Menahan malu itu sulit.
Sungguh syulid.
Vino malu karna makan bersama Orang yang pernah ia sukai, Dan ditambah malu karna dilihat seisi kantin.
"Kenapa makanan nya ga dimakan?." Tanya Dika menjeda sebentar makan nya.
Vino pun tersentak dan reflek menggeleng pelan.
Dika pun berdecak pelan dan menatap Vino datar. Lalu mengambil sendok di piring Vino, dan menyuapkan nasi goreng ke mulut anak itu.
Vino kaget njir, jadi reflek mangap!
"Hmpp. Kenapa lo nyuapin gue?!." Tanya Vino dengan suara sedikit keras dan mulutnya yang dipenuhi nasi.
"Lo gak makan dari tadi." Jawab Dika dengan santai.
Apa dika gak peduli sama tatapan orang orang ya?! Udah dijamin mereka berdua bakalan di ship in satu sekolah sih ini!
"Y-ya tapi gue gak minta suap--
Belum menyelesaikan bicara nya, mulut Vino sudah di masuki sendok yang penuh dengan nasi itu oleh Dika membuat Vino terkejut.
Dia kaget sampek pengen pingsan!.
"Emhh jangan suapin gue lagi." Vino menahan tangan Dika yang ingin mengambil nasi lagi di sendok milik nya.
"Uwu banget elah!."
"Iri sama vino, njir!."
"Nanti jangan lupa buat tagar baru di Twit sekolah ya! Admin nya tolong di post!"
Vino mengumpat di dalam hati saat mendengar teriakan orang orang yang sedang membicarakan diri nya dengan Dika. Oh ayolah, Vino itu benci keramaian.
Dan apalagi sekarang dia sedang malu.
"Dik. Lo ga liat apa semuanya pada ngeliatin kita?." Bisik Vino kepada Dika yang masih menatap nya tanpa ekspresi.
"Biarin aja. Iri mungkin liat orang bisa makan bareng orang yang disukain." Jawab Dika tersenyum kecil. Lalu setelah mendengar jawaban itu Vino pun memanggut manggutkan kepalanya.
Hmm...
Sebentar, kayak ada yang gaberes nih njir!
WOY! APA MAKSUD DIKA?!
"Maksud lo?." Vino memelototkan arahnya ke arah Dika.
Dika pun langsung berusaha menyembunyikan senyumannya. Oh ayolah, Vino sangat lucu di matanya!
"Kenapa? Lo gak suka sama gu--
"Stop! Jangan terusin bicara lo!." Setelah mengatakan itu dengan keras, Vino pergi dengan berlari dari kantin yang ramai itu. Dengan mata yang memerah, juga wajah yang memerah karna malu...
Dika berdecak lalu mengusak rambutnya dan berdiri mengejar Vino.
Lalu kantin berdesas desus tentang mereka berdua lagi.
•••
"Vin! Buka! Udah mau jam masuk!."
Brak
Brak
"Pergi lo! Masuk sana sendiri, gue mau bolos!."
Tau apa yang mereka berdua lakukan?
Vino yang mengurung diri di dalam toilet, dan Dika yang menggedor gedor pintu yang dikunci itu supaya dibuka oleh Vino.
"Vino, sorry. Keluar plis. Gue khawatir." Bujuk Dika sembari terus menggedor pintu.
"Berisik bangke! Gue ga bawa tali kok, gue gamau bunuh diri tenang aja!." Jawab Vino berteriak dari dalam bilik.
"Vin, keluar." Ujar Dika dengan suara parau. Tubuh anak itu semakin meluruh dan lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nice To Meet You [BxB]
Fiksi RemajaPernah mengungkapkan perasaan kepada seseorang saat masih terduduk di bangku SMP. Dan bertahun tahun berlalu, sampai akhirnya bertemu lagi di 'SMA'. Sebuah kesialan untuk Vino.