Alina menatap ruang kerja Garry dan Damian yang dimasukinya. Yang membuatnya bingung adalah disini ada ranjang rumah sakit seperti milik Samudra.
Alina duduk dengan pakaian susternya. Ia begitu kaget mendapati Garry yang keluar dari sebuah ruangan dengan kursi rodanya. Pria itu tampak mengenakan pakaian seperti pasien rumah sakit.
Ia pun mendekat, berlutut dibawah kaki Garry dengan tampang polosnya. Wanita itu pasti tidak tahu kalau dirinya adalah mangsa yang siap diterkam.
Garry mengalungkan sebuah stetoskop dileher Alina. Wajah polosnya membuat pria itu gemas, ingin sekali Garry menyetubuhinya sekarang juga. Tentunya dengan keras hingga wanita cantik itu meminta ampun kepadanya.
" Masnya diperiksa dong sayang " Alina memegang stetoskop dengan ragu. Setelah mandi Garry bersikap sedikit aneh.
" Kamu sakit mas? Tapi aku bukan suster sungguhan " Garry tersenyum. Alina berdiri dari posisinya dan mengecek dahinya.
" Nanti bantu Sam buat periksa Mas sama Damian juga ya. Alina hari ini jadi Asistennya, bagaimana? " Alina mengangguk. Bukankah sudah seharusnya ia membantu menyembuhkan Garry, ditambah Damian juga sakit.
Alina tidak bertanya banyak perihal ruang kerjanya yang disulap seperti klinik milik Samudra. Wanita itu hanya diam dan meneliti dengan wajah penuh kebingungan. Bagaimana kalau mereka bertiga menggarapnya?
Pintu ruangan pun terbuka. Terlihat Damian dan Samudra masuk dengan dua botol wine juga empat gelas berleher panjang. Alina melihat Damian yang mengenakan pakaian pasien, ternyata pria itu juga sakit?
Samudra berdiri disamping Alina. Sedangkan Damian sibuk dengan wine nya. Ia mencampurkan sesuatu digelas yang akan diberikan pada Alina agar permainan semakin menegangkan. Samudra tampak membawa Alina ke ranjang, Alina kaget begitu dirinya ditidurkan disana.
" Aku kan nggak sakit Dok " Tuturnya dan Samudra tersenyum.
" Ini tahap akhir cantik, tahan ya aku suntik sebentar " Ucapnya saat menancapkan suntikan dipayudara Alina yang menyembul.
Asinya cepat keluar karena setiap malam Damian dan Garry selalu membantu meremas juga menyusu padanya. Alina bahkan orgasme hanya karena disentuh putingnya.
" Sshhh.. Semalam air susunya keluar tapi cuma sedikit dokter " Akunya. Samudra melepaskan jarum suntiknya lalu membantu Alina bangun.
" Nanti kita coba pumping ya sayang. Alina boleh turun " Alina pun turun dan mendekat pada Damian yang menyodorkan gelas berisi wine.
" Minum Lin " Perintah Garry karena Alina hanya diam.
" Nanti Alina mabuk " Ujarnya dan ketiganya tertawa.
" Bagus dong! Main dokter-dokterannya jadi makin seru " Ucap Garry. Alina masih bingung, namun ia bisa menangkap kalau ketiganya ingin bermain.
Pandangan Alina tidak henti-hentinya menuju tonjolan diantara paha ketiganya. Apakah mereka terangsang? Apa semua karena dirinya? Alina akui dirinya merasa percaya diri setiap kali memakai pakaian seksi.
Awalnya memang tidak nyaman, namun semakin kesini ia malah senang. Karena ketiganya terlihat kelaparan saat Alina memamerkan tubuhnya. Tenggorokannya seperti terbakar saat minuman tersebut melewatinya.
Rasa asing ini membuatnya mengernyit, namun Alina menghabiskannya dalam sekejab. Ketiganya saling pandang dan memberi kode untuk memulai permainan mereka.
" Suster Alina, apa ada masalah? Malam ini masih ada beberapa pasien lagi di klinik " Alina menggigit bibirnya.
Sesuatu telah terjadi pada tubuhnya namun wanita cantik itu berusaha mengenyahkan pikiran-pikiran buruknya. Alina berusaha fokus pada permainan mereka.
" Aku baik-baik aja Dok " Sahutnya walau suhu tubuhnya terasa memanas. Alina menatap kedua kakak beradik yang menatapnya penuh arti.
" Ngomong-ngomong apa keluhan kalian? " Tanya Samudra, Alina pun siap mencatat dengan seksama.
" Kita berdua punya masalah dengan penis. Ini selalu mengeras Dokter " Ucapan Damian membuat Alina meradang. Ia merasakan sesuatu mengalir divaginanya. Ia basah hanya karena ucapan Damian.
" Tolong dicatat segera, karena setelah ini kita harus pergi " Alina mengerutkan keningnya. Pergi? Apa Samudra akan membawanya juga?
Alina duduk, melihat Samudra yang sedang menangani pasien. Ia benar-benar ikut kesini demi menuruti permintaan kedua kakak beradik yang mungkin menunggunya dirumah.
Denyutan terasa diseluruh tubuhnya terutama diarea puting Sakura. Apakah air susunya akan keluar. Kenapa rasanya sangat ngilu? Gerakan kecilnya yang meraba area dadanya pun tidak luput dari perhatian Samudra.
Otot lengannya yang kekar membuat Sakura salah fokus. Sam berkali-kali lipat lebih tampan saat bekerja bahkan membuatnya tidak bisa mengalihkan pandangannya.
Pasien terakhirnya keluar dengan Samudra yang mengantarnya sampai kedepan pintu. Melihat Alina tampak gelisah ia pun bersandar sambil menatapnya yang tanpa sadar membusungkan dadanya.
Efeknya pasti mulai terasa. Dibalik baju putihnya yang ketat dan membentuk tubuh indahnya, Air susunya pasti sudah keluar. Payudaranya yang menggoda, tubuhnya yang indah, belum lagi wajah cantiknya. Samudra ingin sekali memakannya saat ini juga.
Hello untuk kelanjutannya ada di karyakarsa dengan akun acilchoi29.
Untuk season 2 The Sexy Nurse juga udah di post sampe part 6🌼🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
a Sexy Nurse (Sexy Series #1)✔
Lãng mạn❗Mature For Language Content❗ 25+ (foursome Alert) Sudah terbit pembelian bisa ke shopee Pure Publishing Alina butuh uang Damian dan Damian butuh tenaga Alina. Keduanya pun bekerja sama demi kesembuhan Garry, juga untuk melunasi hutang keluarga Alin...