Prologue

32 10 7
                                    

-----------------


Musim gugur pada sore itu, dengan hembusan angin yang membuat daun kering pada musim gugur itu berjatuhan lalu beterbangan, membuat kesan indah di musim gugur kala itu, daun yang beterbangan menerpa dua remaja yang tengah berdiri di bawah pohon yang rindang.

Kedua remaja itu tengah menghadap ke arah danau yang mengalir indah di sore hari.

Kedua remaja itu menghadap depan, sibuk dengan pikiran mereka masing - masing...

"Jadi..?" Prizky membuka suara, memecah keheningan di antara mereka berdua beberapa menit yang lalu.

"Huummm... Ummm jadi kenapa?" tanya Hanna dengan tatapan polos, Prizky yang reflek menghembuskan/menghelakan nafasnya pelan lalu berkata.

"Huh, Jadi kamu kenapa bawa aku kesini?" tanya prizky yg berusaha sabar itu, dengan tingkah polos gadis di sampingnya itu. Hanna terdiam beberapa detik, sebelum akhirnya ia tersenyum manis dihadapan prizky.

"Makasih udah mau ajarin aku cara menguasai element yang ku miliki, berkat kamu aku bisa sedikit menggunakan skill Element ku, hehehe."

Prizky tertawa kecil. "Sekarang udah lumayan bisa kan gunain Element nya?" Tanya prizky untuk memastikan. Hanna menganggukkan kepalanya tanpa beban.

"Coba." Tanya prizky

"Coba apa?."

"Coba gunakan Element yang tadi kita latih bareng itu." Jelas prizky dengan senyum simpul.

"Ha.. Ohhh gini?"

*Sringg!!
*Kedubrakk!!

"ADUHHHH." Sakit hanna, Prizky tak kuasa menahan tawanya saat melihat hanna yang tiba - tiba terjatuh karna menggunakan kekuatan nya dengan asal. Sudah ia duga kalau gadis itu masih belum mahir menguasai Element Crystal nya.

Melihat prizky yang tertawa itu, Hanna seketika terdiam saat melihat tawa yang melengkung dari laki yang di samping nya itu, ia menatap wajah prizky yang terlalu asik dengan senyuman dan tawanya.

Laki itu, sangat tampan
Hanna tersipu malu saat prizky menyadari bahwa dirinya memperhatikan laki itu.

"Kenapa?" Tanya prizky, Masih dengan senyuman yang manis dan menggoda

"Haa??, Kenapa kenapa ky?, Hehehehe" Beo Hanna.

"Kenapa Kamu Liatin Aku Kaya Begitu?, Suka Ya?" Prizky senyum smirk, tentu saja ia hanya bercanda, Mendengar Itu Hanna melebarkan matanya karna marah,

Bukannya merasa takut, Justru Prizky merasa gemas dengan wajah gadis itu, membuat ia kembali ketawa.

"Isssss kok malah ketawa sih!! Bantuin dongggg!!!." Seru hanna marah. Prizky memelankan tawanya, lalu mengulurkan tangan untuk membantu gadis itu, Dengan perasaan donggo hanna menerima uluran tangan prizky itu, lalu menarik kuat hingga membuat prizky hampir saja terjatuh.

"Eakk gak bisa, tidak semudah itu hahaha. "
"Ehhh. "

JETAKK
BRUKK!!

Hanna melihat prizky yang jatuh tepat diatas nya, Dengan wajah yang memerah dan tersipu malu.

"Ehhhh Kyy...." Ucap hanna yang lagi ada di bawah nya prizky.

"Hmmmmm?. " Tanya prizky

Prizky dan Hanna bertatap - tatapan, lalu keduanya memalingkan pandangan, Prizky menghadap kiri Sedangkan Hanna menghadap kanan

"Cih....Kenapa kamu tarik aku hah??. "

Hanna yang masih tersipu malu saat bertatapan jelas dengan prizky itu salah tingkah.

"G....Gakk k..kamu nya sih yang ngetawain aku, jadi aku tarik aja.." Hanna yang muka nya memerah dan masih tersipu malu itu lalu mendongak.

"Minggir ihhh!!, Berdiri Kyy!!."

"Ehh.. Ohhh iya oke." Prizky berdiri dan mengulurkan tangannya tersebut ke arah Hanna lagi.

"Sini biar aku bantu diriin." Hanna mengulurkan tangan nya dan menggenggam uluran dari prizky sembari senyum, dan prizky menarik uluran nya dan mengangkatnya.

Mereka pun berdiri sambil berhadapan. Prizky menoleh ke arah kaki dan tangan nya hanna yang cedera karna menggunakan Elemental nya yang gagal lalu terjatuh.

"Kamu gapapa han?." Tanya prizky untuk memastikan.

"Aku gapapa kok." Senyum hanna

"Gapapa apa nya?, itu liat luka di tangan mu dan di kaki mu itu" Prizky melihat luka tersebut dan menunjukkan jari ke arah luka nya hanna.

"Duduk." Suruh prizky untuk hanna duduk. Hanna pun turuti suruhan prizky. Lalu prizky mengobati luka tersebut.

"Luka nya biasa aja kok ky.., Aduhh. "

"Dah diem, luka kamu itu harus di obati, kalo ga di obati bisa infeksi." prizky pun menyentil kening nya hanna.

"Aduhh kenapa di sentil sih.., tapi makasih banyak ya ky.." Celetuk hanna yang kesakitan karna di sentil. Dan berterimakasih kepada laki laki-laki tampan itu.

"Hahahahaha habisnya ngeyel sih, sama sama han, ini juga tugas ku kan, selagi kamu berlatih dengan ku itu masih dalam tanggung jawab ku." senyum prizky ke arah gadis tersebut, Hanna pun terdiam sejenak saat melihat laki tersebut senyum manis ke arah ia.

"Kenapa aku tiba - tiba ngerasa nyaman saat berada di samping kyky ya..." Batin Hanna

"Aku suka sama kamu na. Tapi aku gatau perasaan kamu ke aku kaya gimana. Terlebih lagi aku hanyalah mentor mu sekaligus penjaga mu." Batin Prizky

"Ummmm ngomong ngomong makasih ya udah latih aku, kita udah latihan lama banget tapi aku masih aja seperti beban untuk kamu.." Lesu hanna sambil menundukkan kepala nya.

Luka kaki dan tangan hanna pun sudah di obati, Prizky yang mendengar ucapan hanna dan melihat hanna yang sedang lesu itu mengangkat kepala nya dan memegang kedua pipi gadis tersebut.

"Sama sama han. Kamu sama sekali bukan beban untuk ku, Aku juga seneng bisa latih kamu, dulunya aku juga sama kaya kamu tidak mahir dalam menguasai Elemental, tapi karna aku berlatih sungguh sungguh jadi mahir menggunakan Element, pada dasarnya kita harus mencoba apa yang kita tidak bisa, usaha tidak akan mengkhianati hasil. " Ucap prizky seraya mencubit pipi gadis itu.

"Ihhhh ngapain di cubit sih aku serius!!." Hanna pun cemberut ke prizky.

"Hahahahhahaha." Tawa prizky.

"Ummmm makasih banyak ya ky.."

"Sama sama han." Senyum prizky yang tampan ke arah hanna.

Prologue the end

Created on 22 - July - 2023

Love In Academy Of Elemental Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang