«010»

506 87 20
                                    

Keesokan hari pun telah tiba, kini dirumah sakit yang sangat sunyi ini, karena ini masih terlalu pagi, maka para pasien dan suster pun tidak terlalu banyak yang berlalu lalang.

Tapi disini, di dalam kamar tempat Bachira terbaring disana , ada 6 orang yang sedang terdiam sambil merapalkan doa untuk keselamatan seseorang yang akan melalui operasi besar besaran.

Setelah selesai berdoa mereka pun memandang Bachira yang sangat pucat di ranjang.

"Nahh....kalau begitu tolong pindah pasien ini keruang operasi" ucap Akihiro kepada asistennya untuk mendorong ranjang menuju ke ruang operasi.

"Kalau begitu mari.." ucap dokter Akihiro lirih, lalu setelah itu mereka pun pergi mengikuti arah ranjang Bachira yang sedang di dorong oleh asisten dokter Akihiro tersebut.

**

Setelah sampai didepan ruang operasi kini dokter Akihiro tersenyum kepada seseorang yang mungkin bisa disebut pendamping Bachira.

"Operasi kali ini kemungkinan bersifat tidak pasti, kehidupan pasien Bachira ditentukan oleh berhasil atau tidaknya, maka dari itu saya mohon doa nya untuk pasien Bachira agar operasi berjalan lancar" ucap dokter Akihiro tersebut, lalu membungkuk sedikit kemudian dokter Akihiro pun masuk dalam ruang operasi tersebut.

Kini didepan Rungan operasi tersebut hanya ada 5 orang, yang pasti Sae, shindou, ayah Itoshi, paman Bachira dan juga Rin.

'semangat Bachira, setelah kau selesai dengan operasinya aku akan tunggu dan menemanimu hingga kau sadar Bachira...' lirih Rin.

Tak lama kemudian, tiba tiba ada seseorang yang menepuk pundak Rin, hingga membuat sang empu terlonjat kaget.

"Ahh~ aku akan membilikan sarapan dulu untuk ayah dan paman, kau mau ikut Rin?" Tanya Sae sambil menepuk nepuk pundak.

"Sepertinya tidak, aku akan menunggu disini" ucap rin sambil memandangi pintu ruang operasi.

"Baiklah kalau begitu...apa kau mau menitipkan sesuatu?" Tanya Sae.

"Aku ingin bento, dan susu coklat" ucap rin sambari menghampiri kursi yang sudah di sediakan untuk menunggu.

"Baik...ayah dan paman ingin dibelikan apa?" Tanya Sae.

"Tolong ayah belikan bento juga" ucap ayah Itoshi.

"Baik.. paman?" Sae.

"Samakan saja" ucapnya.

Sae pun mengangguk lalu pergi menuju ke kantin untuk membelikan makanan, disusul juga dengan shindou yang ada di belakang Sae.

Dan Sekarang yang berada diruang tunggu hanya 3 orang, sambil menunggu operasinya dan juga makan yang sudah dipesankan oleh Sae, mereka pun berinisiatif untuk mengobrol sedikit tentang kehidupan Bachira.

**

2 jam telah berlalu operasinya masih belum selesai sampai sekarang, dan itu membuat Rin cukup panik dan juga merapalkan doa untuk Bachira agar dia bisa terselamatkan.

Tidak hanya Rin saja yang cukup panik tapi ayah Itoshi dan juga paman Bachira pun ikut panik dan juga berdoa agar Bachira baik baik saja.

"Huftt...Rin...tenang ok? Bachira akan baik baik saja, berdoa lah terus nak..." Ucap ayah Itoshi yang menenangkan anaknya sembari mengelus elus punggungnya.

Hingga tak berselang lama dari itu lampu yang tersedia tepat diatas pintu pun berganti warna dengan warna hijau, menandakan bahwa operasi telah selesai.

Rin yang mendengar itu masih sedikit panik langsung memandang pintu operasi yang masih belum dibuka.

Hingga akhirnya dokter Akihiro pun keluar dari ruang operasi tersebut, dengan memakai masker, ada beberapa bercak darah yang sedikit menempel di kain bagian lengannya.

In the side of the "Apparition" (RinBachi) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang