"Beberapa bulan lagi akan ada ujian kenaikan kelas, Nay. Kamu bisa 'kan ngurangin kegiatan artismu dan fokus sama sekolah?" tanya Bu Mirna, wali kelas 11 IPA 2 pada Nayla, seorang murid yang sejak lima belas menit lalu dipanggil ke ruangannya.
"Absen itu penting, takutnya walaupun nilaimu baik, tapi kalau absenmu begini, kamu bisa nggak naik kelas," tambah Bu Mirna sambil menatap buku absen yang terbuka di atas mejanya.
"Yah, jangan dong, Bu," sergah Nayla langsung. Beneran ketakutan kalau dia nggak naik kelas.
"Sekolah sudah memberikan keringanan dan pengertian buat kamu, sekarang kamu yang harus mengikuti peraturan sekolah."
"Saya udah selesai shooting, Bu. Udah nggak akan ninggalin sekolah lagi. Saya juga udah ngelarang manager saya buat ambil film atau series yang mengharuskan saya ninggalin sekolah. Saya akan ngejar ketertinggalan, Bu, tapi, tolong dibantu ya."
"Oke, kalau gitu. Berarti saya udah nggak perlu ngasi surat izin buat kamu lagi, 'kan?"
Nayla mengangguk, "Iya, Bu."
"Okay, kalau gitu kamu boleh kembali ke kelas."
"Terima kasih, Bu."
Nayla melangkah meninggalkan ruangan guru ingin pergi ke kantin. Dia lapar. Sejak bel istirahat berbunyi, Bu Mirna memanggilnya dan menyuruhnya untuk datang ke ruangannya. Padahal dia sudah rindu sekali dengan mie ayam Mpok Teri kesukaannya.
Setelah 2 bulan harus ke luar kota karena shooting film, akhirnya dia bisa kembali ke sekolah lagi. Naylania Rachmadina, aktris remaja yang sedang naik daun setelah debut filmnya berhasil dan masuk ke dalam jajaran film tersukses di Indonesia. Sebenarnya, Nayla bukan seorang aktris. Nayla adalah penyanyi yang iseng ikut casting sebuah film dan terpilih untuk memerankan peran utama perempuan. Karirnya mulai menanjak setelah itu bersamaan dengan karir bernyanyinya, dimana tawaran untuk rekaman lagu mulai berdatangan. Namun, Nayla menolaknya. Walaupun acting adalah keberuntungannya, musik masih tetap segalanya baginya. Dia ingin melakukannya dengan segenap hati. Dia ingin membuat musiknya sendiri.
Di sisi lain, kepribadian Nayla yang cerah serta wajahnya yang cantik semakin menunjang karirnya. Nayla kini menjadi influencer muda yang banyak diikuti oleh para remaja.
Nayla cantik, bisa nyanyi, bisa akting, dan ramah banget. Apa kurangnya Nayla?
BRUKK
"E-eh."
Tanpa sengaja ia menabrak seseorang. Tubuhnya hampir terjungkal namun dengan sigap tangannya ditarik oleh seseorang, hingga tubuhnya mendarat ke dada orang itu.
"Buset, wangi banget." Nayla menghirup wangi yang menguar dari tubuh cowok itu. Hidungnya sampai kembang-kempis karena dia belum pernah menghirup wangi ini dari siapa pun. Ini parfum apa?
"Mata lo kemana?"
Sontak Nayla terkejut, bersamaan dengan dorongan pelan di tubuhnya yang memaksanya untuk menjauh. Dia hampir limbung lagi, tapi bisa mendapatkan keseimbangannya dan berdiri tegak.
"Kalo jalan tu pake mata," ujar cowok itu lagi sambil berlutut untuk membereskan buku-buku yang berantakan di lantai akibat tabrakan tadi.
Nayla membulatkan mata. Dia... KAK DONI?!
KETUA OSIS YANG TERKENAL GALAK, SOMBONG, DINGIN, DAN NGGAK BANYAK OMONG ITU?!
Tapi juga.... GANTENG, KHARISMATIK DAN JADI IDAMAN CEWEK-CEWEK TARUNA BANGSA?!
"Eh, maaf, Kak," ucap Nayla gugup sambil membantu Doni membereskan buku-buku yang berserakan. "Gue nggak liat."
"Mana ngendus-ngendus gue, lo kayak tikus tau, nggak?" ketus Doni dengan wajah dinginnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Doni
Fanfiction"Btw, Kak. Ajarin gue gitar dong. Gue pengen deh nyanyi sambil main gitar gitu. Atau Kak Doni mau bantu aku buat lagu?" "Enggak." Balas Doni singkat. "Kak, lo bisa nggak sih mikir dulu sebelum jawab?" Doni mengalihkan tatapannya, menatap Nayla. "Bas...