"Kak, kamu tuh harus jadi contoh yang baik buat adik-adik kamu. Kalo kamu aja gagal, gimana adik-adik kamu nanti."
Raden harus sempurna, ia tidak boleh gagal.
Raden harus menjadi contoh yang baik untuk adik-adik nya, enggak boleh ngeluh, bunda dan ayah lebih capek.---
"Kak, kamu tuh egois. Bisa enggak si pikirin bagaimana perasaan adik dan kakak kamu! Jangan bisa nya ngeluh aja."
Hugo yang tidak terlihat, tidak boleh egois.
Semua pekerjaan rumah harus ia selesaikan sebelum berangkat sekolah, keperluan nya tidak lah penting. Tapi kakak dan adik nya lebih penting, mereka prioritas bunda dan ayah.---
"Ade kok bisa si nilai nya turun, kamu main terus ya."
"Enggak bunda."
"Astaga ade, udah bisa bohong ya sekarang? Les bunda tambahin, enggak ada jatah main hari ini sebelum nilai kamu bagus lagi."
Izan tidak pernah main, kehidupan nya sedari dulu hanya belajar dan belajar, sebenarnya disini bunda lah yang sering berbohong pada izan. Mejanjikan sesuatu yang akhirnya tidak ia tepati, siapa lagi harus izan percaya? Kakak hugo bahkan selagu kakak nya tidak pernah sekalipun menanyaakan keadaanya.
Ia ingin satu hari bebas tanpa belajar dan bermain bersama kakak nya - hugo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Issue
Teen Fiction"Tidak ada yang paling tersakiti atau menyakiti karena kita disini sama - sama merasakan rasa sakit itu" ekspetasi kalian terhadap kita, benar-benar menyiksa - raden sadipta sikap kalian yang selalu membeda - beda kita membuat anak kalian sendiri sa...