bab 4

8 1 0
                                    

    Sesampainya Reina di depan rumah, Reina melihat papa nya membawa kerdus besar akhirnya Reina menghampiri papa nya itu .

" Papa perlu bantuan ga!." Sahut Reina yang ada di belakang papa nya ini , sang papa mendengar suara anak nya langsung berbalik badan dan melihat anak nya stay di hadapannya ini

" Ga usah nak . Reina masuk aja , Ini sudah malam . Biar papa aja yang beresin ini semua." Sang papa melangkah masuk kedalam rumah dan di ikutin oleh Reina

    Sesampainya di dalam Reina langsung melihat isi yang ada di rumah ini , dia melihat sebuah bingkai foto tersusun rapi di meja putih itu Reina menghampiri meja itu dan melihat foto dia pas kecil dan foto kakak nya itu yang di peluk oleh bunda dan papa menggendong anak bayi

Ternyata masih di simpan sama papa . Reina mengelus foto bunda nya itu dan mencium foto bundanya

" Bunda , Reina pulang . Reina minta maaf baru bisa pulang sekarang Bun." Guman Reina , tes demi tes keluar dari kelopak mata indah itu . Reina semaksimal mungkin untuk tidak nangis di depan foto bunda nya ini akhirnya bendungan air mata tidak tertahan. Isakan demi isakan terdengar di ruangan itu .

  Sang papa mendengar suara tangisan akhirnya mendatangi sumber suara itu dan melihat anak nya yang sedang nangis itu

" Adek kenapa , ada yang sakit ." Khawatir papa nya itu melihat anak nya menangis pilu , sang papa melihat putri nya memegang bingkai foto bergambar bunda nya itu langsung tau mengapa putri nya ini nangis akhirnya sang papa memeluk putri nya ini dan mengelus punggung anak nya

" Udah nak , bunda kamu sedih lihat nya ." Kata sang papa , Reina mendengar nya langsung menghapus air mata nya itu

" Papa!, Adek!." Sahut putra , kakak Reina langsung menghampiri mereka berdua. Putra melihat adek nya menangis langsung memeluk mereka berdua

" Adek kenapa nangis , ada yang sakit!. Coba kakak lihat ya . " Kata putra yang mengecek kondisi adik nya itu

" Enggak ada yang sakit cuman kangen bunda aja kak!, Pah!."

" Nyakin ga ada yang luka." Tanya papa

" Ga ada pah cuman kangen bunda aja ." Nyakin Reina

" Ya udah , adek masuk ke kamar mu ya . Tau kan kamar mu yang mana!, Kakak juga kembali ke kamar . Kalian berdua istirahat. " Mendengar itu mereka berdua menuju ke kamar nya masing masing yaitu di lantai dua

Sayang anak anak kita sudah besar , Reina mirip banget dengan kamu . Barbar nya ga pernah hilang . Papa melihat foto mendiang istri nya itu tersenyum dan melanjutkan kegiatan ya yang tertunda tadi .

  Reina sesampainya di depan pintu berwarna coklat kayu jati itu langsung membuka pintu itu dan melihat isi  dari kamar itu

" Ga banyak berubah, masih tetap sama ya ." Reina melangkah menuju meja belajar nya itu dan melihat foto sahabat kecil nya itu

" Gimana ya . kabar mereka berdua, mereka sekolah di mana . " Reina langsung masuk ke kamar mandi sebelum itu Reina mengambil facial wash dan gosok gigi nya itu di dalam tas kecil nya dan membersihkan diri selesai itu Reina langsung tidur saking ngantuk nya .

  Sang papa mengecek anak nya satu satu dari anak tertua nya itu

" Kakak! , Ga tidur . Ini udah malam." Tanya sang papa , putra merasa sang papa ada di sebelah nya langsung menaruh hp nya itu dan menatap papa nya ini

" Ini mau tidur , selamat malam pah." Putra langsung membaringkan badan nya itu dan menutup mata nya setelah papa nya mengambil hp nya.

Sang papa keluar dan mengecek kamar putri nya , gumpalan selimut terlihat di kasur putri nya itu sang papa mendekati putri satu satu nya ini memperbaiki posisi tidur anak nya dan mengecup dahi anak nya itu . Sang papa keluar dari kamar putri nya itu .........

  

crazy girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang