Bab 3

210 35 0
                                    

Bell masuk mulai berbunyi, (name) menghela nafas ia sangat enggan untuk berpisah dengan Jeong min saat ini, ia masih sedikit khawatir. "Kak, kakak tidak ada keinginan untuk mengubah penampilan kakak?" Tanya (name) berjalan di samping Jeong min

Sepanjang koridor sudah sepi, sepertinya orang orang sudah memasuki kelas. Jeong min nampak sedikit menunduk "aku tidak tahu, aku tidak menyangka kehidupan sekolah ku akan seperti ini"

(Name) terdiam, ia juga Bingung harus berkata apa, "yasudahh~ bilang padaku jika terjadi sesuatu ya kak? Papayy" (name) melambai lalu masuk ke kelas miliknya. Begitupun Jeong

Saat Jeong min masuk, semua orang menatap nya dengan ekspresi yang sulit di artikan, ia hanya menunduk dengan kakinya yang perlahan menghampiri bangku

(Name) menatap guru yang menjelaskan dengan tatapan bosan, ia ingin menguap lebar namun seseorang menutup mulutnya dengan buku, (name) menoleh mendapatkan seorang gadis namun seperti ada yang janggal

Gadis itu sangat tinggi, meski sedang duduk tubuhnya tetap terlihat tinggi. Kira kira tingginya 180, "jika menguap tutup mulutmu, jika seperti tadi sangat tidak sehat untuk tubuh. Lagi kau itu perempuan harus sopan santun" ucapnya panjang lebar sembari menatap (name), suaranya sedikit berat

Lalu wajahnya sangat datar dan dingin, namun tatapan nya lembut. Dan lagi CANTIK BANGETT WOII!! (Name) tersenyum dengan air matanya mengalir, ia ternyata mempunyai teman sebangku secantik ini

"Iyaa nona cantik~" (name) terkekeh kecil, lalu kembali menatap guru yang sedang menjelaskan

Gadis itu sedikit tertegun, ia tersenyum tipis. Sampai tak ada yang melihatnya sedikit pun, gadis jangkung itu ikut menatap ke depan memperhatikan guru

Akhirnya bell pulang berbunyi, (name) segera membereskan peralatannya. Ia merenggangkan tubuhnya karna sedikit pegal dengan kegiatan sekolah di hari pertamanya ahhhh!! Padahal di Indonesia gak seperti ini

Dengan langkah kaki yang lunglai letoy lesu lemas lelah, ia berjalan menuju ke luar kelas. Sebelum itu gadis jangkung tadi menghampiri (name), sedikit membungkuk untuk menatap wajah lelah milik (name) "lelah hmm?" Tanyanya, (name) hanya mengangguk lesu

"Oiya pren, siapa namamu? Aku belum mengetahui nya" celetuk (name), meski matanya sudah tertutup, tapi mulutnya masih berbacot mengucap topik. Gadis jangkung itu mengatupkan giginya, ekspresinya tak bisa dijelaskan

"Ken Bae Yong" ucapnya lalu kembali berdiri tegak tatapannya tetap datar, Bae Yong berjalan di samping (name). Sepanjang koridor sesekali ia membenarkan arah jalan (name) dengan benar karna gadis pendek itu masih berjalan dengan mata yang tertutup goblox emang

"Ehhh.... Kambe aku mau ke kelas Xxx dulu, aku akan pulang bersama kakakku"

Kambe?

Mata (name) kembali terbuka, Bae Yong hanya mengangguk, ia menggerakkan kepalanya memberi sebuah pertanyaan yang untungnya (name) paham

"Tidak, tidak usah... Sampai jumpa besok"

Setelah itu (name) berlari menuju kelas Jeong min, saat di tengah perjalanan ia berpapasan dengan ketiga curut cacat warna warni yang membully Jeong min, namun ia tak peduli dan kembali berlari

Akhirnya ia sampai di depan pintu kelas, (name) terdiam sejenak ada apa dengan ekspresi kakak?

Akhirnya ia sampai di depan pintu kelas, (name) terdiam sejenak ada apa dengan ekspresi kakak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak? Kakak kenapa?" Tanya (name) lalu menghampiri Jeong min dan memegang kedua lengannya. Jeong min sedikit terkejut dengan kedatangan (name) lalu ia tersenyum kikuk

"Aku tidak apa apa (name), ayo pulang"

(Name) menganguk, pasti terjadi sesuatu saat perjalanan pulang (name) mendongak menatap Jeong min "kak, aku sekarang sudah mulai pindah rumah. Asisten menyebalkan ku itu sangat cerewet, padahal aku mau tinggal dengan kakak" ucap (name), ia semakin lemas

Jeong min terkekeh "aku juga khawatir (name)... Sebaiknya kau langsung pindah, karna ayahku bisa kembali kapan saja" ucapnya lalu mengelus puncuk rambut (name), (name) menganguk cepat lalu ia memulai aksinya dengan berjalan di tengah jalan "okkeeeee,,, karna kak jeongmin yang memintanya aku menurut~"

Jeong min hanya menggeleng kan kepalanya dan terkekeh halus "arah jalannya beda?" Tanya Jeong min dan tetap berjalan di sisi trotoar soalnya soalnya ia tak mau mengikuti aksi gila seperti (name). Kepala nya melihat ke belakang dan kedepan takutnya ada mobil atau motor yang akan menabrak (name)

"Iya, arah jalannya berbeda-"

Ucapan (name) terpotong, kini mereka ada di perempatan jalan "nahh... Kita berpisah disini kak" ucap (name) lesu, ia langsung duduk di atas aspal dengan kaki yang selonjoran. Jeong min menghampiri (name) lalu kembali mengusap kepalanya lembut

"Sudah sudahh... Jangan begitu besok kita kan bisa bertemu lagi"

Akhirnya setelah berdebat panjang, (name) pulang sendiri ke rumah barunya tanpa Jeong min, tak apa ia bisa bertemu dengan Jeong min di lucid dream























































Halahhh nunggu lamaaa gass lah

FREEDOM IS A STATE OF MIND _Part Lanjutan_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang