Setelah bel pulang terdengar semua siswa berhamburan keluar untuk pulang ke rumah masing-masing. Tak terkecuali Anggota inti Atleast yaitu Zavier, Damien, Ravin dan Faresta. Mereka menuju parkiran motor, lalu Zavier melihat jika Freya tengah menunggu jemputan dan Zavier tersenyum menyeringai.
"Gausah gue cari dia, dia yang datang sendiri." Ucap Zavier dalam hati.
"Kalian duluan aja gue mau ketemu Freya dulu." Ucap Zavier.
"Zav, terserah lo nganggep gue apa sekarang tapi ingat satu hal jangan lakuin hal yang bisa buat lo menyesal nantinya." Ucap Ravin.
Walaupun Zavier mengacuhkan Ravin tapi ia tidak akan lupa jika Ravin adalah Kakak nya sekarang. Maka ia mengangguk kepala nya. Lalu ia berjalan mendekati Freya yang tengah menunggu jemputan di bangku taman.
Ketiga nya pun menaiki motornya masing-masing lalu meninggalkan parkiran sekolah. Sedangkan Zavier, dia berdiri di samping Freya yang menoleh ketika Zavier sedikit berlari kearah nya tadi.
"Lagi nunggu jemputan?." Tanya Zavier basa basi.
Freya mengrolling eyes "tanpa gue jawab, lo udah tau jawaban nya kan?." Sewot Freya.
"Sewot banget, oh ya mau bareng engga?."
"Engga gue udah di jemput."
"Bentar lagi hujan, lebih baik sama gue aja."
Freya menatap langit yang sudah mulai mendung, benar kata Zavier mungkin sebentar lagi akan turun hujan. "Tapi beneran lo bakalan nganterin gue pulang?."
Zavier mengangguk "kenapa lo kayak takut gitu kalo gue yang ngantar?."
"Engga, gue ngerasa lo bakalan apa-apain gue."
"Jangan geer lo gue tau lo perempuan baik-baik."
Freya hanya mengangguk saja "lo tunggu disini gue ambil motor dulu, gapapa kan gue anter pakek motor?."
"It's okey kok." Zavier mengangguk lalu ia berjalan ke arah motor nya yang ia parkir tidak jauh dari tempat Freya berdiri tadi.
Zavier menaiki motor nya lalu ia menjalankan motor menuju Freya yang sudah menunggu nya. "Nih pake helm nya." Zavier memberikan cadangan helm nya pada Freya.
Freya menerima nya lalu langsung memakai nya, setelah memakai helm Freya menaiki motor Zavier dengan di bantu oleh nya. Zavier melepas jaket denim miliknya lalu memberikan nya pada Freya, awalnya Freya bingung lalu Zavier mengatakan "pakai, paha lo ke ekspos banyak gue gak mau mereka natap lapar paha lo." Ucap Zavier dingin.
Freya menaruh jaket denim milik Zavier di paha nya guna menutupi paha nya yang terekspos akibat rok pendek yang ia pakai.
Zavier langsung menjalankan motornya dengan pelan, beda sekali jika ia mengendarai motornya sendirian. Freya yang duduk di belakang pun merasa nyaman tapi kedua tangan nyaman kebas sekali karena ia sedari tadi memegang bagian belakang motor itu.
Zavier yang tau tentang itu pun menarik salah satu tangan Freya agar memeluk pinggangnya. "Kalo pegangan tuh disini, tangan lo kebas kalo pegangan sama itu." Ucap Zavier lantang, maklum mereka lagi di jalan takut-takut Freya gak denger kalo dia bicara pelan.
"Emang gapapa kalo gue meluk pinggang lo? Gada yang marah?." Tanya Freya dengan sedikit teriak
"Seharusnya gue yang ngomong gitu, lo gue anterin ada yang marah?."
Terasa gelengan di bahu kiri nya "engga gue udah putus sama dia jadi gak bakalan ada yang marah." Jelas Freya.
Zavier hanya menganggukkan kepala nya "kayaknya Freya gak tau masalah ini? Jadi kenapa juga gue libatin dia dalam hal ini?." Tanya Zavier dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAVFREY
Short StoryDendam dan cinta adalah dua kata yang tidak bisa di pisahkan, karena keduanya bisa terjadi di waktu yang bersamaan. Ya itu lah yang terjadi di antara Zavier dan Freya. Zavier yang awalnya berniat balas dendam kepada Ansell musuh bebuyutan nya lewat...