«002»

1.1K 112 18
                                    


***

13 tahun kemudian.

"Rin...lu beneran mau kuliah ditokyo?" Tanya Sae "Iyah, gua mau kuliah ditokyo sambil magang disana" jawab Rin.

"Pttt.. magang? Magang jadi apa heh?" Tanya Sae.

"Jadi budaknya sugar Daddy" jawab Rin tanpa berdosa, tak lama kemudian Sae dengan baik hati pun langsung memukul kepala Rin dengan keras.

"Berani ya? Gua bilangin ayah tau rasa lu ya" bentak Sae sambil menjewer telinga Rin juga.

"Haha ampun bang SAKIT!! ADUHHH"ringis Rin.

Pertengkaran adik kakak itu pun berlanjut sampai akhirnya seorang pria tua keluar dari kamar dan langsung menjewer kakak beradik itu.

"Tau berisik gak? Ada apasih udah dibilang sama ayah jangan selalu bertengkar nanti ayah kirim kalian ke om ego jinpachi lohh" jawab sang ayah dari kakak beradik itu.

Setelah suasana sudah tenang ayah Itoshi pun langsung berhenti menjewer anaknya dan langsung duduk disofa sambil menyalakan tv.

"Kakak duluan loh.." bisik Rin yang sedikit cukup keras bisikkannya, dan menunjuk-nunjuk kakaknya.

"Lah bisa Sae duluan loh! Yah ayah liat nih Rin mau kuliah ditokyo sambil magang jadi budaknya sugar Daddy loh yah!" Teriak Sae tak mau kalah dari adiknya.

"Hah?! Rin yang bener kamu jangan bercanda sama ayah ya!" Bentak ayah Itoshi.

"Enggak kok Rin cuman bercanda..tapi kakak juga jadi budaknya si *cunguk hideung (kecoa hitam)" jawab Rin asal.

"Siapa yang dimaksud cunguk hideung?" Tanya Sae.

"Ya jelas SHINDOU RYUSEI dongg!" jawab Rin sambil diberi penekanan.

"Sttt... Rin...ayah gak mau yaa kamu magang jadi budaknya sugar Daddy" perintah ayah Itoshi.

"Enggak kok..tapi Rin mau kuliah didaerah Tokyo boleh kan sambil magang cari kerjaan?" Tanya Rin.

"Boleh asalkan jangan jadi budaknya sugar Daddy" jawab ayah Itoshi sambil mengganti channel TV.

"YEY!! Dibolehin wlee.." ejek Rin kepada Sae.

"Yee biarin gak ada lu lebih asik, jadi dirumah Sae bisa bebas tanpa beban yang mengganggunya" jawab Sae sambil tersenyum semirik.

"Tck..gak Rin bawain oleh oleh dari Tokyo buat lu" jawab Rin.

"RIN!! jangan panggil abangmu pake bahasa la lu la lu gak boleh! Lebih sopan!" Bentak ayah Itoshi.

"Baik ayahanda..." Hormat Rin

"Ahaha kasian dimarahinn!" Gelak Sae.

' bombastik side eyes ' -rin.

***

"Bang anterin gua ke minimarket yok!" Teriak Rin sambil berlari menuruni tangga.

'Jatoh ketiban papan mampus' batin sae.

"Ayo dong! Nanti gua traktir dehh!" Jawab Rin sambil mengulurkan dompet yang ada di tangannya.

In the side of the "Apparition" (RinBachi) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang