahal" katanya sedikit menimbang.

"Cla! Aku udah janji sama Papa kamu kalau aku bakal turutin semua kemauan kamu, bahkan kamu minta seribu candi bakal aku usahain" kataku sambil mengusap pipinya.

"Makasih Mas" balasnya kemudian memelukku.

"Pagi ini special aku yang masak sarapan gimana?" usulku mengingat aku jarang sekali masak.

"Boleh. Aku mau rebah mas ngantuk banget" jawabnya kemudian kami beranjak.

Mengganti pakaianku mengenakan celana pendek hitam dan baju kaos berwarna putih sedangkan istriku tengah rebahan sambil memejamkan matanya. Keluar kamar rupanya tidak ada sampah yang berserakan namun yang tertinggal hanya botol kaca bekas minuman semalam.

Aku berusaha mengingat dimana aku meletakkan ponselku semalam. Mataku melirik ke arah meja di depan televisi ternyata di sana. Semalam setelah kesal dengan mereka aku meninggalkan begitu saja.

Terlihat banyak sekali notifikasi spam chat dari David yang tertera disana.

Bembeng: Jul gue sama yang lain minta maaf

Bembeng: Gue sama Nando mau sasarin ke Zico malah jadi ke Clarisa

Bembeng: Gue minta maaf banget jul

Bembeng: Gue ga bisa tidur jul semalem kepikiran

Bembeng: Maaf banget

Jariku mulai mengetik pesan membalas chat dari David. Sebenarnya aku hanya kesal saja mengapa mereka bisa tidak menyisihkan gelasnya dari hadapan istriku. Tapi ya sudahlah. Untung juga untuk ku semalam.

Renjul: Gapapa beng

Renjul: Gue juga minta maaf kalau semalam gue langsung ninggalin kalian begitu aja

After Meried| RENDY JULIANSYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang